74 diagram pencar yaitu grafik yang merupakan diagram pencar residual, yaitu
selisih antara nilai Y prediksi dan Y observasi.
a. Model grafik
Hipotesis: a
Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas.
b Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola-pola tertentu
yang teratur maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
Gambar 4.3 Scatterplot Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011
75 Pada Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa diagram pencar tidak membentuk
pola tertentu karena itu berarti tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
b. Model Glejser
Menentukan kriteria keputusan: a.
Jika nilai signifikan 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
b. Jika nilai signifikan 0,05 maka mengalami heteroskedastisitas.
Tabel 4.12 Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
.690 .669
1.032 .305
Motif berbelanja .010
.027 .045
.360 .720
Atribut toko -.007
.019 -.043
-.349 .728
a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011
Pada Table 4.12 tampak bahwa signifikan variabel bebas lebih besar dari 0,05 maka tidak mengalami heteroskedastisitas.
4.4.3 Pengujian Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya
masalah multikolineaitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada
Tabel 4.13 sebagai berikut:
76
Tabel 4.13 Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF 1Constant
.511 1.063
.481 .632
Motif berbelanja .189
.043 .446
4.429 .000
.699 1.430 Atribut toko
.061 .030
.206 2.050
.043 .699 1.430
a. Dependent Variable:
b. Keputusan pembelian
Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011 Hasil pengujian:
Pedoman suatu model regresi yaitu bebas multikol adalah dengan melihat Variance Inflation Factor VIF 5 maka variabel ada masalah multikol, dan jika
VIF 5 maka tidak terdapat masalah multikol. Jika Tolerence 0,1 maka variabel ada masalah multikol, dan jika Tolerence 0,1 maka variabel tidak terdapat
masalah multikol. Pada tabel 4.16 dapat dilihat bahwa nilai VIF 5 dan Tolerence 0,1 maka tidak ditemukan masalah multikolinearitas dalam penelitian ini.
4.5 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel motif berbelanja shopping motives X
1
, atribut toko store attributes X
2
terhadap keputusan pembelian Y sebagai variabel terikat yang dilakukan pada 96 responden di Carrefour plaza medan fair.
77
Tabel 4.14 Variables EnteredRemoved
b
Model Variables
Entered Variables
Removed Method
1 Atribut toko,
Motif berbelanja
a
. Enter a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: keputusanpembelian Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner,SPSS versi 16.0
2011
Pada Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa seluruh variabel independen dimasukkan
dalam analisis ini, atau dengan kata lain tidak ada variabel independen yang tidak digunakan, atau yang disebut dengan metode enter.
Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan program SPSS
versi 16.0 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.15
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
.511 1.063
.481 .632
Motif berbelanja .189
.043 .446
4.429 .000
Atribut toko .061
.030 .206
2.050 .043
a. Dependent Variable: keputusanpembelian Sumber: Hasil pengolahan data primer Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2011
Berdasarkan hasil pengolahan regresi berganda yang ditujukkan dalam Tabel 4.15 maka diperoleh hasil regresi berganda sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Y = 0,511 + 0,189 X
1
+ 0,061 X
2
+ e
78 Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Konstanta a = 0,511. Ini menunjukkan harga konstan, dimana jika variabel motif berbelanja shopping motives X
1
, atribut toko store attributes X
2
= 0, maka keputusan pembelian pada Carrefour Plaza Medan Fair tetap sebesar 0,511.
b. Koefisien X
1
b
1
= 0,189. Ini menunjukkan bahwa variabel motif berbelanja shopping motives berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian
pada Carrefour Plaza Medan Fair, atau dengan kata lain, jika variabel motif berbelanja shopping motives ditingkatkan sebesar satu satuan, maka
keputusan pembelian akan bertambah sebesar 0,189. c. Koefisien X
2
b
2
= 0,061. Ini menunjukkan bahwa variabel atribut toko store attributes berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian pada
Carrefour Plaza Medan Fair, atau dengan kata lain, jika variabel atribut toko store attributes ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian
akan bertambah sebesar 0.061.
4.6 Pengujian Hipotesis 4.6.1 Uji Signifikan Simultan Uji-F