33 9
Ruang Pamer Katalog Catalog showroom Jenis toko seperti ini menjual serangkaian luas produk dengan mark-up
yang tinggi merek ternama pada harga diskon. Ruang pamer katalog memperoleh uang dengan memotong biaya marjin untuk menyediakan
harga yang rendah yang akan menarik penjualan bervolume tinggi.
b. Pengecer Tanpa Toko Nonstore Retailing
Selain jenis pengecer yang menggunakan toko sebagai sarana memasarkan produk, dalam pemasaran juga dikenal jenis pengecer yang tidak
menggunakan toko. Klasifikasinya adalah sebagai berikut: 1
Ritel Elektronik Electronic Retailing Merupakan format bisnis ritel atau ritel yang menggunakan
komunikasi dengan pelanggan mengenai produk, layanan dan penjualan melalui internet guna mencapai cakupan konsumen yang
lebih luas. 2
Katalog dan Pemasaran Surat Langsung Pemasaran melalui katalog terjadi ketika perusahaan mengirimkan satu
atau lebih katalog produk kepada penerima yang terpilih. Perusahaan mengirimkan katalog produk yang terpilih. Perusahaan mengirimkan
katalog yang menginformasikan barang dagangan secara lengkap yaitu keseluruhan lini barang dagangan atau dengan memilih barang
dagangan yang akan menginformasikan secara terbatas dalam bentuk katalog konsumen khusus dan katalog bisnis. Biasanya berbentuk
cetakan,cd, video, atau secara online.
34 3
Penjualan Langsung Merupakan sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau
lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi penjualan tertentu.
4 Television Home Shopping
Merupakan format ritel melalui televisi. Pelanggan akan melihat program TV yang menayangkan demonstrasi produk dagangan dan
kemudian menyampaikan pesanan melalui telepon. 5 Vending Machine Retailing
Merupakan format non store yang menyimpan barang dan jasa pada suatu mesin dan menyerahkan barang ke pelanggan dimana pelanggan
memasukkan uang tunai atau kartu kredit ke dalam mesin.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian Deddy 2009 berjudul “Pengaruh Promosi Dan Lokasi Terhadap Minat Pembelian Ulang pada Supermarket Madinah Syariah Plaza
Millenium Medan”. Hasil uji koefisien determinasi R
2
diperoleh kesimpulan bahwa lokasi dan promosi berpengaruh positif signifikan terhadap minat
pembeliaan ulang 45,8 . Sedangkan sisanya 54,2 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam variabel bebas yang diteliti. Hal ini berarti
hubungannya sangat erat. Penelitian Diva 2009 berjudul “Pengaruh Atribut Determinan Toko
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Ramayana Super Centre
35 Semarang” Kesimpulan dari penelitian ini adalah lokasi Ramayana Super Centre
Semarang tergolong strategis, harga yang ditawarkan tergolong murah, pelayanan yang diberikan tergolong baik, dan keputusan pembeliannya tergolong sangat
tinggi. Hasil análisis membuktikan bahwa secara parsial bersanya pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian sebesar 47,9, pengaruh harga terhadap keputusan
pembelian sebesar 46,3, pengaruh pelayanan terhadap keputusan pembelian sebesar 41,4 dan secara simultan besarnya pengaruh lokasi, harga dan pelayanan
terhadap keputusan pembelian sebesar 62,2.
2.3 Kerangka Konseptual