63
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Berpikir
2.3. KERANGKA BERPIKIR
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan, pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa.
Pembelajaran PKn yang berlangsung di kelas IV SDN Karanganyar 01 Kota
Kualitas Pembelajaran PKn belum optimal dengan indikasi :
1. Keterampilan guru
a. guru belum optimal dalam mengelola kelas, sehingga pembelajaran tidak kondusif.
b. guru belum optimal dalam menggunakan model pembelajaran inovatif yang sesuai
dengan materi ajar dan sesuai dengan karakteristik siswa. 2.
Aktivitas siswa a.
Siswa pasif dan kurang berani menyatakan pendapatnya b.
Beberapa siswa mendominasi saat diskusi berlangsung 3.
Hasil belajar siswa Dari data hasil belajar menunjukkan, bahwa nilai masih dibawah KKM yaitu 67. Hal
ini ditunjukkan dengan siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM adalah 32 dari 42 siswa, sehingga ketuntasan klasikalnya 23,8.
KONDISI AWAL
Langkah-langkah tindakan Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray
berbantu media audio-visual dalam pembelajaran PKn adalah sebagai berikut :
1. Guru menyiapkan perangkat pembelajaran
2. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.
3. Kemudian memberikan sub pokok bahasan pada tiap kelompok.
4. Guru menayangkan media audio-visual.
5. Siswa menyebutkan intisari dari media yang ditayangkan.
6. Siswa bekerja sama dalam kelompok.
7. Dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk
bertamu ke kelompok lain. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain.
8. Tamu kembali ke kelompok mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari
kelompok lain. 9.
Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka, dan masing- masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
PELAKSANAAN TINDAKAN
MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN TWO STAY TWO
STRAY BERBANTU
MEDIA AUDIO-
VISUAL
KONDISI AKHIR
1. Keterampilan guru dalam pembelajaran PKn meningkat
2. Aktivitas Siswa dalam pembelajaran PKn meningkat
3. Hasil Belajar siswa dalam pembelajaran PKn meningkat
64 Semarang belum optimal, dikarenakan guru kurang optimal dalam mengelola
kelas, sehingga pembelajaran tidak kondusif. Selain itu guru belum optimal dalam menggunakan model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan materi ajar dan
sesuai dengan karakteristik siswa. Ketidaksesuaian model pembelajaran yang dipakai oleh guru, mengakibatkan siswa cepat merasa bosan. Pengelolaan kelas
yang dilakukan guru juga belum optimal, akibatnya beberapa siswa cenderung berbicara dengan temannya pada saat guru menyampaikan materi dan pada saat
kegiatan diskusi kelompok berlangsung, beberapa siswa cenderung mendominasi dalam kelompok, sedangkan siswa lainnya cenderung pasif. Kepasifan siswa juga
sangat terlihat pada saat guru meminta pendapat atau memberi kesempatan bertanya pada siswa. Siswa yang pasif saat diskusi kelompok, cenderung takut
mengungkapkan pendapatnya. Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris yang telah dijabarkan, pada
dasarnya kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa. Pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SD Karanganyar 01 Kota Semarang
belum mencapai hasil yang optimal. Hal ini disebabkan oleh faktor guru dan siswa. Pernyataan tersebut didasarkan pada kajian pustaka yang masalah
utamanya adalah faktor kualitas pembelajaran yang mencakup keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar.
Tindakan perbaikan yang peneliti lakukan pada pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran two stay two stray berbantu media audio-visual
dapat memberikan peningkatan pada keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Selanjutnya dapat memberikan kontribusi atau masukan bagi guru
65 untuk selalu menerapkan pembelajaran inovatif dan menyenangkan agar siswa
antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN