25
2.1.1.2. Bangunan Tempat Ibadah Mesjid Tradisional Aceh Meuseujid
Mesjid tradisional Aceh Meuseujid adalah istilah dalam bahasa Aceh, sedangkan dalam Bahasa Indonesia disebut mesjid. Istilah meuseujid dalam
bahasa Aceh atau mesjid dalam bahasa Indonesia berasal dari perkataan masjid Jari Bahasa Arab, yang berarti tempat sujud.
1. Jenis jenis Mesjid Tradisional Aceh
s
Gambar 2.24. Jenis Jenis Mesjid Tradisional Aceh dari Berbagai daerah di Aceh.
Sumber : gpswisataindonesia.blogspot.com
Universitas Sumatera Utara
26
Bentuk mesjid tradisional Aceh umumnya hampir sama yang memiliki sebuah ruangan saja, yaitu ruangan tempat salat. Ruangan tersebut merupakan
sebuah ruangan berbentuk bujur sangkar Hadjad dkk, 1984.
Gambar 2.25. Denah Mesjid Tradisional Aceh.
Sumber : portalsatu.com
2. KonstruksiStruktur Mesjid Tradisonal Aceh
Struktur bangunan pada masjid tradisonal Aceh ditunjang oleh empat buah tiang utama yang bersegi delapan yang disebut tameh teungoh. Keempat buah
tiang utama itu tepat di tengah-tengah bangunan mesjid tradisional Aceh dan menjadi penunjang pokok atap lapisan atas yang berbentuk limas. Selain empat
buah tiang pokok yang terdapat di tengah-tengah bangunan mesjid tradisional Aceh, maka pada keempat sisi bangunan mesjid tradisional Aceh itu terdapat juga
tiang-tiang pendek yang juga bersegi delapan yang disebut tameh Ungka yang
Universitas Sumatera Utara
27
jumlahnya dua belas buah. Tiang-tiang itu berfungsi sebagai penunjang atap lapisan bawah mesjid tradisional Aceh Hadjad dkk, 1984.
Gambar 2.26. Tampak Mesjid Tradisional Aceh.
Sumber : portalsatu.com Dinding pada mesjid tradisional Aceh mengunakan dinding setengah
terbukasetengah permanen karena dikelilingi oleh dinding tembok yang tingginya hanya satu setengah meter. Lantai ruangan terbuat terbuat dari semen. Pada sisi
sebelah Timur sisi depan terdapat tangga dari beton setinggi dinding beton. Tangga itu dipergunakan sebagai jalan untuk masuk ke dalam ruangan mesjid
tradisional Aceh Hadjad dkk, 1984.
Universitas Sumatera Utara
28
Gambar 2.27. Konstruksi Mesjid Tradisional Aceh.
Sumber : Hadjad dkk, 1984 Bentuk atap mesjid tradisional Aceh berbentuk atap tumpang yang terdiri
atas dua lapisan yaitu atap lapisan bawah dan atap lapisan atas. Atap lapisan atas berbentuk limas, sehingga pada mesjid tradisional Aceh tidak didapati kubah
seperti yang lazim kita dapati pada mesjid-mesjid zaman sekarang. Namun didapati juga mesjid tradisional Aceh yang sudah diubah puncak bentuk limas
dengan puncak bentuk kubah. Bangunan meuseujid itu selalu menghadap ke Timur, sehingga sisi belakangnya berada di sebelah Barat, karena disesuaikan
dengan arah kiblat Hadjad dkk, 1984.
3. Ragam Hias Ornamen Mesjid Tradisional Aceh