Memiliki Keterampilan Praktis Konsep Dasar Kemandirian Anak Tunalaras

memiliki kekuatan hukum yang jelas, seperti adanya konvensi Hak-hak Anak, dan Undang-Undang Perlindungan Anak. Individu memiliki sikap mandiri sudah pasti tdak akan memanfaatkan hak orang lain untuk dijadikan hak dirinya, dan tidak akan hidup di tengah-tengah hak orang lain. Atas dasar itu mengindikasikan bahwa individu anak tunalaras yang mandiri tidak akan merepotkan orang lain, baik dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, seperti makan, minum, dan pemenuhan kebutuhan hidup lainnya serta individu anak tunalaras yang mandiri akan menganggap bantuan orang lain bersifat pelengkap dalam menyelesaikan persoalan hidup dan kehidupan.

d. Memiliki Keterampilan Praktis

Keterampilan praktis yang dimiliki anak tunalaras dari pelatihan kecakapan hidup melalui pelatihan keterampilan praktis seperti pelatihan otomotif, las, dan mesin pendingin, dipersiapkan untuk memasuki dunia usaha atau dunia kerja setelah mereka keluar dari Panti Sosial Marsudi Putra Handayani Jakarta. Dari keterampilan praktis tersebut diharapkan anak tunalaras dapat diterima masyarakat serta dapat hidup mandiri sesuai dengan harapan masyarakat pada umumnya. 3. Konsep Dasar Pelatihan Kecakapan Hidup dalam Perspektif Pendidikan Luar Sekolah bagi Peningkatan Kemandirian Anak Tunalaras Pelatihan menurut Sikula dalam bukunya Sumantri 2001: 2 adalah “proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisir. Para peserta pelatihan akan mempelajari pengetahuan dan keterampilan yang sifatnya praktis untuk tujuan tertentu”. Pelatihan training merupakan pembelajaran pengembangan individual yang bersifat mendesak karena munculnya suatu kebutuhan saat ini. Menurut Robinson dalam Anwar 2004: 163 pelatihan sebagai suatu instruksi atau proses pendidikan yang bertujuan untuk membangun dan mengembangkan pengetahuan serta keterampilan yang telah dimiliki. Pengertian pelatihan tersebut memiliki makna bahwa tujuan dasar pelatihan untuk membangun dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan individu agar dapat mencapai tingkat yang diharapkan. Selanjutnya Anwar 2004: 169 menegaskan bahwa pelatihan adalah usaha berencana yang diselenggarakan supaya dicapai penguasaan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang relevan dengan kebutuhan peserta pelatihan. Dari definisi tersebut dapat ditafsirkan bila pelatihan kecakapan hidup diberikan kepada anak tunalaras dapat meningkatkan kualitas sikap anak tunalaras dalam meningkatkan kemandiriannya untuk hidup bermasyarakat secara wajar. Istilah kecakapan hidup diartikan sebagai kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan penghidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya Ditjen PLSP. Direktorat Tenaga Teknis 2003. Brolin 1989 menjelaskan bahwa life skills constituate a continuum of knowledge and aptitude that necessary for a person to function effectively and to avoid interruptions of employment experience. Dengan demikian, life skills dapat dinyatakan sebagai kecakapan hidup. Istilah hidup tidak semata- mata memiliki kemampuan tertentu saja vocational job, namun ia harus memiliki kemampuan dasar pendukungnya secara fungsional seperti membaca, menulis, menghitung, merumuskan, dan memecahkan masalah, mengelola sumber daya, bekerja dalam tim, terus belajar di tempat kerja, mempergunakan teknologi Satori, 2002. Pendidikan kecakapan hidup lebih luas dari sekedar keterampilan bekerja apalagi sekedar keterampilan manual. Pendidikan kecakapan hidup merupakan konsep pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan warga belajar agar memiliki keberanian dan kemauan menghadapi masalah hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan kemudian secara kreatif menemuan solusi serta mampu mengatasinya. Indikator-indikator yang terkandung dalam life skills tersebut secara konseptual dikelompokkan; a kecakapan mengenal diri sendiri self awareness atau disebut juga kecakapan personal personal skills, b kecakapan berpikir rasional thinking skills atau kecakapan akademik academic skills, c kecakapan social social skills, d kecakapan vokasional vocational skills disebut juga keterampilan kejuruan artinya keterampilan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu dan bersifat spesifik specific skills atau keterampilan teknis technical skills. Menurut Jecues Delor bahwa pada dasarnya program life skills ini berpegang pada 4 pilar pembelajaran yaitu learning to know, learning to do, learning to be dan learning to life together. Program pembelajaran kecakapan hidup umumnya dapat diterapkan di semua jalur dan jenjang pendidikan. Merujuk pada tujuan dari pendidikan luar sekolah berdasarkan PP No.73 Tahun 1991 tentang PLS pasal 2 ayat 2 adalah membina warga belajar agar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri, mencari nafkah atau melanjutkan ke tingkat danatau jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ayat 3 memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan sekolah. Kedua tujuan tersebut bagi anak tunalaras yang berada di Panti Sosial Marsudi Putra Hadayani dapat dicapai melalui kegiatan pelatihan kecakapan hidup yang diselenggarakan oleh pihak Asrama Anak Tunalaras Panti Sosial Marsudi Putra Handayani yang dikelola Departemen Sosial. Pelatihan kecakapan hidup bagi anak tunalaras sangat dibutuhkan dalam rangka program rehabilitasi. Melalui pelatihan kecakapan hidup diharapkan anak tunalaras dapat menghadapi kenyataan hidup bermasyarakat dengan wajar tanpa mengalami berbagai tekanan dari berbagai pihak, serta mampu melakukan problem solving secara benar sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Konsep kecakapan hidup atau life skills menurut Brolin dalam Anwar 2004: 20 “life skills constitute a continuum of knowledge and aptitude that are necessary for a person to function effectively and to avoid interupptions of employment experience .”. Pengertian lain mengatakan bahwa: “life skills are skills that enable a person to cope with the stresses and callenges of life” http: www.usoe.k12.ut.us curr leskills . Kecakapan hidup dapat diartikan sebagai kecakapan yang mengacu pada berbagai kemampuan yang diperlukan seseorang guna menempuh kehidupan yang sukses, bahagia, dan bermartabat di dalam masyarakat. Kecakapan hidup perlu dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya. Kecakapan hidup pada prinsipnya dapat dipilah-pilah menjadi empat jenis, yaitu: a. kecakapan personal b. kecakapan sosial c. kecakapan akademik d. kecakapan vokasionalkejuruan Kecakapan personal dan kecakapan sosial disebut dengan istilah kecakapan umum atau general, yang merupakan fondasi dari kecakapan hidup. Kecakapan personal mencakup kecakapan mengenal diri dan kecakapan berpikir rasional. Seperti kecakapan menggali dan menemukan informasi, kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan, kecakapan memecahkan masalah secara kreatif. Kecakapan sosial yang dimaksud meliputi kecakapan komunikasi dan kecakapan bekerja sama. Kecakapan akademik dan kecakapan vokasional disebut dengan istilah kecakapan khusus karena dianggap lebih spesifik. Kecakapan akademik dapat dikatakan sebagai pengembangan dari kecakapan berpikir rasional yang terdapat dalam kecakapan general, namun dikembangkan lebih spesifik yang mengarah pada aktivitas yang bersifat akademis. Kecakapan vokasional merupakan kecakapan yang cenderung dikaitkan dengan pekerjaan tertentu yang ada dalam lingkungan masyarakat. Kecakapan khusus perlu diberikan kepada anak tunalaras berdasarkan minat dan bakatnya, agar tujuan dari pelatihan kecakapan hidup dalam rangka melaksanakan program rehabilitasi dapat tercapai dengan baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar 2.2 berikut ini 58 Sumber : Ditjen Penmum 2002 Gambar 2.2 KONSEP DASAR KECAKAPAN HIDUP KET HIDUP LIFE SKILLS KET. GENERAL SBG PONDASI KET. SPESIFIK UNTUK MENGHADAPI MASALAH KEHIDUPAN KETERAMPILAN PERSONAL KETERAMPILAN SOSIAL KET. AKADEMIK Pengembangan dari Ket. Berfikir Rasional Ket. Mengenal Diri Sendiri Ket. Berpikir Rasional Keterampilan Berkomunikasi Keterampilan Bekerjasama Identifikasi Variabel Merumuskan Hipotesis Melaksanakan Penelitian Menggali dan Menemukan Informasi Mengolah Informasi dan mengambil keputusan Memecahkan Masalah KET VOKASIONAL Dikaitkan dengan pekerjaan tertentu di masyarakat atas dasar minat anak didik

4. Implementasi Pelatihan Kecakapan Hidup untuk Peningkatan