3. Debt to Equity Ratio DER “Debt to Equity Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam menutup sebagian atau seluruh utang-utangnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek, dengan dana yang berasal dari modal
bank sendiri”. Dendawijaya,2005:121. Menurut Tangkilisan 2003:155, “perhitungan yang menggunakan hutang jangka pendek maupun jangka panjang
disebut juga dengan istilah struktur keuangan financial structure”. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
100 x
Ekuitas Total
Kewajiban Total
DER =
Semakin besar DER menunjukkan bahwa struktur modal lebih banyak memanfaatkan hutang dibandingkan dengan ekuitas. Artinya, semakin besar Debt
Equity Rasio mencerminkan solvabilitas perusahaan semakin rendah sehingga kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya rendah, hal ini berarti bahwa
risiko perusahaan financial risk relatif tinggi. Adanya risiko yang tinggi menyebabkan investasi pada suatu saham akan kurang menarik terutama bagi
investor yang bukan risk taker, akibatnya harga saham akan turun .
4. Pengertian Laba
Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Wild 2005 : 25 mendefinisikan laba sebagai berikut:
Laba earnings atau laba bersih net income mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas
untuk periode bersangkutan, sementara pos – pos dalam laporan merinci bagaimana laba didapat. Laba merupakan perkiraan atas kenaikan atau
penurunan ekuitas sebelum distribusi kepada dan kontribusi dari pemegang ekuitas.
Terdapat empat elemen utama untuk membentuk laba yaitu pendapatan revenue, beban expense, keuntungan gain, dan kerugian loss. Defenisi dari
elemen – elemen laba tersebut telah dikemukakan oleh Financial Accounting Standard Board dalam Stice2004 : 230.
a. Pendapatan revenue adalah arus masuk atau peningkatan lain dari aktiva
suatu entitas atau pelunasan kewajibannya atau kombinasi dari keduanya dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa atau aktivitas
lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut.
b. Beban expense adalah arus keluar atau pengunaan lain dari aktiva atau
timbulnya kewajiban atau kombinasi dari keduanya dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain
yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut.
c. Keuntungan gain adalah peningkatan dalam ekuitas aktiva bersih dari
transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas dan dari semua transaksi, kejadian dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas tersebut kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik.
d. Kerugian loss adalah penuruan dalam ekuitas aktiva bersih dari
transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas dan dari semua transaksi, kejadian dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas tersebut kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik.
Informasi tentang komponen – komponen laba merupakan hal yang penting karena kita dapat mengetahui dari mana perusahaan memperoleh labanya.
Informasi tentang komponen – komponen laba akan membantu pemakai laporan keuangan untuk memprediksi laba dan arus kas di masa depan.
5. Istilah Laba yang Digunakan