Pertumbuhan Laba sebesar 1 . Selebihnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.
c. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan
menggunakan uji t t test dan uji F F test.
1 Uji t t Test
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 16, diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.9 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
.505 .774
.652 .518
CAR -.376
2.368 -.037
-.159 .875
.412 2.425
DER -.022
.040 -.127
-.549 .586
.412 2.425
a. Dependent Variable: Laba
Sumber : Diolah oleh penulis dengan SPSS, 2011.
a. Pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR terhadap Pertumbuhan Laba Laba diuji dengan menggunakan hipotesis sebagai berikut:
H : CAR = 0, artinya variabel Capital Adequacy Ratio CAR tidak
berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba Laba. Ha : CAR
≠ 0, artinya variabel Capital Adequacy Ratio CAR berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Laba Laba.
Kriteria : H
diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0,05
Ha diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0,05
Nilai t hitung untuk variabel Capital Adequacy Ratio CAR sebesar -0,159, dan t tabel untuk df = N-5 dan
α = 5 diketahui sebesar 2,016692173. Dengan demikian, nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel -0,159
2,016692173. Dengan melihat nilai signifikansi CAR, hasil hipotesis menunjukkan hasil dimana nilai signifikansi sebesar 0,875 lebih besar dari 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa Capital Adequacy Ratio secara individu parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pertumbuhan Laba.
b. Pengaruh Debt to Equity Ratio DER terhadap Pertumbuhan Laba Laba diuji dengan menggunakan hipotesis berikut:
H : DER = 0, artinya variabel Debt to Equity Ratio DER tidak
berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba Laba. Ha : DER
≠ 0, artinya variabel Debt to Equity Ratio DER berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Laba Laba.
Kriteria: H
diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0,05
Ha diterima jika t hitung t tabel untuk α = 5 atau signifikansi 0,05
Nilai t hitung untuk variabel Debt to Equity Ratio DER sebesar -0,549, dan t tabel untuk df = N-5 dan
α = 5 diketahui sebesar 2,016692173. Dengan demikian, nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel -0,549 2,016692173.
Dengan melihat nilai signifikansi DER, hasil hipotesis menunjukkan hasil dimana nilai signifikansi sebesar 0,586 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan
bahwa Debt to Equity Ratio secara individu parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pertumbuhan Laba.
2 Uji F F Test
Untuk melihat pengaruh Capital Adequacy Ratio, Debt to Equity Ratio, Operating Cost Ratio, dan Loan to Deposit Ratio terhadap Pertumbuhan Laba
secara simultan dapat dihitung dengan menggunakan F test. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 16, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.10 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
.145 2
.073 .234
.793
a
Residual 13.976
45 .311
Total 14.121
47 a. Predictors: Constant, CAR, DER
b. Dependent Variable: Laba
Sumber: Diolah oleh penulis dengan SPSS, 2011
.
Untuk memprediksi pengaruh dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan, digunakan hipotesis sebagai berikut:
H :
CAR = DER = 0, artinya variabel Capital Adequacy Ratio CAR dan Debt to Equity Ratio DER secara bersama-sama simultan tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel Pertumbuhan Laba Laba. Ha : CAR = DER
≠ 0, artinya variabel Capital Adequacy Ratio CAR dan Debt to Equity Ratio DER secara bersama-sama simultan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel Pertumbuhan Laba Laba.
Dengan kriteria: H
diterima jika f hitung f tabel untuk α = 5 Ha diterima jika f hitung f tabel untuk α = 5
Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh F hitung sebesar 0,234 dengan tingkat signifikansi 0,793, sedangkan F tabel sebesar 2,588836146 dengan
signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Capital Adequacy Ratio dan Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh secara simultan dan
signifikan terhadap Pertumbuhan Laba karena F hitung F tabel 0,234 2,588836146 dan signifikansi penelitian lebih besar dari 0,05 0,793 0,05.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Manfaat rasio keuangan dalam memprediksi pertumbuhan laba dapat diukur dengan signifikan atau tidaknya hubungan antara rasio keuangan dengan
pertumbuhan laba. Hasil pengolahan regresi berganda di atas menunjukkan nilai R sebesar 0,101 atau 10,1. Nilai R pada dasarnya menggambarkan seberapa besar
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Ini berarti variabel dependen dalam penelitian ini, yaitu Capital Adequacy Ratio dan Debt to
Equity Ratio secara bersama-sama hanya memiliki hubungan sebesar 10,1 dengan variabel dependen, yaitu Pertumbuhan Laba.
Pengolahan regresi berganda di atas juga menunjukkan nilai R square sebesar 0,010 atau sebesar 1. Berbeda dengan nilai R, R-square menunjukkan
seberapa jauh kemampuan variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai R-square berada di antara 0 sampai 1. Nilai R-square
yang mendekati 1 menunjukkan bahwa dalam model regresi, kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin baik. Dalam
model regresi di atas, kemampuan variabel independent yaitu Capital Adequacy Ratio dan Debt to Equity Ratio secara bersama-sama dalam menjelaskan variasi
variabel dependen Pertumbuhan Laba sangat kecil, yaitu sebesar 1. Sedangkan sisanya sebesar 99 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan oleh
penulis dalam model regresi ini. Penelitian ini menunjukkan hasil yang kurang sesuai dengan teori yang
telah diungkapkan sebelumnya karena hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen sangat kecil. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak