Penerbit Issuer Pihak-pihak yang Terlibat dalam Penerbitan Kartu Kredit

barang jasa kepada pemegang kartu kredit sebagai pembeli. Penerbit wajib membayar sejumlah harga yang tertera pada bukti tanda lunas pembayaran kepada penjual yang menyerahkan tanda lunas pembayaran yang ditandatangani oleh pemegang kartu kredit. e. Jaminan kartu kredit Jaminan bagi penerbit didasarkan pada perjanjian penerbitan kartu kredit. Pemegang kartu kredit adalah orang yang dapat dipercaya oleh penerbit dan wajib mematuhi ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh bank penerbit. Maka dari itu, kepercayaan dan pembayaran tagihan adalah jaminan bagi bank penerbit.

B. Pihak-pihak yang Terlibat dalam Penerbitan Kartu Kredit

Pihak-pihak yang terlibat dalam penerbitan dan penggunaan kartu kredit adalah : 55

1. Penerbit Issuer

Penerbit kartu kredit merupakan pihak yang mengeluarkan dan mengelola suatu kartu kredit. Dalam PBI No. 142PBI2012 disebutkan bahwa Penerbit adalah Bank atau Lembaga Selain Bank yang menerbitkan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu APMK . Lembaga Selain Bank adalah badan usaha bukan Bank yang berbadan hukum dan didirikan berdasarkan hukum Indonesia. Lembaga Selain Bank yang dimaksud disini adalah perusahaan pembiayaan. Apabila penerbit kartu kredit adalah bank, maka bank tersebut harus mengikuti 55 Ibid.., hlm. 129 ketentuan-ketentuan yang ada dalam Bank Indonesia. Apabila penerbit kartu kredit itu adalah perusahaan pembiayaan, maka perusahaan pembiayaan tersebut harus terlebih dahulu memperoleh ijin dari Departemen Keuangan. Bank penerbit kartu kredit issuer Bank adalah Bank yang menerbitkan kartu kredit, memiliki hak untuk menagih pembayaran dari pemegang kartu cardholder serta mempunyai kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada merchant. Bank penerbit kartu kredit issuer bank dalam menyalurkan kredit senantiasa berpedoman pada prinsip-prinsip atau asas-asas pemberian kredit bank secara sehat yang terdiri atas prinsip 5C, prinsip 5P dan prinsip 3R, sebagai berikut: 56 1. Prinsip-prinsip 5C a. Character watakkepribadian ”Character” atau watak dari para calon peminjam merupakan salah satu pertimbangan terpenting dalam memutuskan pemberian kredit. Dalam hal ini Bank meyakini benar bahwa calon peminjam memiliki reputasi yang baik, artinya selalu menepati janji dan tidak terlibat hal-hal yang berkaitan dengan kriminalitas. b. Capital modal Menyangkut beberapa banyak dan bagaimana struktur modal yang telah dimiliki oleh calon peminjam. 56 Johannes Ibrahim, Op. Cit., hlm. 16 c. Capacity kemampuan Pihak pemberi kredit bank harus mengetahui dengan pasti atas kemampuan calon peminjam debitur dalam menjalankan usahanya. Pendapatan yang selalu meningkat diharapkan kelak mampu melakukan pembayaran kembali atas kreditnya. d. Condition of Economy kondisi perekonomian Asas kondisi dan situasi ekonomi perlu juga diperhatikan dalam pertimbangan pemberian kredit terutama hubungannya dengan sektor usaha calon peminjam. Bank harus mengetahui keadaan ekonomi pada saat tersebut yang berpengaruh dan berkaitan langsung dengan usaha calon debitur dan bagaimana prospeknya dimasa mendatang. e. Collateral jaminanagunan Collateral adalah jaminan atau agunan yaitu harta benda milik debitur atau pihak ke-3 yang diikat sebagai agunan andaikata terjadi ketidak mampuan debitur tersebut untuk menyelesaikan utangnya sesuai dengan perjanjian kredit. 2. Prinsip-prinsip 5 P a. Party penggolongan peminjam Bank perlu melakukan penggolongan calon peminjam ke dalam kelompok tertentu menurut character watak, capacity kemampuan dan capital modal untuk memberikan arah bagi analis Bank untuk memberikan kredit. b. Purpose tujuan Tujuan penggunaan kredit yang diajukan, apa tujuan yang sebenarnya real purpose dari kredit tersebut, apakah mempunyai sisi ekonomi dan sosial yang positif dan luas atau tidak. c. Payment sumber pembayaran Setelah mengetahui real purpose dari kredit tersebut maka hendaknya diperkirakan dan dihitung kemungkinan-kemungkinan besarnya pendapatan yang akan dicapaidihasilkan. Dengan demikian bank dapat pula menghitung kemampuan dan kekuatan debitur untuk membayar kembali kreditnya, sekaligus juga dapat ditentukan cara pembayaran dan jangka waktu pengembalian kreditnya. d. Profitability kemampuan untuk mendapatkan keuntungan Merupakan kemampuan calon debitur untuk memperoleh keuntungan dari usahanya. Kemampuan diukur dari jumlah kewajiban, baik angsuran, bunga dan biaya-biaya kredit yang harus dibayar calon peminjam. e. Protection perlindungan Untuk berjaga-jaga terhadap hal-hal yang tidak diduga sebelumnya, maka bank perlu untuk melindungi kredit yang diberikannya antara lain dengan jalan meminta collateraljaminanagunan dari debiturnya bahkan mungkin pula baik jaminannyaagunannya maupun kreditnya diasuransikan. 3. Prinsip –prinsip 3 R a. Return hasil yang dicapai Hasil yang akan dicapai oleh calon debitur memperoleh pendapatan yang cukup untuk mengembalikan kredit beserta kewajibannya. b. Repayment pembayaran kembali Dalam hal ini bank harus menilai kemampuan calon debitur untuk dapat membayar kembali pinjamannya sesuai dengan kemampuan membayar kembali repayment capacity, dan apakah kredit harus diangsur atau dilunasi sekaligus diakhir periode. c. Risk bearing ability kemampuan untuk menanggung risiko Bank harus mengetahui dan menilai kemampuan calon debitur untuk menanggung risiko, dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya kegagalan atas usaha debitur.

2. Pemegang Kartu Card Holder