Pengertian Kinerja Guru Kerangka Teori

anggota dari bagian perlu saling membagi informasi untuk membuat perencanaan apa yang mereka lakukan. c. Memecahkan masalah yang timbul di antara orang-orang yang berada dalam tingkat yang sama. Dengan adanya keterlibatan dalam memecahkan masalah akan menambah kepercayaan dan moral . d. Menyelesaikan konflik di antara anggota yang ada dalam bagian organisasi dan juga antara bagian dengan bagian lainnya. e. Menjamin pemahaman yang sama. Bila perubahan dalam suatu organisasi, dan depertemen diusulkan, maka perlu ada pemahaman yang sama antara unit-unit organisasi atau depertemen tentang perubahan itu. Kemungkinan suatu unit dengan unit lainya mengadakan rapat untuk mencari kesepakatan terhadap perubahan tersebut. f. Mengembangkan sokongan interpersonal. Karena sebagian besar dari waktu kerja karyawan berinteraksi dengan temannya maka mereka memperoleh sokongan hubungan interpersonal dari temannya. Hal ini akan memperkuat hubungan di antara sesama karyawan dan akan membantu kekompakan dalam kerja kelompok. Interaksi ini akan mengembangkan rasa sosial dan emosional sesama rekan sekerja.

1.5.3 Pengertian Kinerja Guru

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja diartikan sebagai sesuatu yang ingin dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan seseorang. Menurut Hadari Nawawi kinerja adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu dalam melakukan suatu pekerjaan, sehingga terlihat prestasi pekerjaannya dalam menggapai tujuan. Sementara menurut Suryo Subroto kinerja dalam PBM adalah kesanggupan atau kecakapan guru dalam menciptakan suasana komunikasi yang edukatif antara guru dan peserta didik yang mencakup segi afektif, kognitif dan psikomotorik sebagai upaya mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan pengajaran. Dengan demikian, dari beberapa pengertian di atas bisa diambil kesimpulan, bahwa pengertian kinerja guru yang dimaksud adalah kemampuan kerja guru yang ditampilkan dalam kegiatan proses belajar-mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Kemampuan kerja yang tinggi atau rendah dapat terlihat dari apa yang telah dicapai dan prestasi yang diperoleh dalam suatu pekerjaan. Kinerja seseorang merupakan kemampuan, usaha yang ditunjukkan sehingga dapat dinilai dari hasil kerjanya. Kinerja dalam hal ini adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu dalam melakukan suatu pekedaan sehingga terlihat prestasi pekerjaannya dalam usaha penerapan ide dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Di dalam suatu organisasi lembaga pendidikan, keterampilan dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap guru dalam bidangnya merupakan sesuatu yang sangat diharapkan. Dengan adanya keterampilan dan kemampuan ini akan dapat mempengaruhi pula kinerja dalam lembaga pendidikan. Tenaga pendidikan, dalam hal ini sate diantaranya adalah guru mempunyai kewajiban bukan hanya mengajar tetapi juga melatih, serta memberikan pelayanan yang bersifat teknik dalam bidang pendidikan. W. Robert Houston, memberikan pengertian kompetensi adalah sebagai suatu tugas yang memadai, atau pemilihan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang. Suatu profesi yang bersifat profesional maka akan dituntut profesionalisme yang paling menonjol dari keprofesionalan suatu jabatan atau pekerjaan adalah kompetensi, keterampilan dan kemampuan seseorang untuk menjalankan segala tugas yang diemban profesinya. Guru sebagai bagian dari profesi maka dituntut kemampuan, keterampilan dan kompetensi keguruannya. Tetapi sebelum kita beranjak jauh mengenai kompetensi atau kemampuan guru dalam menjalankan tugas profesinya, terlebih dahulu mengenai tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh setup guru, mengingat suatu profesi, jabatan, atau pekerjaan seseorang pastilah nanti akan dipintakan pertanggungjawabannya, baik itu kepada masyarakat. Tanggung jawab seorang guru tentunya sangat kompleks dan beraneka ragam, baik itu tanggung jawab membimbing, mendidik, melatih mereka yang dipertanggungjawabkan anak didik. Tanggung jawab guru harus juga diterima oleh seluruh elemen masyarakat yang menggunakan anak didiknya. Oleh karena itu guru yang profesional adalah mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap hasil kerjanya, tentunya akan melaksanakan tugas yang diembannya sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan guru yang baik bukan hanya yang datang ke kelas, kemudian memberi tugas yang banyak kepada anak didiknya lalu pulang. Tapi guru yang baik adalah guru yang dapat mentransfer seluruh ilmu yang ada pada dirinya, menjadikan dirinya teladan bagi anak didiknya. Mochtar Buchori, menurut suku Jawa, guru adalah singkatan dari ungkapan “digugu Ian ditir”, artinya guru adalah orang yang harus selalu dapat ditaati dan diikuti. Maksudnya digugu adalah segala sesuatu yang disampaikan oleh guru harus dipercaya dan diyakini kebenarannya oleh seorang murid, kemudian guru juga harus ditiru, kedua, guru teladan bagi murid-muridnya. Guru dianggap sebagai orang yang bertanggungjawab terhadap berhasil tidaknya pendidikan. Jadi dari beberapa pendapat di atas bisa disimpulkan bahwa keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah: a. Penguasaan materi b. Penguasaan strategi c. Penguasaan ilmu dan wawasan d. Serta memiliki kepekaan terhadap informasi secara langsung atau tidak langsung. Sedangkan tugas guru pada umumnya dibedakan menjadi tiga bagian, tugas personal, tugas sosial, tugas profesional seperti yang dikemukakan oleh Piet Sahertian berikut ini: 1 Tugas Personal Tugas personal atau pribadi ini menyangkut pribadi guru, oleh karena itu guru sebelum memaharni tentang keanekaragaman kepribadian anak didiknya maka terlebih dahulu seorang guru harus tabu dan paham mengenai konsep dirinya sendiri. P. Wiggens dalam bukunya Student Teacher in Action seperti yang dikutip oleh Piet Sahertian, Wiggens menulis bahwa seorang guru harus mampu berkaca pada dirinya sendiri. Bila ia berkaca ia melihat bukan satu pribadi tetapi tiga pribadi, yaitu: a Saya dengan konsep diri saya self concept b Saya dengan ide diri saya self idea c Saya dengan realita diri saya self reality Apabila seorang guru sudah paham mengenai konsep dirinya, maka hal yang terlebih dahulu dilakukan seorang guru setelah mengajar ialah sejenak melakukan refleksi mengenai pengajaran yang telah dilakukan, apakah segala materi yang telah diberikannya kepada anak didiknya dapat dipahami serta bagaimana hasil akhir yang diterima anak didiknya? 2 Tugas Sosial Tujuan serta misi seorang guru dalam melakukan pekerjaannya adalah misi kemanusiaan, itu artinya perlu adanya keikhlasan dari seorang guru dalam melakukan tugasnya karena guru mempunyai tugas sosial yang diembannya. Akan tetapi melihat fenomena yang sedang terjadi sekarang ini adalah kondisi jumlah nominal dana kesejahteraan seorang guru yang ternyata tidak mencukupi segala kebutuhan yang diperlukan oleh guru beserta keluarganya, sehingga efeknya nilai kemanusiaan yang dibarengi dengan nilai keikhlasan dari tugas guru sudah mulai pudar. 3 Tugas Profesional Kompetensi atau keterampilan guru juga harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional, hat ini dimaksudkan agar proses pembelajaran antara guru dengan seorang murid lebih efektif mencapai tujuan dari proses pembelajaran. Oleh karena itu menurut Muhammad Nurdin, bahwa suatu pekerjaan dapat dikatakan profesional apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: a Memiliki spesialisasi ilmu b Memiliki kode etik dalam menjalankan profesi c Memiliki organisasi profesi d Diakui oleh masyarakat e Sebagai panggilan hidup f Harus dilengkapi kecakapan dalam diagnostik, kecakapan dalam mengidentifikasikan masalah yang berkaitan dengan klien atau masalah- masalah yang berkaitan dengan teori-teori dalam bidang profesinya. Prinsip profesionalitas menurut RUU Guru dan Dosen: 1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme 2. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan ketaqwaan, dan akhlak mulia 3. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas 4. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas 5. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan 6. Memperolah penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja 7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat 8. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dan 9. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Jadi tugas guru dalam profesinya harus bersifat profesional, guru harus memiliki keterampilan dan kemampuan yang lebih dibandingkan anak didiknya. Kegiatan mengajar, melatih dan membimbing paling tidak harus dimiliki oleh seorang guru maka anak didik tidak sungkan-sungkan menjadikan gurunya sebagai teman curhat, tempat bertanya dari segala persoalan dan lain sebagainya.

1.6 Kerangka Konsep