Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat penelitian Pengertian Iklim Kerja

Data tingkat penjualan rumah Puri Zahara 2 mengalami kenaikan, hal ini menunjukkan permintaan konsumen dalam membeli rumah di Puri Zahara 2 sangat tinggi, sehingga PT. Fasbiru Medan membuka kembali Puri Zahara 2 Tahap II dan Tahap III, ini karena adanya dukungan dari iklim kerja pada divisi pemasaran PT. Fasbiru Medan yang saling mendukung baik antara pimpinan marketing maupun antara marketing. Fenomena yang terjadi di PT. Fasbiru Medan dilihat dari iklim kerja yang nyaman, sehat, aman dan saling mendukung dirasakan oleh karyawan PT. Fasbiru Medan, sehingga tingkat penjualan mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Oleh karena itu, dengan adanya keterkaitan antara iklim kerja terhadap tingkat penjualan pada divisi pemasaran PT. Fasbiru Medan diharapkan dapat terus berkomitmen dalam hal pencapaian target penjualan agar perusahaan dapat terus maju dan berkembang. Berdasarkan uraian di atas maka penulis mencoba untuk meneliti lebih lanjut dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Iklim Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi Pemasaran PT. Fasbiru Medan”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana Pengaruh Iklim Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi Pemasaran PT. Fasbiru Medan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Universitas Sumatera Utara Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh iklim kerja terhadap tingkat penjualan pada divisi pemasaran PT. Fasbiru Medan.

1.4 Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian antara lain : 1. Penelitian ini merupakan kesempatan baik bagi penulis untuk dapat menambah dan mengembangkan wawasan, serta ilmu pengetahuan tentang pengaruh iklim kerja terhadap tingkat penjualan pada divisi pemasaran PT. Fasbiru Medan. 2. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan, khususnya untuk mengetahui bagaimana pengaruh iklim kerja terhadap tingkat penjualan pada perusahaan. 3. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan serta perbandingan dalam melakukan penelitian terhadap objek dan masalah yang sama di masa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Iklim Kerja

Iklim kerja merupakan suatu kondisi atau keadaan suasana kerja yang berada di tempat yang dirasa nyaman, tenang, dan bebas dalam melakukan pekerjaan tanpa adanya rasa takut. Iklim kerja yang menyenangkan akan tercipta, apabila hubungan antar manusia berkembang dengan harmonis. Keadaan iklim yang harmonis ini sangat mendukung terhadap prestasi kerja pegawai. Dengan adanya suasana kerja yang nyaman dan tenang tersebut memungkinkan pegawai untuk bekerja lebih baik. Pengertian iklim kerja menurut Nitisemito 1996, adalah suatu keadaan yang terdapat dalam struktur dan proses kegiatan perusahaan yang mencerminkan rasa kepuasan pada para pelaksana atau karyawan yang bersifat menunjang kearah pencapaian cita-cita yang diinginkan oleh perusahaan secara keseluruhan maupun oleh pelaksana atau karyawan perusahaan. Berbeda dengan Donnelly 2002:6 iklim kerja adalah serangkaian sifat lingkungan kerja yang dinilai langsung tidak langsung oleh karyawan yang dianggap menjadi kekuatan utama dalam mempengaruhi perilaku karyawan. Iklim kerja Non Fisik Menurut Sadarmayanti 2001:31, merupakan semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Universitas Sumatera Utara Iklim non fisik ini juga merupakan lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan. Perusahaan hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antara tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang sama di perusahaan. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik, dan pengendalian diri. Suryadi 2001:19-21 dalam Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia, bahwa pihak manajemen perusahaan hendaknya membangun suatu iklim dan suasana kerja yang bisa membangkitkan rasa kekeluargaan untuk mencapai tujuan bersama. Pihak manajemen perusahaan juga hendaknya mampu mendorong inisiatif dan kreativitas. Kondisi seperti inilah yang selanjutnya menciptakan antusiasme untuk bersatu dalam organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan. Setiap manusia lahir, tumbuh dan berkembang di dalam suatu lingkungan masyarakat tertentu, sehingga masyarakat tersebut akan memberikan hubungan terhadap kepercayaan, pengetahuan, nilai dan norma yang merupakan bagian dari budaya atau kebudayaan. Hal ini menyebabkan individu-individu tersebut akan menggunakan budayanya untuk beradaptasi dengan lingkungan serta dapat meneruskan generasinya, di dalam lingkungan tersebut manusia juga akan memperoleh informasi. Ada 3 tiga unsur penting yang dapat digambarkan didalam pengertian iklim kerja yaitu ; Universitas Sumatera Utara 1. Iklim kerja merupakan suasana dan kondisi yang dirasakan oleh anggota organisasi. 2. Suasana tersebut tercipta dari hubungan antara pribadi kerja organisasi. 3. Suasana tersebut mempengaruhi perilaku para anggota organisasi. Lebih lanjut Simamaora mengatakan bahwa iklim kerja dapat mempengaruhi prestasi kerja. Iklim kerja dapat mempengaruhi hal tersebut dengan membentuk harapan karyawan tentang konsekuensi yang akan timbul dari berbagai tindakan. Para karyawan mengharapkan imbalan, kepuasan, prestasi atas dasar persepsi mereka terhadap iklim kerja. Saptoatmojo 2008:23, bahwa lingkungan kerja dalam iklim kerja mempunyai arti penting bagi individu yang bekerja didalamnya, karena lingkungan ini akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung manusia didalamnya. Selain individu-individu tersebut lahir, tumbuh dan berkembang baik secara fisik maupun psikis, mereka dan keluargannya didalam lingkungan masyarakat tersebut akan bekerja, bermain, bekerja sama, menghabiskan waktu luangnya, menggunakan harta yang dimilikinya dan juga merencanakan berbagai kegiatan yang mendukung hidup dan kehidupannya. Manusia juga pada dasarnya selalu ingin berkelompok. Keinginan ini merupakan kodrat yang tidak dapat dihalangi, melainkan harus disalurkan dan diarahkan agar keinginan berkelompok itu bermanfaat. Keinginan tersebut akan Universitas Sumatera Utara terus terbawa di manapun dia berada baik di lingkungan masyarakat maupun di iklim kerjanya itu ada hirarki dan aturan yang mengikat dirinya. Namun dengan rasa ingin bebas menyalurkan aspirasinya maka akan mencari penyaluran tanpa meninggalkan ikatan yang ada dalam lingkungan masyarakat di mana di bertempat tinggal akan saling berpengaruh satu sama lain. Apabila lingkungan masyarakat yang mereka tempati itu mendukung, maka akan meningkatkan dan menambah motivasi mereka untuk bekerja atau melakukan berbagai kegiatan. Situasi dan lingkungan pekerjaan yang mempengaruhi individu dalam bekerja meliputi : organisasi, fasilitas fisik, dan semua kondisi pekerjaan seperti peralatan, materi, sumber daya, peraturan dan prosedur yang berlaku. Sedangkan lingkungan mencakup semua orang-orang yang cocok, faktor ekonomi dan politik, teknologi dan hukum.

2.2 Aspek-aspek Iklim Kerja