Kekuatan Otot Statis Kekuatan Otot Dinamis

Data dianggap telah mencukupi jika memenuhi persyaratan N’N, dengan kata lain jumlah data secara teoritis lebih kecil daripada jumlah data pengamatan 3. Uji Kenormalan Data Uji kenormalan data digunakan untuk mengetahui apakah data yang telah dikumpulkan termasuk dalam sebaran normal. Pengujian ini dapat dilakukan dengan kolmogorov smirnov for normality test KSTest dengan bantuan software SPSS.

3.8. Penilaian Kekuatan Segmen Tubuh

4 Perkembangan kekuatan otot merupakan prosedur yang sangat kompleks mulai kontrol dari depan sampai belakang. Hal itu mungkin diperlukan pendekatan secara substansial dari pemendekan dan pemanjangan otot. Usaha konsentrik atau eksentrik mungkin tidak ada perubahan dalam persepsi perpanjangan otot, perbedaan utama antara perubahan tersebut apakah otot tersebut dinamis atau statis.

3.8.1. Kekuatan Otot Statis

Dalam hal fisiologis, kontraksi otot isometrik menghasilkan kondisi statis. Kondisi tersebut dikarenakan tidak ada perubahan panjang otot selama upaya isometrik, maka segmen tubuh yang terlibat tidak bergerak. Kondisi statis secara teoritis sederhana dalam melakukan pengukuran otot. Oleh karena itu, sebagian informasi yang tersedia saat ini tentang “human strength” menggambarkan hasil 4 Bhattacharia, A. And McGlothlin, J.D. Eds.. 1996. The Occupational Ergonomics Handbook. New York, NY: Marcel Dekker. CRC Press LLC. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dari pengujian statis. Maka itu banyak tabel dari kekuatan segmen tubuh berisikan data statis. Disamping kemudahan dalam pengukuran statis, pengukuran kekuatan isometrik muncul untuk menghasilkan penelitian yang lainnya. Suatu perkiraan yang wajar dari tenaga maksimal manusiadapat diperlihatkan dalam gerakan lambat, terutama jika kekuatan itu eksentrik. Namun data tidak memperkirakan penggunaan otot yang cepat terutama jika konsentrik seperti melempar atau memalu.

3.8.2. Kekuatan Otot Dinamis

Upaya otot dinamis sulit untuk digambarkan dan dikendalikan seperti halnya kontraksi statis. Dalam aktivitas dinamis, perubahan otot menjadi panjang itu dikarenakan segmen tubuh ikut bergerak yang menghasilkan perpindahan. Jumlah perjalanan relatif kecil diotot tetapi biasanya diperkuat sepanjang jalur transmisi internal ke titik aplikasi luar, misalnya dibagian tangan atau kaki. Turunan waktu kecepatan, percepatan dan perpindahan dari beratnya sangat penting baik untuk upaya kekuatan otot dan efek eksternal. Kontrol definisi dan eksperimental dari pengerahan tenaga otot dinamis adalah tugas banyak kompleks dari pada dalam pengujian statis. Skema klasifikasi baru untuk berbagai variabel eksperimental independen dan dependen dapat dikembangkan. Sistem tersebut telah disajikan untuk usaha yang dinamis dan statis. Dalam penjelasan ini, menunjukkan bahwa tes dinamis memang memerlukan lebih banyak usaha untuk menjelaskan dan mengontrol dari UNIVERSITAS SUMATERA UTARA pengukuran statis. Kompleksitas ini menjelaskan pergerakan dinamis sangat sulit diidentifikasi pergerakan otot dengan pergerakan statis.

3.9. Metode Mengukur Pergerakan Sendi