lxx
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang terkait dengan
tujuan penelitian. Menurut Sugiyono 2010: 329 dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau
karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode
wawancara dan observasi partisipatif dalam penelitian kualitatif. Akan tetapi perlu dicermati bahwa tidak semua dokumen mempunyai kredibilitas yang
tinggi. Studi dokumen yang dilakukan oleh peneliti adalah data-data tertulis mengenai silabus, RPP dan daftar nilai dan hasil evaluasi siswa .
G. Objektivitas Data
Pemeriksaan teradap objektivitas data merupakan salah satu bagian yang penting di dalam penelitian kualitatif yaitu untuk mengetahui derajat kepercayaan
dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Apabila peneliti melaksanakan pemeriksaan terhadap objektivitas data secara cermat dan menggunakan teknik
yang tepat, maka akan diperoleh hasil penelitian yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dari berbagai segi. Menurut Danim 2002: 182,
objektivitas berarti adanya korespondensi atau persuaian antara data penelitian dan realitas di lapangan. Kualitatif memandang konsep objektivitas merujuk pada
penelitian yang andal, factual dan dapat dikonfirmasikan baik proses maupun
58
lxxi
hasilnya. Untuk memeriksa objektivitas data dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik reviu informan pengecekan data pada informan. “reviu informan yaitu bertanya kepada partisipan [informan] untuk mereviu data,
melakukan sintesis semua hasil wawancara dan observasi” Sukmadinata, 2008: 147. Menurut Danim 2011: 202 pengecekan data pada informan adalah proses
pengujian atau persesuaian antara rekonstrusi peneliti dan konstruksi informan tentang realita yang menjadi fokus penelitian. Pengecekan data ini tidak berurusan
dengan kesetujuan atau ketidaksetujuan informan karena sikap suka atau tidak suka, melainkan kesetujuan atau ketidaksetujuannya atas benar atau salahnya
fenomena yang ditangkap. “Pada waktu peneliti sudah mendapatkan data yang cukup lengkap dan
berusaha menyusun sajian datanya, walaupun mungkin masih belum utuh dan menyeluruh maka unit-unit laporan yang telah disusunnya perlu
direkomendasikan dengan informannya. Khususnya yang dipandang sebagai informan pokok key informant. Hal ini perlu dilakukan untuk
mengetahui apakah laporan yang ditulis tersebut merupakan pernyataan atau deskripsi sajian yang bisa disetujui mereka” Sutopo, 2006: 99.
Pelaksanaan reviu informan dapat dilakukan setelah satu periode pengumpulan data selesai, atau setelah mendapat suatu temuan atau kesimpulan.
Caranya dapat dilakukan secara individual, dengan cara peneliti datang ke pemberi data atau melalui diskusi kelompok agar tercapai kesamaan pemahaman
antara peneliti dan informannya. Dalam hal ini, peneliti melakukan diskusi dengan informan yaitu guru sejarah di SMA Negeri 2 Ungaran Ibu Dwi
Mardiningsih, Ibu Suparti dan Ibu Sugiharti. Reviu informan dilakukan dengan
59
lxxii
guru karena guru merupakan faktor kunci dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas gurulah yang merencanakan proses pembelajaran serta memilih model
pembelajaran yang akan digunakan. Danim 2006: 202-203 menerangkan bahwa reviu informan dilaksanakan
dengan alasan: 1.
Memungkinkan informan untuk menjelaskan maksud ucapan atau tindakannya. Hal ini dilakukan karena tidak jarang sudut pandang atau tradisi
kehidupan peneliti mewarnai tanggapan atau persepsinya terhadap fenomena yang ditangkap
2. Memungkinkan informan untuk memperbaiki kesalahan persepsi dan
interpretasi peneliti 3.
Memungkinkan informan untuk menambahkan atau melengkapi informasi terdahulu
4. Memungkinkan informan untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan pada
material data. Koreksi ini bukan berpijak pada suka atau tidak suka, menyenangkan atau tidak menyenangkan, melainkan apakah data yang
tercatat seperti apa adanya atau bukan 5.
Memungkinkan informan untuk meringkas informasinya. ‘Ringkasan’ dimaksud boleh dilakukan sepanjang tidak mereduksi makna yang
sesungguhnya 6.
Memungkinkan informan untuk menilai adekuasi penambahan data baru pada material data secara individual. Penambahan data baru itu dapat berasal dari
60
lxxiii
sumber yang sama atau berbeda, dari sumber primer atau sekunder. Melalui cara ini akan dapat dilakukan penyelarasan atas data yang bertentangan, bukan
melalui rekaan melainkan mencocokkan dengan data sesungguhnya.
H. Prosedur Penelitian