Instrumen Penelitian Uji Validitas dan Reliabilitas

dibandingkan nilai r hasil dengan nilai r tabel, ketentuan : bila r hasil r tabel maka pertanyaan tersebut valid. Sedangkan untuk pengujian validitas instrumen penelitian yang berupa skor dikategori pada penelitian dengan menggunakan komputerisasi SPSS. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari 10 butir pertanyaan yang diujicobakan valid memiliki r hasil r tabel. 2. Uji Reliabilitas Kuesioner dalam penelitian ini dibuat oleh peneliti sendiri, maka penting untuk dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Di mana uji reliabilitas ini dilakukan di SMP Negeri 1 Kabanjahe dengan jumlah responden 10 orang yang memiliki kriteria yang sama dengan sampel dalam penelitian ini. Data dianalisis dengan uji cronbach’alpha dan diolah dengan menggunakan bantuan program komputerisasi untuk mencari koefisiensi reliabilitas cronbach’alpha. Dengan ketentuan apabila r hitung r tabel p 0.6, maka instrumen dinyatakan reliabel. Apabila r hitung r tabel p 0.6, maka instrumen dinyatakan tidak reliabel Hidayat, 2007. Berdasarkan hasil uji reliabilitas kuesioner dengan menggunakan program komputerisasi dari 20 butir pertanyaan dengan 10 responden didapat hasilnya 0,9820,6 yang berarti kuesioner yang dipakai reliabel.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dimulai setelah peneliti menerima surat izin dari institusi yaitu Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan surat izin dari kepala sekolah SMP Negeri 3 Berastagi untuk melaksanakan penelitian 29 di SMP Negeri 3 Berastagi. Peneliti dibantu oleh seorang guru yang mengajar di sekolah tersebut yaitu ibu Ngarab Sembiring dan tiga orang teman dari DIV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara yaitu Maria Barus, Hennytasari Ginting, dan Yohana. Pengumpulan siswi dilakukan dengan cara memasuki masing-masing kelas oleh Ibu Ngarab Sembiring dan peneliti dan menyuruh siswi tersebut kumpul di ruang perpustakaan SMP Negeri 3 Berastagi dan siswi yang telah masuk ke ruang perpustakaan diawasi oleh Maria Barus, Hennytasari Ginting dan Yohana untuk menjaga ketertiban siswi. Setelah semua siswi terkumpul, peneliti menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan dan manfaat penelitian. Setelah itu, peneliti melakukan pendekatan kepada calon responden untuk mendapatkan persetujuan sebagai sampel penelitian. Setelah calon responden bersedia, maka diminta untuk menandatangani informed concent, setelah itu peneliti memberikan penjelasan tentang status gizi dengan kejadian premenstrual syndrome PMS pada masa remaja. Setelah memberikan penjelasan, peneliti, Maria Barus, Hennytasari Ginting, dan Yohana membagikan kuesioner kepada masing-masing responden untuk mengetahui kejadian Premenstrual Syndrome PMS pada remaja puteri di SMP Negeri 3 Berastagi Tahun 2012. Lembar kuesioner diisi oleh masing- masing siswi responden dengan waktu 10 menit tanpa diskusi dengan siswi lainnya dan diberi kesempatan untuk bertanya bagi responden apabila ada pertanyaan yang tidak dipahami atau kurang jelas. Dalam pengisian kuesioner responden diawasi oleh peneliti, Maria Barus, Hennytasari Ginting, dan Yohana. Selanjutnya, mengukur lingkar lengan atas LILA responden untuk mengetahui 30