Analisis Tingkat Keluhan Muskuloskeletal Analisis Postur Kerja Aktual

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.1. Analisis Tingkat Keluhan Muskuloskeletal

Penilaian Standard Nordic Questionnaire SNQ menunjukkan bahwa stasiun tapak paling dominan dengan kategori sakit dan sangat sakit. Pada stasiun tapak memiliki nilai 57,20 kategori sakit dan 5,7 kategori sangat sakit. 1. Kategori sangat sakit Terdapat pada bagian pinggang karena postur tubuh saat bekerja yang menyesuaikan dengan kursi yang alas duduknya belubang serta tidak memiliki sandaran untuk punggung. Selain itu, pada bagian tangan kiri, tangan kanan, paha kiri dan paha kanan termasuk kategori sangat sakit karena operator melakukan pekerjaannya diatas paha operator. 2. Kategori sakit Kategori sakit rata-rata terdapat pada seluruh dimensi operator karena pekerjaannya yang berulang, postur tubuh yang membungkuk 20 sampai 60 keatas, fasilitas yang tidak ergonomis, dan waktu kerja yang lama antara 8-12 jam. Kategori rasa sakit yang tidak sama yang dialami oleh kelima operator pada stasiun tapak disebabkan karena berbedanya dimensi tubuh atau antropometri operator pada bagian tubuhnya. Misalnya tinggi popliteal operator 1 45 cm berbeda dengan operator 2 46,5 cm, lebar bahu pada operator 1 39,3 cm berbeda dengan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA operator 5 40,7 cm. Oleh karena itu, perlu adanya rancangan fasilitas kerja yang sesuai dengan antropometri operator.

6.2. Analisis Postur Kerja Aktual

Elemen gerakan aktual operator pada stasiun tapak banyak yang dilakukan dengan postur kerja yang tidak ergonomis atau tidak alamiah. Dari hasil penilaian RULA dapat dilihat bahwa terdapat beberapa keluhan yang terjadi pada beberapa elemen kegiatan. 1. Elemen gerakan mengambil mukaan. Kesimpulan tindakan postur kerja untuk elemen gerakan ini adalah tindakan perbaikan dalam waktu dekat. Hasil ini dikarenakan operator mengambil mukaan di lantai dengan posisi membungkuk 20 serta kursi kerja yang memiliki dimensi tidak sesuai operator. 2. Elemen gerakan mengambil acuan. Kesimpulan tindakan postur kerja yaitu diperlukan perbaikan beberapa waktu kedepan. Hal ini dikarenakan posisi acuan yang sedikit jauh dan tinggi sehingga operator mengambil acuan dengan posisi sedikit membungkuk membentuk sudut antara 20 -60 . 3. Elemen gerakan memasang mukaan dengan acuan. Pada elemen gerakan ini kesimpulan tindakan postur kerja yaitu tindakan perbaikan dalam waktu dekat. Operator melakukan pekerjaannya dengan kondisi leher kebawah membentuk sudut 32 . UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4. Elemen gerakan mengambil tang. Pada elemen gerakan ini kesimpulan tindakan postur kerja diperlukan perbaikan beberapa waktu kedepan. Hal ini dikarenakan operator sedikit membungkuk mengambil tang. Selain itu, penempatan fasilitas masih tidak teratur. 5. Elemen gerakan mengencangkan gabungan upper dan acuan dengan tang. Pada elemen gerakan ini kesimpulan tindakan postur kerja yaitu tindakan perbaikan dalam waktu dekat. Operator melakukan pekerjaannya diatas kedua pahanya yang dibuat sebagai meja kerja dan kursi kerja yang tidak ergonomis seperti alas duduk sudah bolong dan dimensi kursi tidak sesuai dengan anthropometri tubuh operator. 6. Elemen gerakan mengambil paku kecil. Pada elemen gerakan ini kesimpulan tindakan postur kerja yaitu diperlukan perbaikan beberapa waktu kedepan. Hal tersebut karena posisi paku berserakan di meja kerja sehingga terkadang operator sedikit membungkuk 20 dan susah mengambilnya. 7. Elemen gerakan memasang paku kecil digabungan upper dan acuan. Pada elemen gerakan ini kesimpulan tindakan postur kerja yaitu diperlukan perbaikan beberapa waktu kedepan. Posisi tubuh pada saat kegiatan ini sedikit membungkuk dikarenakan operator melakukan pekerjaanya menggunakan fasilitas kursi yang tidak ergonomis. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 8. Elemen gerakan mengambil martil Pada elemen gerakan ini kesimpulan tindakan postur kerja adalah diperlukan perbaikan beberapa waktu kedepan. Hal ini dikarenakan tata letak peralatan tidak teratur sehingga terkadang operator perlu sedikit membungkuk untuk menjangkaunya. 9. Elemen gerakan memaku paku kecil dengan martil. Pada elemen gerakan ini kesimpulan tindakan postur kerja yaitu diperlukan perbaikan beberapa waktu kedepan. Hanya saja terkadang operator mengalami ketegangan otot karena menahan tekanan dari martil dengan posisi tangan tetap pada posisinya. 10. Elemen gerakan meletakkan hasil gabungan upper dan acuan pada rak. Pada elemen gerakan ini kesimpulan tindakan postur kerja yaitu tindakan perbaikan sekarang juga. Hal ini dikarenakan postur tubuh pada elemen kegiatan ini yaitu leher dan tangan bagian kanan keatas. 11. Elemen gerakan mengambil tapak sepatu. Pada elemen gerakan ini kesimpulan postur kerja yaitu tindakan perbaiakan dalam waktu dekat. Hal ini karena posisi batang tubuh miring ke kiri dan bungkuk untuk menjangkau benda kerja berupa tapak. 12. Elemen gerakan mengambil gabungan upper dengan acuan yang sudah selesai dibentuk. Pada elemen gerakan ini kesimpulan postur kerja yaitu tindakan perbaiakan sekarang juga.. Hal ini dikarenakan postur tubuh pada elemen kegiatan ini yaitu leher dan tangan bagian kanan keatas. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 13. Elemen gerakan menggabungkan tapak dengan hasil gabungan upper. Pada elemen gerakan ini kesimpulan postur kerja yaitu diperlukan perbaikan beberapa waktu kedepan. Posisi tubuh operator sedikit membungkuk ke depan dan kedua paha kaki mengapit gabungan upper dan acuan. 14. Elemen gerakan mengambil martil Pada elemen gerakan ini kesimpulan tindakan postur kerja adalah diperlukan perbaikan beberapa waktu kedepan. Hal ini dikarenakan tata letak peralatan tidak teratur sehingga terkadang operator perlu sedikit membungkuk untuk menjangkaunya. 15. Elemen kegiatan menguatkan gabungan upper dengan tapak menggunakan martil Pada elemen kegiatan ini kesimpulan postur kerja yaitu diperlukan perbaikan beberapa waktu kedepan. Posisi tubuh operator membungkuk dan leher bengkok ke bawah. Selain itu paha operator menjadi meja kerja yang mengakibatkan merasa sakit di bagian paha operator. 16. Elemen kegiatan meletakkan hasil gabungan upper dengan tapak Pada elemen kegiatan ini kesimpulan postur kerja yaitu tindakan perbaikan sekarang juga.

6.3. Analisis Kondisi Aktual Fasilitas Kerja