Bunga Krisan TINJAUAN PUSTAKA A.

5. Bunga dihasilkan dari tanaman yang subur dan mudah berbunga tanpa mengenal musim

B. Bunga Krisan

Krisan Chrysanthemum sp berasal dari dataran Cina. Bunga krisan cukup populer dan menduduki urutan tertinggi diantara bunga potong non anggrek karena disamping mempunyai bentuk mahkota dan warna yang bagus, bunga ini murah harganya. Variasi warna bunga krisan cukup banyak, seperti putih, kuning, merah jambu, merah, coklat dan jingga Widyawan, 1994. Varietas Crysanthemum meliputi Chrysanthemum maximum mempunyai batang panjang dan bunga lebar, biasanya berwarna putih dan kuning. Crysanthemum frutecens , tanaman ini berbentuk semak, bunganya berwarna kuning dan merah. Chrysanthemum morifolium, bunga jenis ini banyak hibridisasinya yang menghasilkan ukuran, bentuk, dan warna bunga yang bervariasi. Dan Chrysanthemum indicum adalah krisan warna kuning jenis tunggal. Daur hidup tanaman krisan potong bersifat sebagai tanaman semusim karena siklus hidupnya selesai satu musim seusai bunga dipanen. Batang tanaman krisan tumbuh tegak, berstruktur lunak dan berwarna hijau. Bila dibiarkan tumbuh terus, batang menjadi keras berkayu dan berwarna hijau kecoklatan. Ciri khas tanaman krisan dapat diamati pada bentuk daun yaitu bagian tepi bergerigi, tersusun secara berselang-seling pada cabang atau batang tanaman Rokhmawati, 1999. Umumnya masa segar bunga krisan berkisar antara 5-7 hari, tergantung pada proses penanganan, keadaan lingkungan dan daya tahan varietasnya. Pemetikan yang terlalu awal menyebabkan bunga mekar tidak sempurna dan warnanya agak pucat. Sebaliknya pemetikan yang terlambat mengakibatkan bunga tidak tahan lama di tangan konsumen. Menurut SNI 1998, saat panen krisan yang tepat adalah ketika bunga telah ½ mekar atau 3-4 hari sebelum mekar penuh. Pada saat itu bunga telah mencapai ukuran penuh, intensitas warna hampir mencapai puncaknya, mahkota bunga terbuka 45º terhadap garis vertikal dan mata bunganya masih merapat atau tenggelam. Pada saat bunga mekar penuh, warna bunga cemerlang, mahkota bunga terbuka mendekati 90 o terhadap garis vertikal dan mata bunga mulai mengembang atau menyembul diantara lingkar mahkota. Klasifikasi bunga krisan adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dycotiledonae Ordo : Compositales Famili : Compositae Genus : Chrysanthemum Spesies : Chrysanthemum indicum Gambar 1. Bunga Krisan. Krisan yang bernilai komersial kebanyakan berasal dari golongan all year round AYR Chrysanthemum. Varietas krisan penghasil bunga potong yaitu puma, mundial, royal target green peace, pink reagen, kiku, regal mist dan lain-lain Sanjaya, 1995. Tanaman krisan memerlukan suhu antara 20-26°C untuk pertumbuhan dan 16–18°C untuk pembungaan. Dengan demikian ketinggian lokasi yang sesuai dengan kondisi suhu tersebut adalah antara 700-1.200 m dpl. Kelembaban udara yang optimal untuk pertumbuhan krisan adalah 70-90. Waktu panen bunga bagi petani bunga, kebanyakan didasarkan pada pertimbangan kepraktisan. Misalnya panen pada pagi hari, dengan alasan pasarnya dekat sehingga habis panen langsung dapat ditangani dan dijual ke pasar, sehingga bunga masih segar. Atau panen pagi dimaksudkan agar tersedia waktu cukup untuk persiapan pada siang hari sehingga produk dapat diangkut ke pasar yang jauh setelah panen Budiarto et. al., 2006. Pembentukan batang tipe tunggal adalah suatu kegiatan yang perlu dilakukan pada fase pertama, paling banyak 2 sampai 3 cabang sedangkan di bagian atas dibiarkan tumbuh. Kemudian dipilih yang paling kuat pertumbuhannya. Cabang-cabang bagian bawah batang pokok dibuang. Cabang yang paling kuat akan terus tumbuh dan bila mungkin dapat tumbuh hingga dicapai ketinggian yang dikehendaki, misalnya 75-100 cm Soekartawi, 1996. Standarisasi bunga krisan sangat penting karena kualitas bunga krisan sangat menentukan nilai jual. Syarat mutu untuk bunga krisan potong menurut Badan Standardisasi Nasional tercantum pada Tabel 3. Tabel 3. Standar Nasional Indonesia untuk bunga krisan potong segar standar N o Jenis Uji Satuan Kelas Mutu AA A B C 1 Panjang tangkai minimum -tipe standard -tipe ”spray” aster kancing santini cm cm cm cm 76 76 76 60 70 70 70 55 61 61 61 50 Asalan Asalan Asalan Asalan 2 Diameter tangkai bunga -tipe standard, aster dan kancing -santini mm mm 5 4 4.1-5 3.5-4 3-4 3-3.5 Asalan Asalan 3 Diameter bunga setengah mekar -tipe standard -tipe ”spray” aster kancing santini mm mm mm mm 80 40 35 30 71-80 40 35 30 60-70 40 35 30 Asalan Asalan Asalan Asalan 4 Jumlah kuntum bunga ½ mekar pertangkai -tipe spray kuntum 6 6 6 Asalan 5 Kesegaran bunga segar segar segar Asalan 6 Benda asingkotoran maksimal 3 5 10 10 7 Keadaan tangkai bunga Kuat, lurus, tidak Kuat, lurus, tidak Kuat, lurus, tidak Asalan pecah pecah pecah 8 Keseragaman kultivar Seragam Seragam Seragam Seragam 9 Daun pada 23 Bagian Tangkai Bunga Lengkap dan seragam Lengkap dan seragam Lengkap dan seragam Asalan 10 Penanganan Pasca Panen Mutlak perlu perlu perlu Asalan Sumber : Badan Standardisasi Nasional SNI 01-4478-1998.

C. Kemasan