3.6.1.  REBA Rapid Entire Body Assesment
2
REBA  dirancang  oleh  Lynn  Mc  Atemney  dan  sue  Hignett  2000  sebagai sebuah  metode  penilaian  postur  kerja  untuk  menilai  faktor  resiko  gangguan  tubuh
secara  keseluruhan.  Data  yang  dikumpulkan  adalah  data  mengenai  postur  tubuh, kekuatan  yang  digunakan,  jenis  pergerakan  atau  aksi,  pengulangan  dan  pegangan.
Skor akhir REBA dihasilkan untuk memberikan sebuah indikasi tingkat resiko dan tingkat keutamaan dari sebuah tindakan yang harus diambil.
Faktor postur tubuh yang dinilai dibagi atas dua kelompok utama atau grup yaitu grup A yang terdiri atas postur tubuh kanan dan kiri dari batang tubuh trunk,
leher  neck dan kaki  legs. Sedangkan  grup B terdiri  atas potur tubuh kanan dan kiri  dari  lengan  atas  upper  arm,  lengan  bawah  lower  arm,  dan  pergelangan
tangan  wrist.  Pada  masing-masing  grup,  diberikan  suatu  skala  postur  tubuh  dan suatu  pernyataan  tambahan.  Diberikan  juga  faktor  bebankekuatan  dan  pegangan
coupling. REBA dapat digunakan ketika penilaian postur kerja diperlukan dan dalam
sebuah pekerjaan: 1.  Keseluruhan bagian badan digunakan.
2.  Postur tubuh statis, dinamis, cepat berubah, atau tidak stabil. 3.  Melakukan  sebuah  pembebanan  seperti  mengangkat  benda  baik  secara  rutin
ataupun sesekali. 4.  Perubahan dari tempat kerja, peralatan, atau pelatihan pekerja sedang dilakukan
dan diawasi sebelum atau sesudah perubahan.
2
Stanton, neville, HandBook Of Human Factors and Ergonomics Methods, CRC Press
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel-tabel  penilaian  skor  dengan  metode  REBA  dapat  dilihat  pada Lampiran 2.
3.6.2. RULA Rapid
Upper Limb Assessment
RULA merupakan suatu metode penelitian untuk menginvestigasi gangguan pada anggota badan bagian atas. Metode ini tidak  menggunakan   peralatan spesial
dalam  penetapan  penilaian  postur  leher,  punggung,  dan  lengan  atas.  Setiap pergerakan  diberi  dengan  skor  yang  telah  ditetapkan.  Metode  ini  didesain  untuk
menilai  para  pekerja  dan  mengetahui  beban  musculosceletal  yang  kemungkinan dapat menimbulkan gangguan pada anggota badan atas.
Metode ini tidak membutuhkan peralatan spesial dalam penetapan penilaian postur  leher,  punggung,  dan  lengan  atas.  Setiap  pergerakan  diberi  skor  yang  telah
ditetapkan.  RULA  dikembangkan  sebagai  suatu  metode  untuk  mendeteksi  postur kerja  yang  merupakan  faktor  resiko.  Metode  didesain  untuk  menilai  para  pekerja
dan mengetahui beban musculoskeletal yang kemungkinan menimbulkan gangguan pada anggota badan atas.
Metode  ini  menggunakan  diagram  dari  postur  tubuh  dan  tiga  tabel  skor dalam  menetapkan  evaluasi  faktor  resiko.  Faktor  resiko  yang  telah  diinvestigasi
dijelaskan oleh McPhee sebagai faktor beban eksternal yaitu: 1.  Jumlah pergerakan.
2.  Kerja otot statik. 3.  Tenagakekuatan.
4.  Penentuan postur kerja oleh peralatan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5.  Waktu kerja tanpa istirahat. Dalam  usaha  untuk  penilaian  4  faktor  beban  eksternal  jumlah  gerakan,
kerja  otot  statis,  tenaga  kekuatan  dan  postur,  RULA  dikembangkan  untuk  Mc Atamney dan Corlett 1993:
1.  Memberikan sebuah metode penyaringan suatu populasi kerja dengan cepat yang berhubungan  dengan  kerja  yang  beresiko  yang  menyebabkan  gangguan  pada
anggota badan bagian atas. 2.  Mengidentifikasi usaha otot yang berhubungan dengan postur kerja, penggunaan
tenaga dan kerja yang berulang-ulang yang dapat menimbulkan kelelahan otot. 3.  Memberikan  hasil  yang  dapat  digabungkan  dengan  sebuah  metode  penilaian
ergonomi yaitu epidomologi, fisik, mental, lingkungan dan faktor organisasi. Pengembangan dari RULA terdiri atas 3 tahapan yaitu:
1.  Mengidentifikasi postur kerja. 2.  Sistem pemberian skor.
3.  Skala  level  tindakan  yang  menyediakan  sebuah  pedoman  pada  tingkat  risiko yang  ada  dan  dibutuhkan  untuk  mendorong  penilaian  yang  lebih  detail
berkaitan dengan analisis yang didapat. Ada empat hal yang menjadi aplikasi utama dari RULA, yaitu untuk:
1.  Mengukur resiko musculoskeletal, biasanya sebagai bagian dari perbaiakan yang lebih luas dari ergonomi.
2.  Membandingkan  beban  musculoskeletal  antara  rancangan  stasiun  kerja  yang sekarang dengan yang telah dimodifikasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.  Mengevaluasi  keluaran  misalnya  produktivitas  atau  kesesuaian  penggunaan peralatan.
4.  Melatih  pekerja  tentang  beban  musculoskeletal  yang  diakibatkan  perbedaan postur kerja.
Dalam mempermudah penilaiannya, maka tubuh dibagi atas 2 segmen grup yaitu,  grup A terdiri atas lengan atas upper arm, lengan bawah lower arm, dan
pergelangan  tangan  wrist.  Sedangkan  grup  B  terdiri  dari  leher  neck,  punggung trunk, dan kaki legs. Penilaian skor RULA dapat dilihat pada Lampiran 3.
3.6.3.  QEC The Quick Exposure Check