Partai Golkar Pada Pemilukada Kota Padangsidimpuan Tahun 2012

54 BAB III ANALISIS POLA PENJARINGAN PARTAI GOLKAR TERHADAP BAKAL CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA UNTUK PEMILUKADA KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 Pada bab ini penulis akan menyajikan data dan menganalisisnya, analisis ini dilakukan guna memperoleh jawaban permasalahan berdasarkan data dan fakta yang terdapat di lapangan. Data yang diperoleh tersebut dilakukan melalui teknik wawancara kepada fungsionaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kota Padangsidimpuan Provinsi Sumatera Utara. Wawancara yang dilakukan penulis adalah dengan ketua dan wakil ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kota Padangsidimpuan Provinsi Sumatera Utara Bapak Irsan Effendi, SH dan Bapak Siwan Siswanto, SH. Selain penyajian data berdasarkan wawancara juga dilengkapi dengan penyajian fakta-fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan arsip-arsip yang dimiliki oleh DPD Partai Golkar Kota Padangsidimpuan.

A. Partai Golkar Pada Pemilukada Kota Padangsidimpuan Tahun 2012

Pemilihan umum kepala daerah Kota Padangsidimpuan tahun 2012 adalah pemilukada yang kedua setelah tahun 2007. Pada Pemilukada 2007, Partai Golkar beserta calon yang diusungnya meraih posisi teratas dan berhasil menempatkan kadernya menjadi pemimpin tertinggi di Kota Padangsidimpuan. Partai Golkar berhasil mendudukkan pasangan Zulkarnain Nasution-Maragunung Harahap dengan perolehan suara yang sangat telak dibandingkan dengan pasangan yang lain. Pasangan Zulkarnaen Nasution-Maragunung Harahap unggul telak dengan perolehan 43.273 suara atau 50,88 persen dari 85.049 surat suara sah, unggul jauh dari pesaing terdekat nya pasangan Amiruddin Lubis-Aswin Harahap 55 berada diposisi kedua dengan perolehan 14.865 suara atau 17,48 persen. 30 Hasil yang prestisius ini tentunya menjadi keberhasilan yang membanggakan bagi DPD Partai Golkar Padangsidimpuan. Namun lima tahun berselang, tampaknya kebanggaan Partai Golkar tersebut tidak ada artinya ketika Pemilukada kedua Padangsidimpuan dilaksanakan. Partai Golkar pada Pemilukada Kota Padangsidimpuan yang digelar pada tanggal 20 November 2012 lalu harus berkoalisi dengan empat partai lainnya yakni PKS, PDS, PSI dan Partai Republikan Nusantara untuk dapat mengajukan satu pasangan calon, dikarenakan Partai Golkar hanya memiliki dua kursi di DPRD Kota Padangsidimpuan. Ini juga menjadi masalah tersendiri bagi Partai Golkar Padangsidimpuan dimana perolehan suara di legislatif 2009 mengalami penurunan yakni hanya sebesar 6.361 suara. 31 Seperti yang diungkapkan Bapak Irsan Effendi 32 : Partai Golkar melakukan koalisi dengan PKS, PDS, Republikan dan PSI untuk memenuhi persyaratan minimal 4 kursi untuk pencalonan Walikota dan Wakil Walikota Kota Padangsidimpuan. Koalisi tersebut terjadi akibat persamaan pandangan dan harapan seluruh partai terhadap calon yang akan diusung oleh Partai Golkar. Partai pengusung menganggap calon yang diusung Partai Golkar juga telah sesuai dengan kriteria masing-masing partai. Selain itu posisi Partai Golkar adalah partai utama walaupun hanya memiliki 2 kursi. Posisi 4 partai lain sebagai partai pengusung tidak mempengaruhi hasil penjaringan. Partai pengusung akan mendapat keuntungan untuk mengembangkan partainya di Kota Padangsidimpuan jika calon yang diusung memperoleh kemenangan. 30 Data KPU Kota Padangsidimpuan. 31 Ibid. 32 Wawancara dengan Ketua DPD Partai Golkar Kota Padangsidimpuan, Irsan Effendi, di kediamannya Kota Padangsidimpuan, 3 April 2013 56 Partai Golkar dan partai koalisi tersebut mengusung pasangan calon Chaidir Ritonga-Maragunung Harahap yang menempati nomor urut 6 hanya memperoleh 6.987 suara atau 6,9 persen, sangat jauh tertinggal dari pasangan calon yang mencapai suara terbanyak. Tabel Perolehan Suara Akhir Pemilukada Kota Padangsidimpuan 2012 Tabel 3.1 Nomor Urut Nama Calon Perolehan Suara Partai Pendukung 1 Habib Nasution dan Soripada Harahap 738 0.7 Perseorangan 2 Rusdi Nasution dan Riswan Daulay 8.185 8,1 Partai Demokrat dan Partai Hanura 3 Andar Amin Harahap dan Isnandar Nasution 48.596 48,2 Partai Buruh, PKB, Partai Demokrasi Pembaruan, Partai Karya Peduli Bangsa, dan Partai Patriot 4 Dedi JP Harahap dan Affan Siregar 35.464 35,2 PDI Perjuangan, PAN, PBR, Partai Merdeka, PNI Marhaen , PPI, Partai Barn as, PMB, PKPI, PIB, PBB, PKDI, Pakar Pan gan , Partai Pelopor, PDK, PPDI, PPD, dan Partai Kedaulatan . 5 Amir Mirza Hutagalung dan Nurwin Nasution 865 0,9 Perseorangan 6 Chaidir Ritonga dan Maragunung Harahap 6.987 6,9 Partai Golkar, PKS, PDS, Partai Serikat Indonesia, dan Partai Republika Nusantara Sumber : Data KPU Kota Padangsidimpuan 57 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pasangan dari Partai Golkar berada di posisi ke empat, hanya berada di atas pasangan dari calon perseorangan. Penurunan suara yang sangat drastis ini tentunya menjadi bahan masukan bagi Partai Golkar baik DPP maupun di DPD. Mengapa kejayaan Partai Golkar di Padangsidimpuan dan sebagian besar wilayah Mandailing mengalami tren yang semakin menurun dan masyarakat semakin berpaling untuk tidak lagi mempercayai Partai Gokar baik di tingkat eksekutif maupun legislatif. Khusus mengenai kekalahan telak Pasangan Chaidir Ritonga-Maragunung Hrp di pemilukada lalu banyak kalangan baik dari internal Partai Golkar sendiri yang mengatakan bahwa kekalahan tersebut adalah kekalahan yang memalukan bagi Partai Golkar yang harus diperhatikan secara serius baik di pusat maupun di daerah. Kalangan internal Partai Golkar mengatakan bahwa kekalahan tersebut disebabkan oleh tidak tepatnya calon yang diajukan oleh DPD Partai Golkar Padangsidimpuan karena tidak mewadahi dan mendengar suara keinginan konstituen, sedangkan kalangan eksternal mengatakan bahwa kekalahan itu disebabkan oleh ketidakpuasan masyarakat luas terhadap kinerja dan kepemimpinan sebelumnya yakni Zulkarnain Nasution yang mana berasal dari Partai Golkar selama 2 masa periode. Masyarakat menilai kinerja yang ditunjukkan oleh Walikota sebelumnya tersebut tidak berhasil membawa perubahan yang signifikan bagi kemajuan Kota Padangsidimpuan dan malah lebih banyak menimbulkan ketimpangan. Hal ini membuat ketidakpercayaan serta keacuhan terhadap Partai Golkar dan berimplikasi pada calon yang maju pada Pemilukada 2012. 58 Salah satu pendapat internal adalah pendapat Anggota Fraksi Golkar DPRD Sumut H Hardi Mulyono SE, MAP. Beliau menegaskan bahwa calon diusung oleh Golkar tidak mengacu pada realitas politik di akar rumput grass- root, kekalahan ini bukan merupakan risiko perjuangan politik, tapi ketidakmampuan Partai Golkar dalam menyerap aspirasi masyarakat. Kiat politiknya sederhana saja, partai mencalonkan figur tepat dan bukan berdasarkan kedekatan pribadi, tapi kader yang benar-benar dicintai rakyat 33 . Dari pemaparan pendapat Hardi Mulyono di atas secara tegas beliau menyiratkan bahwa seharusnya Partai Golkar tidak mencalonkan Chaidir Ritonga untuk masuk dalam kompetisi tersebut, tetapi lebih mendengar apa yang menjadi kemauan rakyat Padangsidimpuan itu sendiri. Masyarakat Padangsidimpuan umumnya tidak begitu mengenal sebenarnya sosok Chaidir Ritonga karena memang beliau bukan lah tokoh yang berasal dari Padangsidimpuan melainkan berasal dari Pahae Jae Kabupaten Tapanuli Utara atau dalam kata lain bukan “putra daerah”. Meskipun sebenarnya Chaidir Ritonga adalah kader Partai Golkar juga yang lebih banyak berkecimpung di DPRD Sumatera Utara dan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sumut. Alasan ini sebenarnya dapat dipahami karena sebenarnya masyarakat Padangsidimpuan lebih mengenal sosok tokoh dari Partai Golkar yang lain yakni Rahmat Nasution, beliau adalah kader Partai Golkar yang memulai karir politik nya dari bawah hingga dapat menjadi Ketua DPRD Kabupaten Tapanuli Selatan, dan sudah lama malang melintang dalam kancah perpolitikan di daerah Tapanuli bagian selatan, serta tentunya beliau adalah putra asli Padangsidimpuan. 33 http:harianandalas.comBerita-UtamaHasil-Pilkada-Sidimpuan-Permalukan-Golkar 59 Rahmat Nasution sendiri sebenarnya berkeinginan kuat untuk maju dalam persaingan merebut kursi Padangsidimpuan satu. Keinginan berliau tersebut sebenarnya sudah terealisasikan dengan membentuk pasangan calon bersama Buchori Siregar dan mendaftarkan diri dalam penjaringan calon kepala daerah yang digelar Partai Golkar Padangsidimpuan. Namun apa yang menjadi keinginan pasangan ini tidak mendapat sambutan hangat dari para pengurus DPD Partai Golkar Kota Padangsidimpuan, dan lebih mendukung mengajukan pasangan calon Chaidir Ritonga-Maragunung Hrp berdasarkan kesepakatan oleh semua jajaran pengurus. Namun pengurus DPD Partai Golkar Padangsidimpuan memiliki pandangan yang berbeda mengenai hal itu, menurut mereka ada faktor lain yang menyebabkan kekalahan di Pemilukada tersebut, seperti yang disampaikan Bapak Siwan Siswanto selaku Sekretaris DPD Partai Golkar Padangsidimpuan 34 : Memang hasil ini sangat mengejutkan apalagi dibandingkan dengan perolehan tahun 2007 dimana calon yang diusung oleh Partai Golkar memperoleh suara lebih dari 50. Dengan hasil ini sepertinya Partai Golkar akan melakukan evaluasi baik dibidang perkaderan maupun penjaringan guna mengusung calon. Apalagi dengan melihat hasil dibeberapa daerah seperti Pilgub DKI Jakarta dan Pilgub Sumatera Utara, Partai Golkar memperoleh hasil yang tidak memuaskan. Partai Golkar Padangsidimpuan sendiri telah berusaha keras memenangkankan Pemilukada ini namun sepertinya kedewasaan masyarakat dalam menentukan pilihan belum tercapai. Masyarakat Padangsidimpuan umumnya lebih memilih calon yang memberi mereka imbalan seperti uang tanpa melihat pengalaman, kapabilitas dan kemampuan calon tersebut. Hal ini sangat menciderai nilai-nilai demokrasi. 34 Wawancara dengan Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Padangsidimpuan, Siwan Siswanto, di Kantor DPD Partai Golkar Kota Padangsidimpuan, 1 April 2013 60 Memang secara jelas bahwa DPD Partai Golkar Padangsidimpuan hanya menerima calon yang merupakan kader partai dan kurang menerima calon-calon yang bukan berasal dari Partai Golkar. Jadi yang kemudian terjadi adalah persaingan antara kader-kader partai, seperti yang diungkapkan Bapak Siwan Siswanto 35 : Partai Golkar sebagai partai kader pastinya seluruh kegiatan didalamnya ditentukan oleh para kadernya bahkan masa depan partai ini ditentukan sendiri oleh kader-kadernya. Mengenai penting nya sosok kader bagi Partai Golkar diungkapkan oleh Bapak Siwan Siswanto : Golkar sangat mementingkan kader. Partai Golkar harus mampu mencetak kader-kader yang didasarkan pada kriteria mental ideologi, penghayatan visi, misi dan platform partai, loyalitas, kepemimpinan dan militansi. Prosesnya melalui pendidikan dan latihan kader agar betul-betul tersaring serta tidak terjadi kader yang instan dan tidak loyal. Kader juga harus mampu memberikan manfaat bagi masyarakat luas tidak hanya pada diri sendiri.

B. Tahapan dan Pelaksanaan Penentuan Calon Walikota dan Wakil

Dokumen yang terkait

Pemenuhan Hak-Hak Kaum Disabilitas dalam Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013 di Kota Medan

6 62 116

Rekrutmen Calon Kepala Daerah: Studi Terhadap Rekrutmen Calon Walikota Dan Wakil Walikota Dari Partai Demokrat Dalam Rangka Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010

3 57 72

Pengaruh Isu Politik yang Berkembang Saat Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 Terhadap Preferensi Politik Pemilih (Studi Kasus: Mahasiswa Universitas Sumatera Utara dan Universitas HKBP Nomennsen)

0 40 170

Sengketa pemilihan walikota dan wakil Walikota Tangerang 2013: masalah dan penyelesaian

1 11 122

POLA KOALISI PARTAI BERBASIS ISLAM (STUDI KASUS PROSES REKRUITMEN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA BANDAR LAMPUNG 2010 – 2015)

0 2 2

POLA KOALISI PARTAI BERBASIS ISLAM (STUDI KASUS PROSES REKRUITMEN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA BANDAR LAMPUNG 2010 – 2015)

0 10 4

Konflik Elit Politik dalam Rekrutmen Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota dari Partai Golkar dalam Pilkada Kota Padang Tahun 2008.

2 2 6

Pola Penjaringan Partai Golkar Terhadap Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota untuk Pemilukada Kota Padangsidimpuan Tahun 2012

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Pola Penjaringan Partai Golkar Terhadap Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota untuk Pemilukada Kota Padangsidimpuan Tahun 2012

0 0 28

POLA PENJARINGAN PARTAI GOLKAR TERHADAP BAKAL CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA UNTUK PEMILUKADA KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 Ryan Rizky Arifin Harahap

0 0 9