20 c. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
PT PLN Persero Wilayah Sumut dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawannya.
I.5 Kerangka Teori
Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti harus menyusun suatu kerangka teori. Kerangka teori merupakan landasan berfikir untuk menggunakan
dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti. Kerlinger menyebutkan teori merupakan himpunan konstruk konsep,
defenisi dan preposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel untuk menjelaskan dan meramalkan
gejala tersebut Rakhmat, 2004:6. Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah:
1.5.1 Komunikasi
Secara etimologis istilah komunikasi dalam bahasa bahasa Inggris yaitu communicatio yang berasal dari kata Latin communis yang artinya sama.
Maksudnya bila seseorang mengadakan kegiatan komunikasi dengan sesuatu pihak maka orang tersebut cenderung berusaha untuk mengadakan persamaan arti
dengan pihak lain yang menjadi lawan komunikasinya atau menyamakan dirinya dengan yang diajak berkomunikasi. Dengan demikian diharapkan akan
memperoleh suatu kesamaan arti. Kesepakatan arti disini dibatasi kepada pengertian bahasa dan makna dari objek yang diperbincangkan Lubis, 2007:6.
Komunikasi memiliki defenisi yang berbeda-beda dari setiap orang dengan bidang dan tujuan masing-masing. Arni Muhammad mendefinisikan komunikasi
21 dalam konteks organisasi sebagai pertukaran pesan verbal maupun nonverbal
antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku Muhammad, 2007:4.
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan komunikasi dari seseorang atau sekelompok kepada seseorang atau sekelompok lain. Kegiatan
komunikasi meliputi komponen-komponen seperti sumber, pesan, saluran, penerima, gangguan, proses penyampaian, arus balik dan efek.
Kegiatan komunikasi meliputi komunikasi intraindividu, antar individu, kelompok kecil, public speaking, komunikasi massa dan komunikasi antar
kebudayaan Lubis, 2007:11.
I.5.2 Komunikasi Organisasi
Herber memberikan defenisi komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam suatu jaringan, hubungan yang
saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah.
Sedangkan Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang
kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal atau komunikasi dari atasan kepada bawahan downward communication dan
komunikasi dari bawahan kepada atasan upward sommunication Muhammad, 2007:65.
Meskipun bermacam-macam persepsi dari ahli mengenai komunikasi organisasi ini, namun demikian ada beberapa hal yang umum dapat disimpulkan,
yaitu:
22 1.
Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun
eksternal. 2.
Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, dan arah media.
3. Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya dan
keterampilan skill Sehingga apabila disimpulkan maka diperolah bahwa komunikasi organisasi
itu merupakan proses untuk mencipta dan saling tukar-menukar pesan dalam rangkaian hubungan yang saling bergantung antara satu dengan yang lain untuk
menyelesaikan masalah yang berlaku di lingkungannya yang tidak menentu. Fungsi komunikasi dalam sebuah organisasi ada empat yaitu:
1. Fungsi informatif
2. Fungsi regulatif
3. Fungsi persuasif
4. Fungsi integratif Sendjaja, 2005:4.8
I.5.3 Manajemen Public Relations