Kuat Tarik dan Perpanjangan Putus ASTM D 882-97, 1998 Gugus Fungsi Nur, 1989 Sifat Termal ASTM D3418-99, 1998

yang sama selama 0,5 jam. Perbandingan antara PHA dengan PEG 400 dan kloroform yang digunakan adalah 1:35, dengan jumlah PEG 400 tergantung dari persentase pemlastis yang ingin diuji Tabel 3. Contoh cara penghitungan formula bioplastik pada Tabel 3 dapat dilihat pada Lampiran 6. Setelah pengadukan selesai, larutan dituang ke dalam cetakan kaca 4,5 x 19 cm dan dibiarkan dalam suhu ruang sampai kloroform menguap semua dan terbentuk lembaran plastik. Tabel 3. Formula bioplastik Kode PHA g Kloroform g PEG 400 Total g g K1 0,270 9,420 10 0,030 9,720 K2 0,270 9,383 20 0,068 9,720 K3 0,270 9,334 30 0,116 9,720

3. Karakterisasi Film Bioplastik

Karakterisasi film bioplastik dilakukan dengan melakukan pengujian beberapa sifat fisik dan mekanis film bioplastik. Pengujian sifat fisik film bioplastik meliputi pengukuran derajat kristalinitas, gugus fungsi, dan densitas, sedangkan pengujian sifat mekanis dilakukan dengan mengukur kuat tarik dan perpanjangan putus film bioplastik.

a. Kuat Tarik dan Perpanjangan Putus ASTM D 882-97, 1998

Pengukuran kuat tarik dilakukan di Sentra Teknologi Polimer STP PUSPIPTEK Serpong. Alat yang digunakan adalah Universal Testing Machine UTM dengan merk Simadzu AGS-10KNG. Metode pengujian mengacu pada ASTM D 882-92. Sampel yang berbentuk lembaran dipotong dengan panjang 130 mm dan lebar 5 mm. Sampel dikondisikan dalam climatic chamber pada suhu 23 C dan kelembaban 50 selama 48 jam sebelum pengujian. Kondisi ruang uji: suhu 23,7 C dan kelembaban 60,0. Pengujian dilakukan dengan kecepatan 120 mmmenit. Kuat tarik plastik tensile strength dapat dihitung dengan persamaan berikut : τ = F max A Keterangan: τ = kuat tarik MPa F max = tegangan maksimum Kgf A = luas penampang melintang mm 2

b. Gugus Fungsi Nur, 1989

Gugus fungsi PHB dapat dideteksi menggunakan alat FTIR Fourier Transform Infra-Red Spectroscopy. FTIR adalah alat yang menggunakan infra merah untuk mengidentifikasi struktur suatu senyawa baik organik maupun anorganik. Analisa gugus fungsi dilakukan di Departemen Teknik Gas dan Petrokimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Alat yang digunakan adalah Fourier Transform Infra-Red Spectroscopy FTIR dengan merk ATI Mattson. Sampel pengujian yang berbetuk lembaran dipotong melingkar dengan diameter 10 mm, kemudian dimasukkan ke dalam alat FTIR dan di tembak dengan sinar infra merah pada bilangan gelombang 500-4000 cm -1 . Hasil yang didapatkan berupa spektrum absorbansi sinar infra merah.

c. Sifat Termal ASTM D3418-99, 1998

Analisa sifat thermal polimer dilakukan di Sentra Teknologi Polimer STP kawasan Puspitek Serpong. Alat yang digunakan adalah Differential Scanning Calorimetry DSC dengan merk Mettler Toledo. Analisa sifat termal meliputi suhu pelelehan melting point, Tm, suhu transisi kaca glass transition temperature, Tg, dan perubahan entalpi sampel selama proses tersebut. Sampel ditimbang sekitar 20 mg dimasukkan dalam crucible 40 µl. Analisa dilakukan dengan pemanasan sampel dari suhu -90 C hingga 200 C. Kecepatan pemanasan adalah 10 Cmenit. Nitrogen cair digunakan untuk pendinginan dengan kecepatan aliran 50 mlmenit.

d. Derajat Kristalinitas Barham et al. 1984 dan Hahn et al. 1994

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsentrasi Tributil Fosfat terhadap Karakteristik Bioplastik dari Poli-B-Hidroksialkanoat (PHA) yang dihasilkan oleh Ralstonia eutropha dengan Substrat Hidrolisat Minyak Sawit

0 5 97

Pengaruh Konsentrasi Pemlastis Dietil Glikol Terhadap Karakteristik Bioplastik dari Polyhydroxyalkanoates (PHA) yang dihasilkan Ralstonia eutropha pada Substrat Hidrolisat Minyak Sawit

0 7 94

Pengaruh Konsentrasi PemIastis Dimetil Ftalat terhadap Karakteristik Bioplastik dari Polyhydroalkanoates (PHA) yang Dihasilkan oleh Ralstonia eutropha pada Substrat Hidrolisat Minyak Sawit

0 10 78

Produksi bioplastik poli-3-hidroksialkanoat (pha) oleh ralstonia eutropha menggunakan substrat hidrolisat pati sagu (metroxylon.sp) sebagai sumber karbon

0 34 2

Peran PEG 400 dalam Pembuatan Lembaran Bioplastik Polihidroksialkanoat yang Dihasilkan Oleh Ralstonia eutropha dari Substrat Hidrolisat Pati Sagu

0 7 7

Pengaruh Suhu, Jenis dan Perbandingan Pelarut Terhadap Kelarutan Bioplastik Dari Pha (Poly-Β-Hydroxyalkanoates) yang Dihasilkan Ralstonia Eutropha Pada Substrat Hidrolisat Pati Sagu

1 14 132

Peran PEG 400 dalam pembuatan lembaran biplastik polihidroksialkanoat yang dihasilkan oleh Ralstonia eutropha dari substrat hidrolisat pat i sagu

0 8 7

Pengaruh penambahan polioksietilen-(20)-sorbitan monolaurat pada karakteristik bioplastik poli-hidroksialkanoat (pha) yang dihasilkan Ralstonia eutropha pada substrat hidrollsat pati sagu

0 4 6

Pengaruh konsentrasi pemlastis dietil glikol terhadap karakteristik bioplastik dari polyhydroxyalkanoates (PHA) yang dihasilkan Ralstonia eutropha pada substrat hidrolisat minyak sawit

0 4 3

Pengaruh Konsentrasi Tributil Fosfat teihadap Karakteristik Bioplastik dari Poli-b-HidroksiatKanoat (PHA) yang Dihasilkan oleh Ralstonia eutropha dengan Substrat Hidrolisat Minyak Sawit

0 3 2