Konsep Pendaftaran Paten Sederhana : Studi Mengenai Faktor – Faktor Penghambat Dalam Pendaftaran Paten Sederhana Di Bidang Teknologi Alat – Alat Pertanian Di Kota Medan

angka 3 UU Paten Tahun 2001. Oleh sebab itu seseorang atau beberapa orang tersebut baru akan dikatakan sebagai inventor apabila seseorang atau beberapa orang itu mengajukan permohonan untuk pertama kali atas suatu invensi yang dihasilkannya. Namun apabila terbukti lain sebagaimana yang diatur dalam Pasal 11 UU Paten Tahun 2001, maka yang dianggap inventor adalah seseorang atau beberapa orang yang pertama kali dinyatakan sebagai inventor dalam permohonan. Menurut Rachmadi Usman, Invensi dapat juga dihasilkan oleh mereka yang berada dalam hubungan kerja atau karyawanpekerja yang menggunakan data danatau sarana yang tersedia dalam pekerjaannya sehingga mereka dapat pula disebut sebagai subjek paten. 22

2. Konsep

Kerangka konsepsi merupakan bagian yang menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan konsep yang digunakan penulis. Konsep dasar yang dipergunakan dalam penelitian tesis ini, antara lain : 22 Rachmadi Usman, Hukum Hak Milik atas Kekayaan Intelekual Perlindungan dan Dimensi Hukumnya di Indonesia, Alumni, Bandung, 2003. hal. 222. Universitas Sumatera Utara 1. Pendaftaran atau permintaan paten adalah upaya yang dilakukan inventor untuk memperoleh paten atau peten sederhana sekaligus untuk memberikan dan menjamin kepastian hukum atas invensinya. 2. Paten sederhana adalah setiap invensi berupa produk atau alat yang baru dan mempunyai nilai kegunaan praktis disebabkan oleh bentuk, konfigurasi, kontruksi atau komponennya dapat memperoleh perlindungan hukum dan kepastian hukum. 23 3. Invensi adalah adalah “ide” inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi dapat berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses. 24 4. Inventor adalah seseorang yang secara sendiri atau beberapa orang yang bersama-sama melaksanakan ide yang dituangkan kedalam kegiatan yang menghasilkan invensi. 25 5. Alat Teknologi Pertanian Sederhana adalah peralatan hasil invensi sebagai sarana pengolahan hasil pertanian yang memiliki kegunaan yang lebih praktis dan dalam penemuannya tidak melalui penelitian dan pengembangan yang mendalam namun bernilai ekonomis. 23 Abdul R. Saliman, Ahmad Jalis dan Hermansyah, Esensi Hukum Bisnis Indonesia Teori dan Contoh Kasus, Prenada Media, Jakarta, 2004, hal 109-110. 24 Pasal 1 angka 2 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten. 25 Pasal 1 angka 3 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten. Universitas Sumatera Utara

G. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian yang bertujuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan metode penelitian merupakan suatu sistem dan proses yang mutlak diperlukan. Soerjono Soekanto dan Sri Mahmudji mengatakan penelitian dalam pelaksanaannya diperlukan dan ditentukan alat-alatnya, jangka waktu yang diperlukan untuk proses penulisan, cara-cara yang dapat ditempuh apabila menemui kesulitan dalam proses penelitian. 26 Oleh karena itu, sebagai suatu penelitian ilmiah, maka dalam penelitian ini juga dilakukan serangkaian kegiatan penelitian mulai dari pengumpulan data sampai pada analisis data, yang dilakukan dengan memperhatikan kaidah penelitian ilmiah sebagai berikut.

1. Sifat Penelitian