HallLobby Ruang Perpustakaan. Kesimpulan

70

a. HallLobby

Gambar 2.22. Ruang HallLobby Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 Ruangan di atas adalah ruang tempat para pengunjung untuk beristrahat apabila lelah mengelilingi museum, di ruangan ini terdapat maket Museum tsunami dan petunjuk petunjuk arah ruang yang akan di masuki.

b. Ruang Pamer Tetap

Gambar 2.23. Ruang Pamer Tetap Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 Universitas Sumatera Utara 71 Ruangan ini adalah ruang tempat penyimpanan peningalan-peninggalan saat tsunami, terdapat foto-foto, dan juga terdapat miniatur replika peninggalan tsunami Aceh. Diruangan ini terdapat hasil jepretan kondisi pasca tsunami yang asli, ekpresi ruangan ini menunjukkan desain interior yang menarik, pengunjung akan merasakan atmosfir yang berbeda, seolah dihadapakan pada kondisi ketika bencana itu terjadi.

4. Lantai 3

Gambar 2.24. Denah Lantai 3 Musuem Tsunami Aceh Sumber : Balai Arsip Tsunami Aceh, 2015 a. Ruang Pamer Temporer A B KETERANGAN A = Ruang Pamer Temporer B = Ruang Perpustakaan Universitas Sumatera Utara 72 Gambar 2.25. Ruang Pamer Temporer Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 Ruang pamer temporer merupakan ruang yang ekpresif dengan cita rasa seni yang baik. Di ruangan ini terdapat beberapa karya lukis yang sarat akan makna. Salah satunya adalah lukisan abstrak diatas. Penuh dengan cerita dengan atmosfir bencana tsunami namun dalam sudut pandang yang berbeda-beda. Selain lukisan yang menjadikan ruangan ini ekpresif, benda unik lainnya adalah ruangan simulasi gempa., di ruangan ini benar-benar merasakan sensasi gempa yang sebenarnya jika memasuki ruangan ini.

b. Ruang Perpustakaan.

Gambar 2.26. Ruang Perpustakaan Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 Universitas Sumatera Utara 73 Ruangan ini merupakan ruang perpustakaan dan tempat penjualan souvenir. Jika anda tertarik untuk membawa pulang aksesoris atau hanya sekedar membaca buku, maka tidak ada salahnya untuk memasuki ruangan ini. 4.3. Analisa Penerapan Arsitektur Aceh Pada Museum Tsunami 4.3.1. Analisa Bentuk Museum Tsunami Aceh Bentuk :Menurut D. K. Ching 1987 bentuk merupakan gabungan antara teknik dengan keindahan. Bentuk pada sebuah bangunan dapat dilihat dari penampilan luar yang dapat dilihat melalui struktur formal, tata susun, komposisi yang menghasilkan gambaran nyata, massa 3 dimensi, wujud, penampilan dan konfigurasi. Tabel 4.1 . Variabel analisa bentuk Museum Tsunami Aceh Variabel Sub Variabel Bentuk  Denah  Tampak : - Proporsi - Atap - Dinding -PintuJendela - Warna - Ornamen Universitas Sumatera Utara 74

4.3.1.1. Analisa Denah Bangunan

Gambar 4.27. Analisa Denah Museum Tsunami Aceh Terhadap Denah Rumah dan Mesjid Tradisional Aceh Sumber : Balai Arsip Tsunami Aceh dan Analisi penulis, 2015 Pada gambar di atas menjunjukkan analisa dari bentuk denah, arah pintu masuk, penempatan ruang dan pengunaan tangga pada denah Museum Tsunami Aceh, denah rumah tradisional Aceh dan denah Mesjid tradisional Aceh. Analisa tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Denah Museum Denah Rumah Tradisional Aceh Denah Mesjid Tradisional Aceh Arah Pintu Masuk Utama Arah Pintu Masuk Utama Arah Pintu Masuk Utama Tangga Tangga Tangga Universitas Sumatera Utara 75  Terhadap bentuk denah : terlihat perbendaan bentuk denah pada rumah dan masjid tradisional Aceh terhadap bentuk denah pada bangunan Museum Tsunami aceh, yang dilihat dari dari wujud dasar bentuk bangunannya yaitu pada denah Museum Tsunami Aceh menggunakan bentuk elips, namun denah rumah dan denah mesjid tradisional Aceh menggunakan bentuk persegi.  Terhadap arah pintu masuk : analisa diatas menjukkan arah pintu masuk Museum Tsunami Aceh dengan arah pintu masuk rumah dan mesjid tradisonal Aceh menggunakan arah yang sama yaitu diletakkan di bagian samping masing masing bangunan.  Terhadap penempatan ruang : mesjid tradisional Aceh hanya mengunakan satu ruang saja yaitu ruang sholat, maka terlihat jelas bahwa tidak ada kesamaan penempatan ruang terhadap Museum Tsunami Aceh. Namun jika dilihat pada denah penempatan ruang rumah tradisional Aceh memiliki kesamaan terhadap penempatan ruang pada Museum Tsunami Aceh, yaitu penempatan ruang secara simetris, dimana pada kedua penempatan ruang bangunan tersebut terdapat sebuah center atau fokal point sebagai ruang utama dari masing- masing bangunan. Gambar 4.28. Analisa Penempatan Ruang Museum Tsunami Aceh dan Rumah tradisional Aceh Sumber : Analisi penulis, 2015 Ruang UtamaSumur Doa Ruang UtamaTungai ruang sakral Universitas Sumatera Utara 76  Terhadap penggunaan tangga : Jika dilihat pada bangunan Museum Tsunami Aceh terhadap Rumah dan Mesjid Aceh memiliki kesamaan terhadap penggunaan tangga sebelum melalui pintu masuk pada masing masing bangunan. 4.3.1.2. Analisa Tampak Bangunan Gambar 4.29. Analisa Tampak Museum Tsunami AcehTerhadap Tampak rumah dan mesjid tradisoanal Aceh Sumber : Balai Arsip Tsunami Aceh dan Analisi penulis, dan dokumentasi pribadi 2015 Tampak Mesjid Tradisional Aceh Tampak Samping Rumoh Aceh Tampak Museum Tsunami Universitas Sumatera Utara 77 Jika dilihat dari keseluruhan tampak pada bangunan Museum Tsunami Aceh terhadap rumah tradisional Aceh , terdapat persamaan yang dilihat dari bentuk dasar bangunan Museum Tsunami Aceh seperti tampak samping rumah panggung Aceh yang bentuknya memanjang dan juga menggunakan kolom-kolom sebagai penopang dengan penempatan kolom-kolom secara modular. Namun pada tampak Mesjid tradisional Aceh terhadap tampak Museum Tsunami Aceh tidak terdapat persamaan. Pada pembahasan tampak bangunan biasa terdapat beberapa elemen yaitu sebagai berikut :

1. Proporsi

Gambar 4.30. Analisa Proporsi Museum Tsunami Aceh Terhadap Proporsi Rumah dan Mesjid Tradisoanal Aceh Sumber : Balai Arsip Tsunami Aceh dan Analisi penulis, 2015 Proporsi Rumah Tradisional Aceh Proporsi Mesjid Tradisional Aceh Proporsi Museum Tsunami Aceh Universitas Sumatera Utara 78 Proporsi bangunan Museum Tsunami Aceh terhadap bangunan mesjid tradisional Aceh sangat berbeda, yang dilihat dari ketinggian, dan lebar bangunannya seperti pada gambar diatas. Proporsi bangunan Museum Tsunami Aceh terhadap bangunan rumah tradisional Aceh juga berbeda, yang juga dilihat dari ketinggian, dan lebar bangunannya. Jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda yaitu dari pengunaan kolom dan dindingnya, pada bangunan Museum Tsunami Aceh ketinggian kolomnya lebih rendah di banding ketinggian dindingnya, sedangkan pada bangunan rumah tradisional Aceh ketinggian kolomnya lebih besar dibanding tinggi dindingnya.

2. Atap

Bentuk atap masjid Aceh Atap Pelana Atap tumpang Bentuk atap rumah Aceh Universitas Sumatera Utara 79 Gambar 4.31. Analisis Bentuk Atap Museum Tsunami Aceh Terhadap Bentuk Atap Rumah dan Mesjid Tradisional Aceh Sumber : Balai Arsip Tsunami Aceh dan Analisi penulis, 2015 Pada atap Museum Tsunami Aceh terhadap atap rumah dan mesjid Aceh sangat terlihat jelas perbendaannya, dari wujud dasar jenis atap yaitu pada atap Museum Tsunami menggunakan atap jenis dak beton dan polykarbonat, atap rumah Aceh menggunakan jenis atap pelana, dan atap masjid Aceh mengunakana jenis atap tumpang. Bentuk atap Museum Tsunami Aceh Atap Dak Beton Atap Polykarbonat Universitas Sumatera Utara 80

3. Dinding

Gambar 4.32. Analisa Dinding Museum Tsunami Aceh Terhadap Dinding Rumah dan Mesjid Tradisonal Aceh Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 Pada bagian dinding Museum Tsunami Aceh terhadap dinding rumah dan mesjid Aceh terdapat perbedaan dari jenis dinding yang digunakan pada dinding Mesjid Tradisional Aceh Dinding Papan Kayu Rumah Tradisional Aceh Dinding Beton Dinding Ornamen Sebagai Kulit kedua bangunan Dinding Kaca Grc Board Miring Dinding Pas. Batu Bata Musueum Tsunami Aceh Universitas Sumatera Utara 81 Museum Tsunami Aceh yang menggunakan material batu bata plaster, beton bertulang, dan dinding kaca Grc board. Sedangkan rumah tradisional Aceh menggunakan material dari papan kayu, dan masjid tradisional Aceh menggunakan dinding setengah permanen yaitu dinding beton. Gambar 4.33. Analisa Bentuk Kulit Dinding Museum Tsunami Aceh Terhadap Unsur Tradisioanal Aceh Sumber : Dokumentasi Pribadi dan analisis penulis, 2015 sosbud.kompasiana.com Namun jika dilihat dari wujud dasar bentuk dinding yang lebih dominan pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu pada pengunaan dinding kulit kedua sekaligus sebagai ornamen dinding pada gambar di atas terdapat persamaan, bukan terhadap arsitektur tradisional Aceh melainkan terhadap unsur Tradisional Aceh, yaitu bentuk dinding yang menganalogikan tarian Tradisional Aceh yaitu tari Saman. Universitas Sumatera Utara 82

4. Pintu Masuk

Gambar 4.34. Analisa Pintu Museum Tsunami Aceh Terhadap Pintu Rumah dan Mesjid Tradisioanal Aceh Sumber : Dokumentasi Pribadi dan analisis penulis, 2015 Rumah Tradisional Aceh Mesjid Tradisional Aceh Museum Tsunami Aceh Pintu kayu Pintu kayu Pintu Kaca dengan Frame Alumunium Universitas Sumatera Utara 83 Pada bagian pintu Museum Tsunami Aceh terhadap pintu rumah dan mesjid tradisional Aceh terdapat perbedaan dari jenis material dan juga ukuran pintunya, yang digunakan pada dinding pada Museum Tsunami yang menggunakan material pintu kaca dengan frame alumunium, sedangkan rumah dan masjid tradisional Aceh menggunakan jenis pintu kayu dengan ukuran yang berbeda beda.

5. JendelaVentiasi

Rumah Tradisional Aceh Mesjid Tradisional Aceh Ventilas kisi- kisi Jendela Sisir Universitas Sumatera Utara 84 Gambar 4.35. Analisa JendelaVentilasi Museum Tsunami Aceh Terhadap jendela Rumah dan Mesjid Tradisioanal Aceh Sumber : Dokumentasi Pribadi dan analisis penulis, 2015 Pada dasarnya bangunan Museum Tsunami Aceh tidak mengunakan jendela sebagai bukaan, cahaya dan udara yang masuk langsung dari ruang terbuka yang tidak mengunakan dinding pada lantai satu dan hanya mengunakan kolom, namun pada bagian samping dinding bangunan tersebut terdapat ventilasi yang ditutup dengan kaca permanen untuk masuknya cahaya. Jadi bagian jendela atau ventilasi pada bangunan Museum Tsunami Aceh terhadap jendela rumah dan mesjid tradisional Aceh terdapat perbedaan dari jenis jendela atau ventilasinya, pada rumah tradisional Aceh mengunakan jendela sisir dengan material kayu, dan pada masjid tradisional Aceh hanya mengunakan ventilasi untuk cahaya yang masuk sebagai bukaan. Museum Tsunami Aceh Ventilasi Universitas Sumatera Utara 85

6. Ornamen

Motif Keagamaan Kaligrafi Motif Flora Motif Lidah Motif Fauna Ornamen Pada Mesjid Tradional Aceh Ornamen Pada Rumah Tradional Aceh Motif Fauna Universitas Sumatera Utara 86 Gambar 4. 36. Analisa Ornamen Museum Tsunami Aceh Terhadap Ornamen Rumah dan Mesjid Tradisioanal Aceh Sumber : Dokumentasi Pribadi dan analisis penulis, 2015 Museum Tsunami Aceh hanya mengunakan satu jenis ornamen yang diterapkan di setiap kolom pada bangunan tersebut. Penggunaan ornamen Museum Tsunami Aceh terhadap ornamen rumah tradisional Aceh tidak terdapat persamaan yang dilihat dari jenis motif ornamennya, namun penggunaan ornamen pada bangunan Museum Tsunami Aceh terdapat persamaan terhadap masjid tradisional Aceh yang dilihat dari salah satu jenis motif yang di gunakan di setiap masjid Aceh, yaitu pengunaan motif keagamaan geometris seperti pada Gambar 4.36. Motif KeagamaanGeometris Ornamen Pada Museum Tsunami Aceh Universitas Sumatera Utara 87 7. Warna Gambar 4.37. Analisa Warna Museum Tsunami Aceh Terhadap Warna Rumah dan Mesjid Tradisioanal Aceh Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 pesonapariwisataindonesia.blogspot.com Tabel 4.2 . Perbedaan Warna Pada Museum Tsunami,Rumah dan Mesjid Aceh Warna Pada Museum Tsunami Warna Pada Rumah Aceh Warna Pada Mesjid Aceh Abu abu tua Merah Putih Warna Mesjid Aceh Warna Rumah Aceh Warna Museum Tsunami Aceh Universitas Sumatera Utara 88 Jika dilihat pada gambar analisa dan tabel di atas, warna Museum Tsunami Aceh terhadap warna rumah dan mesjid tradisional Aceh sangat terlihat jelas perbendaannya, yang dilihat dari jenis warnanya yaitu pada Museum Tsunami menggunakan warna abu abu tua dan abu abu muda, sedangkan warna pada masjid tradisional Aceh lebih dominan mengunakan warna putih yang melambangkan kesucian, dan pada rumah tradisional Aceh menggunakan merah, kuning, orange, putih, krem dengan warna dasar hitam. Gambar 4.38. Warna Maket Museum Tsunami Aceh Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 Namun jika dilhat dari perencanaan rancangan pada maket yang dibuat oleh tim kajian desain Ridwan Kamil sebagai arsitek Museum tersebut, warna awal pada Museum ini mengunakan warna dominan orange dengan perpaduan warna putih. Menurut kepala Museum Tsunami Aceh, karena adanya beberapa Abu abu muda Kuning Krem Orange Putih Krem Hitam Universitas Sumatera Utara 89 alasan tertentu sehingga pada saat pembangunan warna tersebut tidak di terapkan . Jadi jika dilihat dari ciri-ciri warna perancangan awal pada bangunan tersebut terdapat persamaan pada beberapa ciri ciri warna pada rumah Aceh.

4.3.2. Analisa Teknologi Bangunan Museum Tsunami Aceh

Analisa teknologi bangunan pada penelitian ini dilihat dari dua sub variable yaitu: Tabel 4.3. Variabel analisa Teknologi Bangunan Variabel Sub Variabel Teknologi Bangunan  Material  Struktur

4.3.2.1. Analisa Material Banguanan

Gambar 4.39. Material lantai Rumah dan Mesjid Tradisioanal Aceh Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 Lantai Semen Lantai Pada Mesjid Tradisional Aceh Lantai Pada Rumah Tradisional Aceh Lantai Papan Kayu Universitas Sumatera Utara 90 Gambar 4.40. Analisa Material lantai Museum Tsunami Aceh Sumber : Dokumentasi Pribadi dan analisis penulis, 2015 Penggunaan material lantai pada bangunan Museum Tsunami Aceh umumnya lebih dominan menggunakan material lantai granit, jika di bandingkan dengan material lantai pada rumah Aceh, terdapat kesamaan material lantai yang digunakan pada Museum Tsunami Aceh yaitu penggunaan lantai papan kayu pada ruang atrium, yang digunakan sebagai jembatan penghubung dari lantai satu menuju lantai dua yang bentuknya seperti panggung dan di bawahnya terdapat ruang kosongkolam, namun pada material lantai masjid Aceh tidak terdapat persamaan karena masjid Aceh hanya mengunakan material lantai dari semen saja. Lantai Pada Museum Tsunami Aceh Lantai Granit Lantai Keramik Lantai Keramik Lantai Papan kayu Universitas Sumatera Utara 91

4.3.2.2. Analisa Struktur Bangunan

Gambar 4.41. Analisa Sistem Struktur Rumah dan Mesjid Tradisioanal Aceh Sumber : Dokumentasi Pribadi,2015 dan Hadjad, dkk Sistim Struktur pada Rumoh menggunakan tiang-tiang kayu dan gelagar yang saling ditusukkan dan dikancing dengan pasak dari bambu. Untuk unsur-unsur bangunan yang kecil dipakai sistim ikat, dengan tali rotan, ijuk dan lain sebagainya Hadjad dkk 1984. Struktur Bangunan Mesjid ditunjang konstruksi dengan kayu oleh empat buah tiang utama yang bersegi delapan. Keempat buah tiang utama itu tepat di tengah- tengah bangunan meuseujid dan menjadi penunjang pokok atap lapisan atas yang berbentuk limas Hadjad dkk 1984. Struktur Rumah Tradisional Aceh Struktur Mesjid Tradisional Aceh Universitas Sumatera Utara 92 Gambar 4.42. Analisa Sistem Struktur Museum Tsunami Aceh Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 Sisitem struktur pada Museum Tsunami Aceh terhadap mesid tradisional Aceh tidak terdapat persamaan, namun terhadap sistem struktur rumah tradisional Aceh terdapat persamaan yang dilihat dari konstruksi kaki bangunan tersebut yang menggunakan kolom-kolom sebagai penopang dengan penerapan supergrafik dan penerapan prinsip desain yang simetris berupa penempatan kolom-kolom secara ……….“Struktur bangunan Museum Tsunami dirancang sedemikian mungkin, sebagai bangunan tahan gempa dan tsunami”…. Konsep desain Ridwan Kamil,2007. Sistim konstruksinya di dukung oleh sambungan balok balok besar, dan di topang oleh kolom kolom secara merata. Struktur Museum Tsunami Aceh Universitas Sumatera Utara 93 modular dan kemudian sambungkan dengan balok balok sebagai penahan beban dari atas, hanya saja pengunaan material yang berbeda. Konsep Struktur bangunan Museum Tsunami dirancang sedemikian mungkin sebagai bangunan tahan gempa dan tsunami sedangkan rumah tradisional Aceh juga menggunakan konsep struktur tersebut yang terbukti mampu bertahan dari gempa karena struktur utama yang kokoh dan elastis. Universitas Sumatera Utara 94

4.4. Temuan Penelitian Pada Bangunan Museum Tsunami

Temuan penelitian di dapat kan dari hasil wawancara yang di lakukan dengan Tokoh masyarakat Aceh dan arsitek, kemudian digabungkan dengan hasil analisis yang dapat dirangkum dengan penggunaan tabel sebagai berikut : Tabel 4.4. Analisa penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh No Variabel Sub Variabel Tokoh Masyarakat Aceh Arsitek Hasil Anilisis Bentuk Denah Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah Tradisional Aceh:

- Tidak Terdapat

2. Mesjid Tradisional Aceh:

- Tidak Terdapat Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah Tradisional Aceh:

-Penempatan ruang.

2. Mesjid

Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah

Tradisional Aceh: -Arah pintu masuk. -Penempatan ruang. -Pengunaan tangga

2. Mesjid

Tradisional Aceh: -Arah pintu masuk. -Pengunaan tangga Universitas Sumatera Utara 95 Tampak : Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah Tradisional Aceh:

-Bentuk seperti rumah panggung dengan pengunaan kolom 2. Mesjid Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah Tradisional Aceh:

-Bentuk seperti rumah panggung dengan pengunaan kolom 2. Mesjid Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah

Tradisional Aceh: -Bentuk seperti rumah panggung dengan pengunaan kolom 2. Mesjid Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat a. Proporsi Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah Tradisional Aceh:

- Tidak Terdapat

2. Mesjid Tradisional Aceh:

- Tidak Terdapat Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah Tradisional Aceh:

- Tidak Terdapat Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah

Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat Universitas Sumatera Utara 96

2. Mesjid

Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat

2. Mesjid

Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat b. Atap Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah Tradisional Aceh:

- Tidak Terdapat

2. Mesjid Tradisional Aceh:

- Tidak Terdapat Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah Tradisional Aceh:

- Tidak Terdapat

2. Mesjid

Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah

Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat

2. Mesjid

Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat c. Dinding Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah Tradisional Aceh:

- Tidak Terdapat

2. Mesjid Tradisional Aceh:

Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah Tradisional Aceh:

Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah

Tradisional Aceh: Universitas Sumatera Utara 97 - Tidak Terdapat

3. Tarian tradisional Aceh: -

Tidak Terdapat - Tidak Terdapat

2. Mesjid :

- Tidak Terdapat

3. Tarian tradisional Aceh :

- Bentuk Kulit Dinding - Tidak Terdapat

2. Mesjid

Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat

3. Tarian tradisional Aceh : --

Bentuk Kulit Dinding d. Pintu Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah Tradisional Aceh:

- Tidak Terdapat

2. Mesjid Tradisional Aceh: -

Tidak Terdapat Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah Tradisional Aceh:

- Tidak Terdapat

2. Mesjid

Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah

Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat

2. Mesjid

Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat Universitas Sumatera Utara 98 e. Jendela Ventilasi Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah Tradisional Aceh:

- Tidak Terdapat

2. Mesjid Tradisional Aceh: -

Tidak Terdapat Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah Tradisional Aceh:

- Tidak Terdapat

2. Mesjid

Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah

Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat

2. Mesjid

Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat f. Ornamen Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah Tradisional Aceh:

- Tidak Terdapat

2. Mesjid Tradisional Aceh: -

Ornamen Motif KeagamaanKaligrafi Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah Tradisional Aceh:

- Tidak Terdapat Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah

Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat Universitas Sumatera Utara 99

2. Mesjid

Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat

2. Mesjid

Tradisional Aceh: - Ornamen Motif KeagamaanKaligrafi g. Warna Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah Tradisional Aceh: -

Tidak Terdapat 2. Mesjid Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah Tradisional Aceh:

Tidak Terdapat 2. Mesjid Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah

Tradisional Aceh: - Penggunaan warna orange pada maket

2. Mesjid

Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat 2 Teknologi Bangunan Material Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu : 1. Rumah Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat 2. Mesjid Tradisional Aceh: Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah Tradisional Aceh:

Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah

Tradisional Universitas Sumatera Utara 100 - Tidak Terdapat - Penggunaan lantai papan kayu

2. Mesjid

Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat Aceh: - Penggunaan lantai papan kayu 2. Mesjid Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat Struktur Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah Tradisional Aceh:

-Konsep struktur tahan gempa.

2. Mesjid Tradisional Aceh : -

Tidak Terdapat Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah Tradisional Aceh:

- Penggunaan kolom sebagai penopang. -Konsep struktur tahan gempa.

2. Mesjid

Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat Penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu :

1. Rumah

Tradisional Aceh: - Penggunaan kolom sebagai penopang. - Pengunaan balok balok sebagai penahan beban atas. -Konsep struktur tahan gempa.

2. Mesjid

Tradisional Aceh: - Tidak Terdapat Universitas Sumatera Utara 101 Dari tabel di atas didapatkan beberapa temuan penerapan arsitektur tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh yaitu : 1. Denah bangunan museum tsunami Aceh  Arah pintu masuk : rumah dan mesjid tradisonal Aceh mengunakan arah pintu masuk dibagian yang sama seperti museum tsunami Aceh yaitu pada bagian masing – masing bangunan.  Penempatan ruang : terdapat sebuah center atau fokal point sebagai ruang utama dari bangunan museum tsunami Aceh yang merupakan ruang sumur doa, dan rumah tradisional Aceh sebagai ruang sakralruang tengah.  Letak tangga : memiliki kesamaan terhadap penggunaan tangga sebelum melalui pintu masuk pada bangunan museum tsunami, rumah dan mesjid tradisional Aceh. 2. Tampak bangunan museum tsunami Aceh  Bentuk seperti rumah panggung Aceh dengan pengunaan kolom : terdapat persamaan yang dilihat dari bentuk dasar bangunan museum seperti tampak samping rumah panggung Aceh yang bentuknya memanjang dan juga menggunakan kolom-kolom sebagai penopang berupa penempatan kolom-kolom secara modular. 3. Ornamen pada tampak bangunan museum tsunami Aceh Universitas Sumatera Utara 102  Ornamen keagamaan : terdapat persamaan antara masjid tradisional Aceh dan museum tsunami Aceh yang dilihat dari salah satu jenis motif yang di gunakan salah satu masjid Aceh, yaitu pengunaan motif keagamaan geometris. 4. Warna pada tampak bangunan museum tsunami Aceh  Warna awal perancangan : dilhat dari perencanaan rancangan pada maket yang dibuat oleh tim kajian desain Ridwan Kamil sebagai arsitek museum tersebut, warna awal pada Museum Tsunami mengunakan warna dominan orange dengan perpaduan warna putih. Menurut kepala Museum Tsunami Aceh, karena adanya beberapa alasan tertentu sehingga pada saat pembangunan warna tersebut tidak di terapkan . Jadi jika dilihat dari ciri- ciri warna perancangan awal pada bangunan tersebut terdapat persamaan pada beberapa ciri ciri warna rumah tradisional Aceh. 5. Material lantai pada teknologi bangunan museum tsunami Aceh  Lantai papan kayu : penggunaan lantai papan kayu pada ruang atrium, yang digunakan sebagai jembatan penghubung dari lantai satu menuju lantai dua yang bentuknya seperti panggung pada museum tsunami Aceh menunjukkan kesamaan material lantai pada rumah tradisional Aceh. 6. Struktur pada teknologi bangunan museum tsunami Aceh  Pengunaan kolom sebagai penopang : penempatan kolom-kolom secara modular dan kemudian disambungkan dengan balok balok sebagai Universitas Sumatera Utara 103 penahan beban dari atas,antara museum tsunami Aceh dan rumah tradisional Aceh.  Konsep struktur tahan gempa : memiliki konsep struktur bangunan yang sama pada rumah tradisional Aceh yaitu sebagai bangunan tahan gempa dan tsunami. Tabel 4.5. Analisa faktor yang mempengaruhi perancangan Museum Tsunami Aceh yang dilihat dari penerapan arsitektur tradisional Aceh. No Faktor Yang Mempengaruhi Perancangan Analisis 1 Unsur budaya tradisional Aceh  Dinding pada tampak bangunan Museum Tsunami 2 Filosofi Tsunami  Bentuk denah yang seperti pusaran air gelombang tsunami di laut.  Bentuk bangunan yang seperti kapal  Pengunaan unsur air pada ruang lorong tsunami 3 Konsep Islami  Ruang sumur doa yang membentuk seperti sumur silinder. Universitas Sumatera Utara 104 Dari tabel di atas didapatkan beberapa temuan faktor yang mempengaruhi perancangan Museum Tsunami Aceh yang dilihat dari penerapan arsitektur tradisional Aceh. 1. Dinding pada tampak bangunan museum tsunami Aceh : pengunaan dinding kulit kedua pada bangunan museum tsunami Aceh merupakan unsur tradisional Aceh, yaitu bentuk dinding yang menganalogikan tarian tradisional Aceh yaitu tari saman seperti huruf Y. 2. Bentuk denah bangunan museum tsunami Aceh : denah museum tsunami Aceh menganalogikan seperti sebuah epicenter atau pusat pusaran air dari gelombang laut tsunami yang merupakan filosofi terjadinya tsunami. 3. Bentuk bangunan museum tsunami aceh : menganalogikan bentuk kapal di atas rumah, kapal tersebut merupakan salah satu filosofi tsunami atau fenomena terdamparnya kapal diatas rumah didekat pantai di daerah lampulo baru Kota Banda Aceh. 4. Ruang lorong tsunami : air mengalir di kedua sisi dinding ruangan tersebut, suara gemuruh air, cahaya yang remang dan gelap, lorong yang sempit dan lembab yang merupakan filosofi terjadinya tsunami. 5. Ruang sumur doa yang membentuk seperti sumur selinder : pada bagian atas ruang tersebut terdapat sebuah lubang yang menyorotkan cahaya ke atas langit dengan tulisan arab “Allah”. Universitas Sumatera Utara 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penerapan arsitektur pada Museum Tsunami Aceh memenuhi enam elemen konsep arsitektur tradisional Aceh yaitu : 1. Denah bangunan Museum Tsunami Aceh : terdapat pada arah pintu masuk, penempatan ruang dan letak tangga. 2. Tampak bangunan Museum Tsunami Aceh : terdapat pada bentuk seperti rumah panggung Aceh dengan pengunaan kolom. 3. Ornamen pada tampak bangunan Museum Tsunami Aceh : terdapat pada ornamen keagamaan 4. Warna pada tampak bangunan Museum Tsunami Aceh : terdapat pada warna awal perancangan yang merupakan ciri rumah tradisional Aceh. 5. Material lantai pada teknologi bangunan Museum Tsunami Aceh : terdapat pada lantai papan kayu yang digunakan sebagai jembatan di ruang atrium. 6. Struktur pada Teknologi Bangunan Museum Tsunami Aceh : terdapat pada pengunaan kolom sebagai penopang, penggunaan konsep struktur tahan gempa. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perancangan Museum Tsunami Aceh yang dilihat dari penerapan arsitektur tradisional Aceh memenuhi tiga elemen yaitu : Universitas Sumatera Utara 106 1. Unsur budaya tradisional Aceh : terdapat pada bagian dinding kulit kedua eksterior yang di aplikasikan membentuk huruf Y. 2. Filosofi Tsunami :  Bentuk bangunan Museum Tsunami Aceh menganalogikan bentuk kapal di atas rumah.  Bentuk denah yang seperti pusaran air gelombang tsunami di laut.  Pengunaan unsur air dan suara gemuruh pada ruang lorong tsunami. 3. Konsep Islami : terdapat pada ruang doa yang membentuk seperti sumur silender yang terdapat tulisan arab “Allah” . Dari penjabaran diatas, maka dapat dilihat bahwa sang Arsitek yaitu Ridwan Kamil berusaha menerapkan nilai-nilai unsur budaya dan arsitektur tradisional Aceh pada perancangan Museum Tsunami Aceh. Meski demikian, kadar penerapan konsep bangunan Arsitektur tradisional Aceh maupun unsur budaya Tradisional Aceh pada bangunan Museum Tsunami Aceh ini masih sangat sedikit. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain tipe bangunan, fungsi bangunan, serta faktor lainnya.

5.2. Saran