lv
menjadi pola yang bermakna serta memperoleh kemudahan dalam berinteraksi dengan lingkungannya sehingga tingkah laku siswa dapat berubah
menjadi lebih baik. Kebehasilan belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor
yang terpenting adalah guru, siswa, serta sarana dan prasarana. Di antara faktor-faktor tersebut, guru merupakan faktor yang secara langsung
bertanggungjawab atas keberhasilan proses pembelajaran yang dikembangkan, khususnya di kelas. Peran guru dalam membimbing dan
memotivasi siswa guna mencapai tujuan belajarnya merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Guru Sejarah dapat mengembangkan metode dan
model pembelajaran sejarah sehingga proses dan efektivitas pencapaian tujuan pembelajarannya dapat berjalan dengan baik.
C. Motivasi Belajar
Proses belajar yang baik, menurut Gagne 1975 yang dikutip oleh Uno 2011 diawali dari fase motivasi. Jika motivasi tidak ada pada siswa,
sulit akan diharapkan terjadi proses belajar dalam diri mereka. Dari motivasi ini akan lahirlah harapan-harapan terhadap apa yang dipelajarinya. Jika siswa
memiliki harapan yang tinggi, menurut teori dan berbagai penelitian, ada kemungkinan untuk berhasil dalam belajarnya. Oleh sebab itu, tugas utama
guru dalam melakukan inovasi pembelajaran untuk menjamin terjadinya hasil belajar yang optimal pada siswa ialah menghidupkan motivasi belajar pada
43
lvi
siswa. Menurut Sardiman 2011: 75, siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.
Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan reinforced
practice yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Hamalik 2011 motivasi adalah perubahan energi dalam diri pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Mc. Donald Sardiman, 2011: 73,
motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Jadi, motivasi belajar adalah perubahan energi serta tingkah laku dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan
feeling dan reaksi untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan affective arousal. Mula-
mula merupakan ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana emosi. Suasana emosi ini menimbulkan kelakuan yang bermotif. Perubahan ini
mungkin bisa dan mungkin juga tidak, kita hanya dapat melihatnya dalam perbuatan. Seorang terlibat dalam suatu diskusi, karena dia merasa tertarik
pada masalah yang akan dibicarakan maka suaranya akan timbul dan kata- katanya dengan lancar dan cepat akan keluar. Motivasi juga ditandai dengan
reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang bermotivasi mengadakan
44
lvii
respon-respon yang tertuju kearah suatu tujuan. Respon-respon itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan energi dalam
dirinya. Setiap respon merupakan suatu langkah kearah mencapai tujuan Hamalik, 2011: 158-159.
Komponen-Komponen Motivasi yaitu: 1.
Komponen dalam inner component yaitu perubahan dalam diri seseorang. Keadaan merasa tidak puas dan ketegangan psikologis
2. Komponen luar outer component yaitu apa yang diinginkan seseorang
serta tujuan yang menjadi arah kelakuannya Hamalik, 2011: 159. Jadi komponen dalam adalah kebutuhan-kebutuhan yang ingin
dipuaskan, sedangkan komponen luar adalah tujuan yang hendak dicapai. Fungsi Motivasi
1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi
maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar. 2.
Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi
mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan Hamalik, 2011: 161.
Setiap perbuatan senantiasa berkat adanya dorongan motivasi. Timbulnya motivasi oleh karena seseorang merasakan sesuatu kebutuhan
tertentu dan karenanya perbuatan tadi terarah kepada pencapaian tujuan
45
lviii
tertentu pula. Apabila tujuan telah tercapai maka ia akan merasa puas. Kelakuan yang telah memberikan kepuasan terhadap suatu kebutuhan akan
cenderung untuk diulang kembali, sehingga ia akan menjadi lebih kuat dan lebih mantap.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.
Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan keinginan belajar yang menarik. Tetapi harus
diingat bahwa kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih
giat dan semangat. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal
itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1 adanya
hasrat dan keinginan berhasil, 2 adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3 adanya harapan dan cita-cita masa depan 4 adanya penghargaan
dalam belajar 5 adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 6 adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa
dapat belajar dengan baik Uno , 2011: 23.
46
lix
Menurut Sardiman 2011: 83 indikator motivasi diantaranya: 1.
Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak berhenti sebelum selesai
2. Ulet menghadapi kesulitan tidak mudah putus asa
3. Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin tidak cepat puas dengan
prestasinya 4.
Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi 5.
Ingin mendalami bahan atau bidang pengetahuan yang diberikan 6.
Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah orang dewasa 7.
Lebih senang bekerja mandiri 8.
Senang dan rajin belajar, penuh semangat, cepat bosan dengan tugas-tugas rutin hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja sehingga
kurang kreatif 9.
Dapat mempertahankan pendapat- pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu, tidak mudah melepaskan hal yang diyakini tersebut
10. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
Cara untuk menumbuhkan perhatian dan motivasi, antara lain: a.
Menggunakan cara belajar dan model pembelajaran yang bervariasi [inovatif]
b. Mengadakan pengulangan informasi
c. Memberikan stimulus baru, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan
kepada siswa
47
lx
d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan keinginan
belajarnya e.
Menyediakan media dan alat bantu yang menarik perhatian siswa Uno, 2011: 35.
D. Kerangka berpikir