1. Hubungan Hukum antara Nasabah dengan Bank
Suatu bank hanya bisa melakukan kegiatan dan mengembangkan banknya apabila masyarakat percaya untuk menyimpan uangnya pada produk-produk
perbankan yang ada pada bank tersebut. Berdasarkan unsur kepercayaan itulah bank dapat memobilisasi dana dari masyarakat untuk kemudian ditempatkan pada
banknya dan selanjutnya bank akan memberikan jasa-jasa di bidang perbankan dikenal sebagai fungsi intermediasi perbankan. Bank dalam mengembangkan
usahanya tentu saja melibatkan nasabah bank. Hubungan antara nasabah dan bank didasarkan pada dua unsur yang saling
terkait, yakni hukum dan kepercayaan. Hubungan hukum yang lazim antara bank dan nasabah adalah hubungan hukum antara bank dan nasabah penyimpan dana
dan hubungan hukum antara bank dan nasabah debitur.
102
Hubungan hukum tersebut terjadi karena adanya perjanjian antara bank dan pemegang kartu yang formatnya telah disiapkan oleh pihak bank yang
biasanya tertuang dalam perjanjian baku. Perjanjian yang dimaksud adalah Dalam kaitannya dengan kartu kredit, nasabah yang dimaksud adalah
nasabah dalam arti luas yang dapat dipahami sebagai konsumen di bidang perbankan yakni sebagai konsumen atau disebut dengan pemegang kartu kredit
cardholder. Bank yang diwakili oleh card centre yaitu sebagai pihak dalam struktur organisasi bank bank yang bertindak untuk dan atas nama bank dalam
memberikan pelayanan kartu kredit memiliki hubungan hukum dengan pemegang kartu kredit.
102
Ibid., hlm. 55
perjanjian penerbitan kartu kredit. Perjanjian penerbitan kartu kredit ini adalah persetujuan antara bank sebagai penerbit dan pemegang kartu kredit sebagai pihak
peminjam uang.
103
Perjanjian antara bank penerbit kartu kredit dengan pemilik kartu ini meliputi :
104
a. Perjanjian Umum
1 kartu adalah milik penerbit dan tidak dapat dipindahtangankan
2 keadaan yang mewajibkan pengembalian kartu kepada penerbit
3 masa berlaku kartu dan cara perpanjangan
4 bertanggungjawab terhadap penerbit bila merchant menolak
pembayaran dengan kartu milik pemilik kartu 5
tagihan atas kartu suplemen adalah tanggung jawab pemegang kartu utama
6 hak penerbit untuk melakukan pendebitan langsung atas rekening
simpanan pemilik kartu 7
hak pemblokiran kartu oleh penerbit atas dasar keadaan tertentu apabila pemilik kartu melanggar perjanjian, pemilik kartu pailit,
pemilik kartu meninggal, dan lain-lain 8
hak penerbit untuk bertukar informasi dengan lembaga lain tentang pemilik kartu
9 batas maksimum kredit
b. Pembayaran Tagihan
1 kewajiban pemilik kartu untuk menandatangani slip pembelian pada
merchant 2
saat waktu periode pengiriman laporan tagihan oleh penerbit 3
kewajiban pemilik kartu melakukan pembayaran minimum pada jangka waktu tertentu setelah laporan tagihan dikirim oleh penerbit
4 kewajiban pemilik kartu untuk memberitahukan adanya kesalahan
tagihan pada jangka waktu tertentu setelah laporan tagihan dikirim oleh penerbit
5 jumlah pembayaran minimum
6 hak penerbit untuk menggunakan jasa pihak ketiga dalam penagihan
c. Bunga
1 bunga atas sisa tagihan yang belum dibayar
2 bunga atas pelanggaran limit kredit
d. Biaya
1 uang pangkal
2 iuran tahunan
3 biaya administrasi apabila ada keterlambatan pembayaran tagihan
e. Transaksi dalam valas
103
Sunaryo, Loc. Cit
104
Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, Op. Cit., hlm. 259
1 mata uang penagihan atas transaksi dalam valuta asing
2 dasar kurs untuk penagihan atas transaksi dalam valuta asing
3 biaya administrasi atas kehilangan kartu
f. Lain-lain
1 kewajiban pemilik kartu apabila terjadi kehilangan kartu
2 jaminan pelunasan dari harta kekayaan pemilik kartu
3 kewajiban pemilik kartu yang bukan WNI
2. Hubungan Hukum antara Bank dengan Merchant