12
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Setiap organisasi baik organisasi bisnis maupun organisasi non bisnis membutuhkan komunikasi untuk melaksanakan aktivitasnya. Setiap orang yang
berada di dalam organisasi tidak dapat mengindarkan diri dari komunikasi jika dia mengharapkan keinginan atau kebutuhannnya dapat dipenuhi oleh pihak lain.
Oleh karena itu, komunikasi menempati posisi yang strategis di dalam organisasi. Semua konsep dan pendekatan ataupun model yang dikenal dalam teori organisasi
dan manajemen mutlak memerlukan komunikasi. Melalui komunikasilah maka berbagai pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dapat saling
berhubungan secara efektif dan efisien, membina hubungan, menjalankan tugas serta fungsi mereka.
Komunikasi digunakan untuk menyampaikan informasi, gagasan, opini ataupun perintah dari atasan kepada bawahan maupun dari bawahan kepada
atasan, antar pimpinan maupun antar karyawan. Bagaimana informasi diterima, disebarluaskan kepada yang lain, bagaimana pesan diproses dan respon yang
diberikan menunjukkan adanya sebuah proses atau aktivitas komunikasi. Aktivitas komunikasi juga dilakukan organisasi kepada masyarakat luar
publik eksternal sebagai sasaran organisasinya. Akan tetapi hubungan yang terpenting dalam organisasi adalah hubungan dengan semua karyawan di semua
level seperti pekerja lini produksi manajer dan penyelia, staff administrasi, pendukung fasilitas dan sebagainya. Dengan kata lain publik internal adalah
13 publik paling penting bagi semua organisasi. Sehingga komunikasi didalam
organisasi juga bisa dikatakan lebih penting daripada komunikasi eksternal, karena organisasi harus berfungsi efektif dalam mencapai tujuannya guna menjaga
kelangsungan hidupnya. Setiap organisasi atau perusahaan didirikan pasti dengan sebuah tujuan
yang jelas yang ingin dicapai. Antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain memiliki tujuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan
akan melakukan aktivitasnya, membuat sebuah keputusan atau kebijakan dengan melihat kepada tujuan tersebut. Tujuan organisasi ini hendaknya dihayati oleh
seluruh anggota organisasi sehingga setiap anggota diharapkan mendukung pencapaian tujuan organisasi melalui partisipasi mereka secara individual.
Sebagai seorang karyawan, bekerja tidak hanya untuk mencapai kepentingan pribadinya yaitu untuk mendapatkan gaji tetapi karyawan juga harus
bekerja untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan tempatnya bekerja, karena dengan masuknya seseorang atau bekerja pada sebuah perusahaan artinya
secara otomatis dia menerima tujuan organisasi tersebut dan memainkan peranannya untuk mencapai tujuan tersebut.
Pada saat seseorang diterima bekerja di suatu perusahaan untuk pekerjaanjabatan tertentu, pada tenaga kerja tersebut perlu dijelaskan peran apa
yang dituntut daripadanya oleh perusahaan. Kejelasan tentang peran dalam arti bahwa seorang tenaga kerja memahami dan menyetujui apa yang diharapkan
merupakan salah satu faktor yang menentukan produktivitasnya. Jika tidak ada kesesuaian pendapat antara tenaga kerja dan pimpinan mengenai peran tersebut,
maka produktivitas yang tinggi dalam bekerja akan sulit dicapai.
14 Sebagaimana defenisi organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang sama maka tujuan organisasi perlu dan harus dikomunikasikan secara terus-menerus agar setiap publik internal tetap fokus
kepada tujuan itu dalam melakukan kegiatan organisasinya melalui peran atau jabatan yang didudukinya.
Untuk mengkomunikasikan tujuan-tujuan tersebut dibutuhkan divisi atau orang-orang untuk mengatur strategi bagaimana mengkomunikasikan hal tersebut.
Dan dalam hal ini Public relations merupakan salah satu bidang yang bertangggung jawab untuk hal tersebut. PR oleh Institute of Public Relations
IPR didefenisikan sebagai disiplin untuk menjaga reputasinya. Sebuah departemen PR yang dikelola dengan baik akan dihormati secara internal dan
mudah memperoleh sekutu guna membantu mencapai tujuan-tujuannya. Sebuah departemen yang dihormati secara eksternal akan dipercaya, dihargai pendapatnya
dan menjadi aset perusahaan. Hal inilah yang mendorong mengapa sangat penting untuk
memperhitungkan faktor tersebut dalam memahami alasan mengapa praktik manajemen yang baik sangat berpengaruh bagi PR yang sukses. Departemen PR
harus memanajemen bagaimana tujuan perusahaan dikomunikasikan kepada publik internal sehingga setiap anggota perusahaan memahami dan bekerja sesuai
dengan tujuan perusahaan. Tujuan sebuah organisasi biasanya terdapat dalam visi misi organisasi.
Dimana visi merupakan gambaran tentang tujuan organisasi dalam pengertian yang luas dan merupakan titik awal untuk menyusun misi organisasi secara
spesifik. Visi misi ini harus dikomunikasikan kepada publik internal melalui
15 hubungan internal. Pernyataan visi mengungkapkan sasaran strategis dan tujuan
masa depan dari sebuah organisasi. Pernyataan visi merupakan alat penting bagi hubungan internal terutama untuk membantu mengelola reaksi terhadap
perubahan dalam lingkungan. Sementara itu, pernyataan misi membantu karyawan menentukan prioritas dan tujuan, sehingga semua anggota berkomitmen
untuk mencapai misi yang dinyatakan dalam pernyataan tersebut. Pernyataan misi mendorong angota organisasi untuk fokus pada kekuatannya dengan menekankan
area dan atribut dimana ia pernah sukses. Akan tetapi sering kali visi dan misi dalam sebuah perusahaan kurang
diperhatikan sehingga kurang dikomunikasikan secara kontinue karena telah adanya iklim kerja yang terpola yang membuat para karyawan bekerja menjalani
rutinitas yang mungkin membuat jenuh dan bosan yang akhirnya kehilangan semangat kerja. Oleh sebab itu, visi dan misi ini sangat penting dikomunikasikan
untuk mendorong kembali gairah dan semangat kerja sehingga akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Karena setiap karyawan akan
kembali bersemangat mengerjakan tugasnya karena melihat kembali pada tujuan yang ingin dicapai.
PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara adalah unit bisnis dari PT. PLN Persero yang merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang
ditunjuk oleh pemerintah sebagai pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan PKUK melalui Undang-Undang nomor 15 tahun 1985 dan Peraturan Pemerintah
RI Nomor 23 tahun 1994, sebagai perusahaan penyedia tenaga listrik bagi kepentingan umum obligation to supply di seluruh wilayah Indonesia pada
16 umumnya dan secara khusus PLN Wilayah Sumatera Utara melayani kebutuhan
distribusi energi listrik bagi masyarakat Sumatera Utara. PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara melayani pelanggan
mencakup seluruh wilayah Sumatera Utara yang didukung oleh 8 cabang dan 64 ranting rayon dengan jumlah karyawan pada tahun 2008 mencapai 1.691
karyawan. Perusahaan ini menjalankan kegiatan perusahaannya dengan membawa visi ”Diakui Sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh Kembang, Unggul
dan Terpercaya dengan Bertumpu pada Potensi Insani”. Visi ini dikejawantahkan dalam 4 misi yaitu 1 menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi kepada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham, 2 menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat, 3 mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi, 4 menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan
Profil Perusahaan PT.PLN Persero Wilayah Sumatera Utara. Visi dan misi yang diemban oleh PT. PLN Persero Wilayah Sumatera
Utara tersebut adalah sebuah tujuan yang sangat besar yang jika dipahami dengan baik akan mempengaruhi produktivitas para karyawan. Sebagaimana status
perusahaan ini yang melayani kebutuhan akan listrik pada khalayak Sumatera Utara dalam penyediaan sumber energi listrik, maka setiap karyawan haruslah
memiliki produktivitas yang tinggi sehingga dapat memuaskan pelanggannya dan tujuan organisasi dapat tercapai. Oleh karena itu, dibutuhkan penghayatan dan
pelaksanaan yang serius akan visi dan misi dari semua publik internal. Dari yang peneliti amati saat mengadakan praktek kerja lapangan di
perusahaan tersebut tampak adanya sebuah suasana kerja yang sudah terpola atau
17 rutinitas. Karyawan pada pagi hari datang ke kantor, mengisi absensi, menyapa
sekilas antara satu dengan yang lain dan ada juga yang langsung masuk ke ruang kerja masing-masing. Beberapa karyawan datang dengan bersemangat dan
beberapa lagi datang dengan ekspresi biasa-biasa saja. Jika kembali melihat visi dan misi perusahaan tersebut harusnya dapat
mendorong dan menjadi penggerak bagi semua karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya dan tentu saja visi misi itu harus dikomunikasikan sehingga
karyawan dapat memahami tujuan perusahaan tersebut. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang pernyataan visi misi PT. PLN
Persero terhadap produktivitas kerja karyawan PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara.
I.2 Perumusan Masalah