55
II.4 Visi dan Misi II.4.1 Defenisi Visi dan Misi
a. Menurut Warren Bennis dan Michael Mische yang dikutip oleh Trigono,
1999:133 pada abad XXI melalui program penemuan dan rekayasa kembali organisasi: Visi merupakan artikulasi dari citra, nilai, arah dan
tujuan aman yang memandu masa depan organisasi. b.
M. Fakri Gaffar 1995:22 yang dikutip oleh Dinding Nurdin 1998:16 : Visi sebagai daya pandang jauh ke depan, mendalam dan luas yang
merupakan daya pikir abstrak yang memiliki kekuatan amat dasyat dan dapat menerobos segala batas-batas fisik, waktu dan tempat.
c. James Whittaker yang dikutip oleh Drs. Triguno, Dipl. EC. LLM
1999:32: Visi memberi arah yang harus ditempuh oleh organisasi dan mempunyai peran penting yang menunjukkan perubahan sepanjang waktu.
Adapun pengertian misi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: a.
Amin Widjaja Tunggal 1994:27 : Misi perusahaan atau organisasi secara luas merupakan pernyataan yang berkerangka luas, akan tetapi berdaya
tahan dari maksud suatu perusahaan, singkatnya misi perusahaan mengembangkan produk perusahaan, pasar dan ruang lingkup teknologinya
yang ditekankan, dan misi perusahaan melakukan sedemikian rupa, sehingga merefleksikan nilai prioritas–prioritas pengambil keputusan
strategi perusahaan. b.
Barry Cushway dan Derek Lodge yang mengutip pendapat Peter Drucker dan telah dialihbahasakan oleh Sularno Tjiptowardoyo 1999:47 tentang
misi: Suatu bisnis tidak ditentukan oleh nama, dasar hukum, atau undang–
56 undang pembentukannya. Bisnis ditentukan oleh misi bisnis. Hanya
rumusan misi dan tujuan organisasi yang jelas yang akan memungkinkan adanya tujuan–tujuan bisnis yang jelas dan wajar.
c. Menurut Sondang Misi 1995:43 yang dikutip oleh Dinding Nurdin
1998:25 adalah: Maksud kegiatan utama yang membuat organisasi memiliki jati diri yang khas dan sekaligus membedakannya dari organisasi
lain yang bergerak dalam bidang usaha yang sejenis. II.4.2 Manfaat Visi dan Misi
Suwarsono-Muhamad 1999:50 menyatakan manfaat dari adanya visi dan misi adalah:
1. Terjaminnya kesatuan dan kebulatan tujuan perusahaan.
2. Tersedianya dasar alokasi sumber daya dan dana.
3. Tersedianya dasar pengembangan iklim organisasi dan motivasi kerja.
4. Tersedianya dasar identifikasi dan evaluasi bagi karyawan.
5. Terfasilitasinya proses penterjemah tujuan ke dalam struktur
organisasi. 6.
Tersedianya dasar evaluasi kinerja karyawan. Majalah Ilmiah Unikom, Vol.4, hlm. 49—56
Untuk mendapatkan manfaat dari visi dan misi perlu diambil langkah- langka sosialisasi yang kemprehensif dan mantap sehingga visi dimaksud bukan
hanya sekedar pernyataan kebijaksanaan oleh manajemen, melainkan menjadi “milik” setiap orang dalam organisasi. Jika proses sosialisasi berhasil, pada
gilirannya akan timbul aktualisasi dan personalisasi. Yang dimaksud dengan aktualisasi adalah kesediaan para anggota organisasi untuk menerjemahkan visi
57 tersebut kedalam tindakan operasional sehari-hari yang secara bertahap
mendekatkan organisasi pada “posisi” organisasi menurut visi yang telah ditetapkan itu. Sedangkan yang dimaksud dengan personalisasi ialah bahwa setiap
orang dalam organisasi menghayati dan menerima visi tersebut seolah-olah dia sendiri yang menentukannya dan bukan sekedar merupakan perintah yang datang
dari eselon yang lebih tinggi dari hirearki organisasi Siagian, 2002;4-5. Visi perusahaan dapat memusatkan, mengarahkan manyatukan bahkan
memberi inspirasi suatu bisnis untuk mencapai kinerja yang superior. Tugas perumus strategi adalah mengidentifikasi dan meramalkan visi dengan jelas John
Keane. Suatu bisnis tidak didefenisikan berdasarkan namanya, deklarasi, atau ayat pendirian perusahaan. Akan tetapi didefenisikan oleh misi bisnis. Hanya
defenisi yang jelas dari misi dan tujuan organisasi yang mungkin yang akan membuat tujuan bisnis yang jelas dan objektif Peter Drucker.
Adapun manfaat visi adalah ; a.
Menciptakan minat yang sama b.
Menurunkan aktivitas keseharian yang monoton c.
Memberi peluang dan tantangan. Pernyataan misi yang efektif adalah pernyataan misi yang secara aktif
membantu setiap orang dalam organisasi untuk bertindak sesuai nilai-nilai yang dinyatakan.dalam menyatakan nilai-nilai yang dipahami dan dianut setiap orang
dalam organisasi dapat dipastikan bahwa setiap orang dalam organisasi: a.
Berusaha keras untuk mencapai tujuan yang sama b.
Bekerja sesuai prinsip yang sama
58 c.
Taat kepada standar yang sama d.
Mendorong semangat kerja organisasi e.
Mengamankan reputasi organisasi f.
Menentukan ciri organisasi Talbot, 2005:xiii-xiv
II.5 Produktivitas Kerja II.5.1 Defenisi Produktivitas