Ragam Hias Ornamen Mesjid Tradisional Aceh

28 Gambar 2.27. Konstruksi Mesjid Tradisional Aceh. Sumber : Hadjad dkk, 1984 Bentuk atap mesjid tradisional Aceh berbentuk atap tumpang yang terdiri atas dua lapisan yaitu atap lapisan bawah dan atap lapisan atas. Atap lapisan atas berbentuk limas, sehingga pada mesjid tradisional Aceh tidak didapati kubah seperti yang lazim kita dapati pada mesjid-mesjid zaman sekarang. Namun didapati juga mesjid tradisional Aceh yang sudah diubah puncak bentuk limas dengan puncak bentuk kubah. Bangunan meuseujid itu selalu menghadap ke Timur, sehingga sisi belakangnya berada di sebelah Barat, karena disesuaikan dengan arah kiblat Hadjad dkk, 1984.

3. Ragam Hias Ornamen Mesjid Tradisional Aceh

Ornamen pada mesjid tradisional Aceh biasanya mengunakan jenis ornamen yang sama dengan ornamen pada rumah tradisional Aceh. Selain ragam hiasornemen bermotif flora, fauna, alam dan keagamaan, maka pada bangunan tradisional Aceh terdapat juga ragam hiasornemen yang lain seperti : Universitas Sumatera Utara 29 a. Ragam hiasOrnamen berbentuk pintalan tali yang disebut taloe meuputa, karena ragam ini menyerupai pintalan tali. Gambar 2.28. Ornamen pintalan tali di Mesjid Tradisional Aceh. Sumber : Analisis Penulis, 2015 berdasarkan buku Arsitektur Tradisonal Aceh oleh Hadjad dkk, 1984 b. Ragam HiasOrnamen Geometris ornamen geometris termaksud kedalam ornamen keagamaan sebagai pendukung di ornamen kaligrafi islam, pada masjid tradisional Aceh biasanya diaplikasikan di bagian dinding saja. Pola-pola geometris yang digunakan pada masjid tradisional Aceh umumnya berbentuk lingkaran, segitiga, persegi, dan segi enam. Gambar 2.29. Pola Geometris pada Mesjid Tradisional Aceh. Sumber : Hadjad dkk, 1984 Universitas Sumatera Utara 30

2.2. Museum 1.2.1. Pengertian Museum

Pengertian Museum berkaitan dengan warisan budaya yang merupakan lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda- benda bukti materil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa Pasal 1 ayat 1 PP. No. 19 Tahun 1995. Keputusan Mendikbud No.093011979 menyatakan bahwa museum adalah mengumpulkan, merawat, mengawetkan, meneliti, dan menerbitkan hasilnya. Disamping itu museum mempunyai tugas untuk menyajikan pameran dan memberikan bimbingan edukatif kultural, benda benda yang bernilai budaya dan ilmiyah kepada masyarakat atau pengunjung. Museum merupakan tempat untuk menyimpulkan, menyimpan, merawat, melestarikan, mengkaji, mengkomunikasikan, bukti material hasil budaya manusia, dan juga lingkungannya. Secara umum Museum merupakan sebuah gedung atau bangunan yang menyimpan benda benda warisan yang memiliki nilai sejarah yang pantas untuk di simpan. Seiring perkembangan zaman , sejarah tumbuh kembangnya Museum banyak mengalami perubahan fungsi, maka dari itu museum harus di kembangkan dan menambah pemeliharaan, pengawetan dan penyajian. Museum merupakan sebuah lembaga yang bersifat tetap, namun tidak untuk mencari keuntungan, melainkan untuk melayani masyarakat, dan pengembangannya terbuka untuk umum, yang memperoleh, merawat, Universitas Sumatera Utara