Pengertian Kartu Kredit Sejarah dan Pengertian Kartu Kredit

kredit berkembang sedemikian rupa di Amerika Serikat dan akhirnya menular ke negara-negara Eropa, Arab, Asia dan termasuk Indonesia. 48 Peredaran kartu plastik di Indonesia sudah sejak tahun 1964 yaitu dimulai ketika Hotel Indonesia menerima pembayaran dengan credit. Meski sudah sangat menonjol, pada tahun tujuh puluh credit card ini berlaku hanya di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya. 49 Pada dekade 1980-an tepatnya setelah deregulasi 20 Desember 1988, bisnis kartu kredit ini digolongkan sebagai kelompok usaha jasa pembiayaan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 1251KMK.0131988 tanggal 20 Desember 1988. Saat ini, jenis kartu plastik yang telah beredar dan dapat digunakan oleh masyarakat sebagai alat pembayaran di Indonesia disamping Visa dan Master Card adalah Amex Card, International Diners, BCA Card, Procard, Exim Smart, Duta Card, Kassa Card dan beberapa kartu lainnya yang diterbitkan oleh bank-bank umum dan perusahaan pembiayaan. Penerbitan kartu plastik oleh bank harus melalui prosedur yang diatur oleh Bank Indonesia. Sedangkan, izin penerbitan kartu plastik oleh perusahaan pembiayaan diberikan oleh Departemen Keuangan, misalnya Dinners Card oleh PT Diners Jaya Indonesia Internasional dan Kassa Card oleh PT Kassa Multi Finance. 50

2. Pengertian Kartu Kredit

Istilah kartu kredit dalam bahasa Inggris disebut credit card yang di dalamnya mencantumkan identitas pemegang kartu kredit dan penerbit, yaitu bank perusahaan pembiayaan. Selain menunjukkan identitas pemegang dan 48 http:www.mafiakartukredit.com201106sejarah-singkat-kartu-kredit-di-dunia.html diakses pada tanggal 09 Maret 2012 49 Imam Prayogo Suryohadibroto dan Djoko Prakoso, Op. Cit., hlm. 337 50 Dahlan Siamat, Op. Cit., hlm. 400 penerbit, istilah kartu kredit juga menunjukkan cara pembayaran yang dilakukan dengan tidak menggunakan uang tunai meskipun transaksinya dilakukan secara tunai. Pengertian kartu kredit, baik dalam Keppres No. 61 Tahun 1988 maupun Kepmenkeu No. 1251 tahun 1988 tidak mencantumkan secara eksplisit. Kedua peraturan di atas hanya memberikan definisi tentang perusahaan karu kredit. Menurut Pasal 1 angka 7 Keppres No. 61 Tahun 1988 jo. Pasal 1 huruf n Kepmenkeu No. 1251 tahun 1988 yang dimaksud dengan perusahaan kartu kredit credit card company adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan untuk membeli barang dan jasa dengan menggunakan kartu kredit. Pasal 1 angka 4 Peraturan Bank Indonesia No. 142PBI2012 tanggal 6 Januari 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No.1111PBI2009 perihal Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu memberikan pengertian kartu kredit adalah APMK yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan danatau untuk melakukan penarikan tunai, dimana kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer atau penerbit, dan pemegang kartu berkewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu yang disepakati baik dengan pelunasan secara sekaligus charge card ataupun dengan pembayaran secara angsuran. Black’s Law Dictionary memberikan rumusan tentang “credit card”sebagai berikut : 51 A. F. Elly Erawaty dan J. S. Badudu juga menjelaskan pengertian credit card yaitu kartu yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga lain yang diterbitkan dengan tujuan untuk mendapatkan uang, barang atau jasa secara kredit. “any card, plate, or other like credit divise existing for the purpose of obtaining money, property, labor or services on credit. The term does not include a note, check, draft, money, order or other like negotiable instrument.” Terjemahan bebas : “apapun kartu, plate atau sejenis kartu yang digunakan untuk upaya memperoleh uang, property kebendaan, tenaga kerja atau jasa secara kredit. Istilah ini tidak meliputi note, cek, draft, poswesel atau instrumen lainnya yang dapat dicairkan.” 52 Menurut Abdulkadir Muhammad dan Rilda Murniati, kartu kredit adalah alat pembayaran melalui jasa bank perusahaan pembiayaan dalam transaksi jual beli barang jasa atau alat untuk menarik uang tunai dari bank perusahaan pembiayaan. Kartu kredit tersebut diterbitkan berdasarkan perjanjian penerbitan kartu kredit. 53 Adapun unsur-unsur dari pengertian kartu kredit menurut Abdulkadir Muhammad dan Rilda Murniati adalah sebagai berikut : 54 51 Johannes Ibrahim, Kartu Kredit - Dilematis Antara Kontrak dan Kejahatan, Refika Aditama, Jakarta, 2004 , hlm. 9 52 Ibid., hlm. 10 53 Sunaryo, Hukum Lembaga Pembiayaan, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hlm. 115 54 Ibid., hlm. 116 a. Subjek kartu kredit Subjek kartu kredit adalah pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi penggunaan kartu kredit yang terdiri atas pemegang kartu kredit cardholder sebagai pembeli, pengusaha dagang merchant sebagai penjual, dan bank sebagai penerbit issuer. b. Objek kartu kredit Objek kartu kredit adalah barang jasa yang diperdagangkan merchandise oleh pengusaha dagang sebagai penjual, harga yang dibayar oleh pemegang kartu kredit, dan dokumen jual beli yang terbit dari transaksi jual beli. c. Peristiwa kartu kredit Peristiwa kartu kredit adalah perbuatan hukum legal act yang menciptakan penerbitan kartu kredit antara pemegang kartu kredit dan bank penerbit. d. Hubungan kartu kredit Hubungan yang timbul dari perjanjian penerbitan kartu kredit adalah timbulnya hak dan kewajiban dari pihak-pihak yang terlibat. Pemegang kartu kredit berkewajiban untuk menyetorkan dana kepada bank penerbit dan bank penerbit wajib menerbitkan dan menyerahkan kartu kredit kepada pemegang kartu kredit. Dalam perjanjian penggunaan kartu kredit, pemegang kartu kredit wajib membayar harga atas barang jasa yang diperolehnya kepada penjual dengan cara menunjukkan kartu kredit dan menandatangani tanda lunas pembayaran. Penjual wajib menyerahkan barang jasa kepada pemegang kartu kredit sebagai pembeli. Penerbit wajib membayar sejumlah harga yang tertera pada bukti tanda lunas pembayaran kepada penjual yang menyerahkan tanda lunas pembayaran yang ditandatangani oleh pemegang kartu kredit. e. Jaminan kartu kredit Jaminan bagi penerbit didasarkan pada perjanjian penerbitan kartu kredit. Pemegang kartu kredit adalah orang yang dapat dipercaya oleh penerbit dan wajib mematuhi ketentuan dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh bank penerbit. Maka dari itu, kepercayaan dan pembayaran tagihan adalah jaminan bagi bank penerbit.

B. Pihak-pihak yang Terlibat dalam Penerbitan Kartu Kredit