Prosedur Pengumpulan Data Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Premenstrual Syndrome (PMS) pada Remaja Puteri di SMP Negeri 3 Berastagi

di SMP Negeri 3 Berastagi. Peneliti dibantu oleh seorang guru yang mengajar di sekolah tersebut yaitu ibu Ngarab Sembiring dan tiga orang teman dari DIV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara yaitu Maria Barus, Hennytasari Ginting, dan Yohana. Pengumpulan siswi dilakukan dengan cara memasuki masing-masing kelas oleh Ibu Ngarab Sembiring dan peneliti dan menyuruh siswi tersebut kumpul di ruang perpustakaan SMP Negeri 3 Berastagi dan siswi yang telah masuk ke ruang perpustakaan diawasi oleh Maria Barus, Hennytasari Ginting dan Yohana untuk menjaga ketertiban siswi. Setelah semua siswi terkumpul, peneliti menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan dan manfaat penelitian. Setelah itu, peneliti melakukan pendekatan kepada calon responden untuk mendapatkan persetujuan sebagai sampel penelitian. Setelah calon responden bersedia, maka diminta untuk menandatangani informed concent, setelah itu peneliti memberikan penjelasan tentang status gizi dengan kejadian premenstrual syndrome PMS pada masa remaja. Setelah memberikan penjelasan, peneliti, Maria Barus, Hennytasari Ginting, dan Yohana membagikan kuesioner kepada masing-masing responden untuk mengetahui kejadian Premenstrual Syndrome PMS pada remaja puteri di SMP Negeri 3 Berastagi Tahun 2012. Lembar kuesioner diisi oleh masing- masing siswi responden dengan waktu 10 menit tanpa diskusi dengan siswi lainnya dan diberi kesempatan untuk bertanya bagi responden apabila ada pertanyaan yang tidak dipahami atau kurang jelas. Dalam pengisian kuesioner responden diawasi oleh peneliti, Maria Barus, Hennytasari Ginting, dan Yohana. Selanjutnya, mengukur lingkar lengan atas LILA responden untuk mengetahui 30 status gizi responden dengan ketelitian 0,1 cm yang sudah terstandarisasi oleh departemen kesehatan dengan cara melingkarkan pita LILA pada tengah lengan atas dari tangan kiri, posisi tangan responden harus rileks dan tidak boleh kaku atau menggenggam. Titik pengukuran tepat di tengah-tengah antara tulang akromion dan olecranon, tidak boleh terlalu ke bawah ke atas. Kemudian peneliti memeriksa kembali kelengkapan data dan selanjutnya data yang telah terkumpul dianalisis.

I. Analisis Data

1. Pengolahan Data Dalam melakukan analisa data, data yang telah terkumpul diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Pengolahan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a Editing Proses editing dilakukan untuk memeriksa data yang sudah terkumpul dan jika ada kekurangan langsung dilengkapi tanpa dilakukan penggantian jawaban responden. b Coding Pada tahap ini dilakukan dengan memberi kode pada semua variabel agar mempermudah dalam pengolahan data. c Tabulating Tabulasi digunakan untuk pengorganisasian data yang sudah terkumpul agar mudah dijumlahkan, disusun, dan didata untuk disajikan serta dianalisa. 31 2. Analisa Data Pada penelitian akan dilakukan analisa data secara komputerisasi yang terdiri dari: a Analisa Univariat Data yang dianalisa univariat adalah data demografi untuk menentukan frekuensi dan persentase umur dan kelas, serta tiap variabel penelitian untuk melihat tampilan tabel distribusi frekuensi kriteria responden dengan variabel independent adalah status gizi remaja puteri dan variabel dependent adalah kejadian Premenstrual Syndrome PMS. b Analisa Bivariat Penganalisaan secara bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian Premenstrual Syndrome PMS pada remaja puteri di SMP Negeri 3 Berastagi. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji statistik chi square dengan derajat kepe rcayaan 95 α = 0,05. Pedoman dalam menerima hipotesis adalah apabila nilai probabilitas p 0,05 maka Ho ditolak, apabila p 0,05 maka Ho gagal ditolak . Data disajikan dalam bentuk tabel. 32 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang berjudul “Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Premenstrual Syndrome PMS pada Remaja Puteri di SMP Negeri 3 Berastagi tahun 2012” yang dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2012 dengan jumlah sampel sebanyak 165 orang remaja puteri siswi di SMP Negeri 3 Berastagi yang telah mengalami menstruasi, maka dapat disajikan hasilnya sebagai berikut.

1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri dari umur dan kelas. Kelas responden dibagi dalam tiga kelompok yaitu kelas satu, dua, dan tiga. Dari table 5.1. dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 5.1 Distribusi Responden berdasarkan Karakteristik Demografi Remaja Puteri di SMP Negeri 3 Berastagi Tahun 2012 Data Demografi F Umur - 11 Tahun - 12 Tahun - 13 Tahun - 14 Tahun - 15 Tahun - 16 Tahun 1 13 57 50 35 9 0,6 7,9 34,5 30,3 21,2 5,5 Kelas - Satu - Dua - Tiga 30 55 80 18,2 33,3 48,5 Jumlah 165 100 33 Berdasarkan tabel 5.1. di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar umur responden adalah 13 tahun yaitu 57 orang 34,5 dan sebagian kecil berada pada umur 11 tahun yaitu 1 orang 0,6. Berdasarkan kelas responden mayoritas berada di kelas tiga yaitu 80 orang 48,5.

2. Status Gizi Remaja Responden

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi pada remaja puteri. Status gizi responden dibagi menjadi dua kategori yaitu status gizi baik dan status gizi kurang. Dari table 5.2. dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 5.2 Distribusi Responden berdasarkan Status Gizi Remaja Puteri di SMP Negeri 3 Berastagi Tahun 2012 Status Gizi F Baik 118 71,5 Kurang 47 28,5 Jumlah 165 100 Dari tabel 5.2. di atas dapat disimpulkan bahwa status gizi responden mayoritas baik adalah 118 orang 71,5, sedangkan status gizi yang kurang adalah 47 orang 28,5.

3. Kejadian Premenstrual Syndrome PMS pada Responden

Premenstrual Syndrome PMS adalah gejala fisik, psikis emosional, dan tingkah laku yang sering terjadi dalam siklus menstruasi dan menghilang setelah haid datang pada remaja puteri. Kejadian Premenstrual Syndrome ini dibagi menjadi dua 34