Pengemasan bunga potong, selain untuk tujuan pengawetan, juga bertujuan untuk menunjang kelancaran transportasi, distribusi dan juga
sebagai alat persaingan pemasaran. Dengan menggunakan kemasan yang baik, bunga akan lebih awet atau tahan selama perjalanan menuju lokasi pemasaran
Nofriati, 2005.
D. Plastik HDPE dan LDPE
Plastik didefinisikan sebagai suatu polimer dari monomer-monomer organik dengan berat molekul tinggi. Plastik merupakan material praktis,
banyak kegunaannya dan murah harganya. Penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari sangat pesat perkembangannya dan hampir dapat
menggantikan berbagai kegunaan bahan pembungkus yang lainnya. Berdasarkan densitasnya Polietilen PE terdiri dari 3 jenis yaitu, Low
Density Polyethylene LDPE, Medium Density Polyethylene MDPE, High
Density Polyethylene HDPE. Ciri-ciri ketiga plastik tersebut adalah sebagai
berikut : LDPE :mempunyai densitas 0,910-0,925 gcm
3
, dihasilkan melalui proses tekanan tinggi. Digunakan sebagai kantong, mudah dikelim, dan
murah. MDPE :mempunyai densitas 0,926-0,940 gcm
3
, lebih kaku dari LDPE dan memiliki suhu leleh lebih tinggi daripada LDPE.
HDPE :mempunyai densitas 0,941-0,965 gcm
3
, paling kaku diantara ketiganya, tahan terhadap suhu tinggi.
LDPE dibuat dari gas etilen, karena tersusun dari banyak rantai cabang maka stuktur molekul LDPE kurang. Sifatnya lemas, lebih lunak, kekuatan
tarik rendah, tidak tahan panas dan bahan kimia. Syarief, 1989. Dibandingkan dengan PE, polipropilen PP mempunyai kekuatan tarik
dan kejernihan yang lebih baik serta permeabilitas uap air dan gas lebih rendah. Sifat-sifat PP yang lain adalah tidak bereaksi dengan bahan, dapat
mengurangi kontak antara bahan dengan O
2
, tidak menimbulkan racun, dan mampu melindungi bahan dari kontaminan Pantastico, 1988.
Biasanya bunga yang telah diikat berdasarkan kelas dan ukuran tertentu dibungkus dengan kertas atau plastik saja untuk melindungi kemulusan
mahkotanya. Umumnya pengiriman dilakukan dengan cara kering yang kondisi lingkungannya tidak diatur oleh suhu dan kelembabannya.
Pengemasan bunga dikerjakan dengan dibungkus daun pisang, karung plastik, kertas semen, sedangkan keranjang bambu, dus kadang-kadang dilapisi dahulu
dengan plastik Soekartawi, 1996.
E. Kertas
Kertas sendiri dibuat dari serat selulosa yang terbiasa berasal dari serat kayu yang ditambah dengan beberapa bahan tambahan yang sengaja
ditambahkan untuk mendapatkan sifat dan karakteristik tertentu dari kertas yang akan terbentuk. Kertas memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda sesuai
dengan jenisnya. Sehingga pemakaian kertas di dalam pengemasan harus diperhatikan agar sesuai dengan tujuannya. Sifat-sifat fisik tersebut
diantaranya adalah ketahanan tarik atau kekuatan tarik, daya tahan terhadap gesekan, ketahanan sobek, daya regang, ketahanan retak, daya serap air,
permeabilitas, dan beberapa sifat fisik lainnya Hambali, 1990. Bahan kemasan yang digunakan untuk pengemasan primer pada awalnya
adalah kertas buram. Karena kertas buram menghasilkan penampakkan bunga yang jelek maka diganti kertas putih polos 60 gram, akan tetapi bahan ini tidak
mudah dibentuk menjadi contong maka memerlukan waktu lama sehingga tidak efisien lalu kertas untuk contong diganti dengan kertas HVS 70 gram.
Pada saat ini di PT. Alam Indah Bunga Nusantara AIBN untuk pengemasan primer digunakan kertas HVS 70 gram berukuran 10 cm x 20 cm
Rokhmawati, 1999.
F. Transportasi