l
5. Pembelajaran Berbasis Masalah PBM
Pembelajaran berbasis masalah adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah autentik sebagai sumber belajar, sehingga
peserta didik dilatih berpikir tingkat tinggi dan mengembangkan kepribadian lewat masalah dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Dewey
dalam Ibrahim 2005: 19 belajar berdasarkan masalah adalah imteraksi antara stimulus dan respons, merupakan hubungan antara dua arah, yaitu
belajar dan lingkungan Uno, 2011: 112. Menurut Amir 2009: 12 PBM memiliki ciri-ciri seperti Tan,
2003; Wee Kek, 2002 pembelajaran dimulai dengan pemberian ‘masalah’, biasanya ‘masalah’ memiliki konteks dengan dunia nyata,
pembelajar secara berkelompok aktif merumuskan masalah dan mengientifikasi kesenjangan pengetahuan mereka, mempelajari dan dan
mencari sendiri materi yang terkait dengan ‘masalah’ dan melaporkan solusi dari ‘masalah’. Sementara pendidik lebih banyak memfasilitasi.
Ada lima tahapan dalam pembelajaran model PBM yang utama, yaitu: 1 orientasi tentang permasalahan 2 mengorganisasikan diri untuk
meneliti 3 investigasi mandiri dan kelompok 4 pengembangan ide dan mempresentasikanlaporan hasil penyelidikan 5 menganalisis dan
mengevaluasi proses mengatasi masalah Sugiyanto, 2010: 10.
li
Tabel 2. Sintaksis untuk PBM Sugiyanto, 2010: 159 Fase Perilaku
Guru Fase 1: memberikan orientasi
tentang permasalahannya kepada siswa
Guru membahas tujuan pelajaran, mendeskripsikan dan memotivasi siswa
untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi masalah
Fase 2: mengorganisasikan siswa untuk meneliti
Guru membentu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas-tugas belajar yang terkait dengan permasalahannya
Fase 3: membantu investigasi mandiri dan
kelompok Guru mendorong siswa untuk
mendapatkan informasi yang tepat, melaksanakan eksperimen dan mencari
penjelasan serta solusi Fase 4: mengembangkan dan
mempresentasikan hasil Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan hasil- hasil yang tepat, seperti laporan,
rekaman, video dan model-model yang membantu mereka untuk menyampaikan
kepada orang lain Fase 5: menganalisis dan
Guru membantu siswa untuk melakukan
lii
mengevaluasi proses mengatasi masalah
refleksi terhadap investigasinya dan proses-proses yang mereka gunakan
Model pembelajaran berbasis masalah yaitu guru memberikan sebuah masalah kepada siswa dan siswa diminta untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Dengan hal ini siswa akan menemukan jawabannya sendiri dan akan membuat sesuatu yang mereka temukan lebih melekat
dalam ingatan mereka. Pembelajaran inovatif dilakukan untuk mengoptimalkan pencapaian
semua hasil belajar dan mengakomodasi sebanyak-banyaknya perbedaan siswa. Dengan demikian, implementasi pembelajaran inovatif selalu
multimetode, multimedia, berpusat pada siswa, dilakukan secara alami, dan memberikan peluang siswa mengalami sendiri.
Kriteria Model inovatif: a.
Menyenangkan b.
Berbeda dengan metode konvensional c.
Berpusat pada siswa d.
Hubungan antara guru dan siswa menjadi hubungan yang saling belajar dan saling membangun
e. Keadaan kelas aktif artinya siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan
juga mengemukakan gagasannya pembelajaran aktif
liii
B. Pembelajaran Sejarah di SMA