BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG KARTU KREDIT
A. Sejarah dan Pengertian Kartu Kredit
1. Sejarah Kartu Kredit
Bila kita mengulas lebih jauh tentang kartu kredit alangkah lebih baik jika kita melihat jauh ke belakang tentang sejarah kartu kredit. Telah kita ketahui
bahwa bentuk transaksi yang paling tua adalah bentuk tukar menukar atau dikenal dengan barter. Model transaksi dengan bentuk ini adalah bentuk transaksi yang
paling sederhana yang pernah dilakukan karena dengan tukar menukar tidak diperlukan adanya suatu alat bayar apapun.
40
Namun, model transaksi ini mempunyai kelemahan tersendiri karena seseorang yang akan melakukan
pembayaran harus secara nyata dan langsung membawa barang lain miliknya sendiri untuk ditukarkan dengan barang milik orang lain guna mendapatkan
barang yang diinginkan atau diperlukan. Hal inilah yang kemudian mendorong manusia untuk melakukan transaksi dalam bentuk lain yang selanjutnya dikenal
dengan uang dalam transaksi jual beli.
41
Akan tetapi, uang sebagai alat pembayaran tidak cukup aman bagi pemegangnya karena dirasa tidak praktis juga dirasa tidak aman yang disebabkan
karena sering terjadi perampokan atau kehilangan tanpa sebab.
42
40
Munir Fuady, Hukum tentang Pembiayaan dalam Teori dan Praktek Leasing, Factoring, Modal Ventura, Pembiayaan Konsumen, Kartu Kredit, Citra Aditya Bakti, Bandung,
1995, hlm. 216
41
Ibid.
42
Ibid.
Sejalan dengan perkembangan perdagangan, untuk memperlancar arus perdagangan tersebut,
selain uang tunai sebagai alat pembayaran dipergunakan pula bentuk alat pembayaran lain, yaitu cek dengan alasan penggunaan cek lebih praktis dan
aman.
43
Penggunaan alat pembayaran dengan cek berkembang dengan pesat sehingga mengakibatkan timbulnya bermacam manipulasi termasuk cek kosong.
44
Selain itu penggunaan cek ternyata tidak cukup comfortable bagi pemegang ataupun penerimanya.
45
Pada Tahun 1887 seorang pengacara Amerika bernama Edward Bellamy dari Massachusetts menulis sebuah buku yang berjudul Looking Backward yang
kemudian menjadi salah satu buku terlaris pada masanya.
46
Inilah yang menjadi inspirasi atau pendorong untuk mewujudkan khayalan seperti ini menjadi
kenyataan di bumi. Di USA, kartu kredit pertama sekali dipergunakan dalam dekade 1920-an yang diberikan oleh department-department store besar kepada
para pelanggannya. Tujuannya yaitu untuk mengidentifikasi pelanggannya yang ingin berbelanja tetapi dengan pembayaran bulanan sehingga kartu kredit seperti
ini berbentuk kartu pembayaran lunas charge card tanpa kewajiban membayar bunga.
47
Perkembangan berikutnya ialah dengan munculnya Dinners Club Card. Bermula di tahun 1949 secara tidak sengaja ketika seorang business man bernama
Dengan bentuk kartu seperti ini, dapat dikatakan para pihak yang terlibat adalah toko sebagai pihak pertama dan pelanggan pemegang kartu kredit sebagai
pihak kedua.
43
Imam Prayogo Suryohadibroto dan Djoko Prakoso, Surat Berharga Alat Pembayaran dalam Masyarakat Modern, Rineka Cipta, Jakarta, 1995, hlm. 336
44
Ibid.
45
Munir Fuady, Loc. Cit.
46
Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2004, hlm. 399
47
Munir Fuady, Op. Cit, hlm. 217
Frank McNamara ketinggalan dompet setelah acara makan malam di sebuah restoran ternama. Pada saat tagihan datang, dirinya baru sadar bahwa dompetnya
tertinggal. Dari sini Frank McNamara memulai debutnya untuk mencari solusi pengganti uang tunai atau dompet, yang mungkin juga sering kali dan banyak
dialami oleh konsumen-konsumen restoran lainnya. Tahun 1950, Frank McNamara bersama rekannya Ralph Schneider kembali ke restoran tersebut
dengan menggunakan sebuah kartu pembayaran yang unik. Inilah cikal bakal kartu kredit yang kita kenal hingga saat ini. Semuanya bermula dari Diners Club
yang saat itu adalah jenis kartu charge card. Sejak saat itu 1951 penggunaan
kartu Diners Club begitu terkenal di Amerika dan pada tahun yang bersamaan ditemukanlah bahan pembuat kartu Diners Club yang menggunakan plastik.
Karena dulu kartunya masih kartu dari bahan kertas seperti katu nama. Tak mau kalah, tahun 1958 American Express mengeluarkan kartu kreditnya yang sering
kita kenal dengan istilah kartu AMEX American Express. Pada awalnya jenis kartu kredit ini juga adalah kartu charge sama seperti Diners Club. Menyusul
kemudian Bank of America VISA mengeluarkan kartu kredit mereka juga. Era tahun 1960 merupakan era edukasi manfaat kartu kredit secara besar-besaran buat
para pelancong yang sering berpindah-pindah kota di Amerika. Dan pada pertengahan 1970 pemerintah Amerika Serikat melalui kongres menetapkan
regulasi kebijakan terhadap penggunaan kartu kredit ini. Aturan main semakin diperjelas agar industri kartu kredit bertumbuh dengan baik. Sejak itulah kartu
kredit berkembang sedemikian rupa di Amerika Serikat dan akhirnya menular ke negara-negara Eropa, Arab, Asia dan termasuk Indonesia.
48
Peredaran kartu plastik di Indonesia sudah sejak tahun 1964 yaitu dimulai ketika Hotel Indonesia menerima pembayaran dengan credit. Meski sudah sangat
menonjol, pada tahun tujuh puluh credit card ini berlaku hanya di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya.
49
Pada dekade 1980-an tepatnya setelah deregulasi 20 Desember 1988, bisnis kartu kredit ini digolongkan sebagai kelompok usaha
jasa pembiayaan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 1251KMK.0131988 tanggal 20 Desember 1988. Saat ini, jenis kartu plastik yang
telah beredar dan dapat digunakan oleh masyarakat sebagai alat pembayaran di Indonesia disamping Visa dan Master Card adalah Amex Card, International
Diners, BCA Card, Procard, Exim Smart, Duta Card, Kassa Card dan beberapa kartu lainnya yang diterbitkan oleh bank-bank umum dan perusahaan pembiayaan.
Penerbitan kartu plastik oleh bank harus melalui prosedur yang diatur oleh Bank Indonesia. Sedangkan, izin penerbitan kartu plastik oleh perusahaan pembiayaan
diberikan oleh Departemen Keuangan, misalnya Dinners Card oleh PT Diners Jaya Indonesia Internasional dan Kassa Card oleh PT Kassa Multi Finance.
50
2. Pengertian Kartu Kredit