kategori yaitu mengalami premenstrual syndrome dan tidak mengalami premenstrual syndrome. Dari tabel 5.3 dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.3 Distribusi Responden berdasarkan Kejadian Premenstrual Syndrome PMS
pada Remaja Puteri di SMP Negeri 3 Berastagi Tahun 2012 Premenstrual Syndrome PMS
F
Mengalami 108
65,5 Tidak mengalami
57 34,5
Jumlah 165
100
Berdasarkan tabel 5.3. di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden mengalami kejadian Premenstrual Syndrome PMS yaitu sebanyak 108 orang 65,5
dan minoritas responden yang tidak mengalami kejadian Premenstrual Syndrome PMS yaitu sebanyak 57 orang 34,5.
4. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Premenstrual Syndrome PMS pada
Remaja Puteri di SMP Negeri 3 Berastagi Tahun 2012.
Dari tabel di bawah ini yang menghubungkan status gizi dengan kejadian Premenstrual Syndrome PMS pada remaja puteri di SMP Negeri 3 Berastagi tahun
2012 dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.4 Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Premenstrual Syndrome PMS
pada Remaja Puteri di SMP Negeri 3 Berastagi Tahun 2012 Status Gizi
Premenstrual Syndrome PMS pada Remaja Puteri
Total P
Mengalami Tidak
mengalami
n N
n 0,175
Baik 73
61,9 45
38,1 118
100 Kurang
35 74,5
12 25,5
57 100
Total 108
65.5 57
34,5 165
100
35
Dari tabel 5.4. di atas dapat diperoleh hasil analisis bahwa sebagian besar yaitu 73 orang dari 165 orang 61,9 remaja puteri siswi memiliki status gizi baik dan
mengalami kejadian Premenstrual Syndrome PMS, sedangkan remaja puteri siswi yang memiliki status gizi baik tetapi tidak mengalami kejadian Premenstrual Syndrome
PMS berjumlah 45 orang dari 165 orang 38,1. Dan remaja puteri siswi yang mempunyai status gizi kurang tetapi mengalami kejadian Premenstrual Syndrome PMS
ada sebanyak 35 orang dari 165 orang 74,5, dan siswi yang berstatus gizi kurang dan tidak mengalami kejadian Premenstrual Syndrome PMS ada sebanyak 12 orang dari
165 orang 25,5. Analisis hubungan status gizi dengan kejadian Premenstrual Syndrome PMS di SMP Negeri 3 Berastagi Tahun 2012 diukur dengan menggunakan
uji chi square. Dari hasil analisis data diperoleh nilai p=0,175 α=0,05 yang berarti Ho
gagal ditolak, artinya bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian Premenstrual Syndrome PMS pada remaja puteri di SMP Negeri 3
Berastagi tahun 2012.
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti memperoleh data yang merupakan keadaan nyata dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 165 orang
responden dengan jumlah pertanyaan pada variabel dependent premenstrual syndrome PMS sejumlah 20 pertanyaan dan pada variabel independent status gizi dilakukan
dengan cara mengukur lingkar lengan atas LILA responden untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian premenstrual syndrome PMS pada remaja puteri
di SMP Negeri 3 Berastagi Tahun 2012. Data tersebut dijadikan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dan sebagai hasil akhir dapat dijabarkan sebagai berikut:
36