lx
d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan keinginan
belajarnya e.
Menyediakan media dan alat bantu yang menarik perhatian siswa Uno, 2011: 35.
D. Kerangka berpikir
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana implementasi model-model pembelajaran sejarah serta pengaruhnya terhadap
motivasi belajar siswa. Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang mendapat perhatian, hal ini dikarenakan sejarah tidak masuk ke dalam
ujian nasional serta materi sejarah sangat banyak sedangkan waktu yang disediakan sangat terbatas, sehingga guru sering menggunakan metode
konvensional dalam pembelajaran sejarah yang menurut siswa cukup membosankan sehingga berdampak pada motivasi belajar siswa. Untuk
mengatasi ini, guru dapat menggunakan model-model pembelajaran yang lebih inovatif untuk menjadikan sejarah sebagai mata pelajaran yang menarik
sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti mata pelajaran sejarah.
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir
Model Pembelajaran Inovatif
Motivasi
Guru Sejarah Kendala-
Kendala Pembelajaran
Sejarah Peserta Didik
48
lxi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ungaran yang beralamat di Jl P Diponegoro 277, Ungaran. SMA Negeri 2 Ungaran adalah salah satu sekolah
yang mengembangkan model-model pembelajaran inovatif agar pembelajaran menyenangkan untuk siswa dan guru. Selain itu penggunaan model ini juga
bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Ini adalah salah satu cara agar mutu pendidikan di SMA Negeri 2 Ungaran sesuai dengan standar ISO
international standard organization. SMA Negeri 2 Ungaran berusaha mendapatkan sertifikat ISO sejak tahun 2009 dan baru mendapatkan sertifikat ini
pada awal tahun 2013. “ISO yaitu sekumpulan standar sistem kualitas universal yang memberikan kerangka yang sama bagi jaminan kualitas yang dapat
dipergunakan diseluruh dunia” Tjiptono dan Diana, 2002. Manfaat yang didapatkan oleh suatu organisasiinstitusi termasuk
lembaga pendidikan yang telah memperoleh sertifikasi ISO 9001: 2008 adalah kualitasnya diakui oleh dunia internasional dan diperolehnya suatu akses yang
lebih besar untuk memasuki pasar luar negeri dalam hal membuka cabang institusi dan “pengeksporan” tenaga jasa pendidikan diluar negeri terutama
Negara yang mensyaratkan dipenuhinya ISO 9001: 2008 serta memiliki kesesuaian compatibility dengan pemasok dari luar negeri. Manfaat tambahan
49