Sedangkan secara psikologi, berarti usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin
mencapai tujuan yang dikehendakinya, atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. KBBI, 2001:756.
Dari beberapa
pendapat di
atas, dapat
diambil kesimpulan
bahwa pengertian motivasi
adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai.
2.1.10 Motivasi Belajar Warga Belajar
Motivasi belajar bagi warga belajar merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar. Warga belajar
yang mengikuti proses belajar mengajat di SKB dan lembaga-lembaga pendidikan luar sekolah pada umumnya, mempunyai motivasi belajar yang di latarbelakangi
oleh adanya keterbatasan keterbatasan yang melekat pada dirinya. Keterbatasan ekonomi menyebabkan mereka tidak mampu mengikutimengenyam pendidikan
di lembaga pendidikan formal. Selain itu, pada umumnya mereka juga melakukan aktivitas-aktivitas ekonomi di sektor informal buruh pabrik, pekerja kasar, dan
lainnya. Upaya memotivasi merupakan kegiatan yang harus dan dapat di lakukan
oleh setiap pemimpin atau pelaksanaan kegiatan. Upaya memotivasi mencakup kegiatan mendorong, menarik dan mengarahkan dorongan yang terdapat pada diri
orang – orang yang di pimpin agar mereka melakukan tugas pekerjaaan yang
menjadi tanggung jawab, begitu juga dalam kegiatan pembelajaran guru sumber belajar di tuntut tidak saja sebagai franformasi, tetapi juga dapat berfungsi sebagai
motivator yang dapat menggerakan minat siswa untuk belajar dengan menggunakan berbagai media dan sumber yang sesuai dan menunjang terhadap
pencapaian suatu tujuan. Meningkatkan motivasi warga belajar dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu dengan motivasi ekstrinsik dan intrinsik. Motivasi instrinsik yaitu Cara membangun hubungan baru dengan lingkungan agar menjadi individu sepenuhnya
adalah dengan menunjukkan pribadi yang apa adanya secara tidak melebih- lebihkan. Dengan demikian tidak ada beban individu tersebut untuk bersikap yang
tidak wajar atau tidak sebenarnya. Individu dapat sepenuhnya melakukan apa yang ingin ia lakukan tanpa adanya batasan pencitraan dirinya di hadapan
lingkungan yang baru. Individu tersebut akan merasa nyaman, bahkan di dalam lingkungan yang baru. Sedangkan motivasi intrinsik yaitu cara menciptakan
lingkungan eksternal yang dapat memupuk dorongan dalam diri individu internal untuk mengembangkan kreativitasnya adalah dengan menerima individu
sebagaimana adanya dengan segala kekurangan dan kelebihannya, menciptakan suasana yang tidak mengandung efek mengancammengintimidasi, serta dengan
memberikan pengertian secara empatis. Dengan suasana lingkungan seperti tersebut di atas, individu dapat merasa nyaman dalam mengembangkan
kreativitasnya. Tidak perlu memaksakan individu untuk menjadi sesuatu contohnya memaksa anak untuk menjadi dokter. Karena apabila individu
tersebut sudah merasa terpaksa, motivasinya untuk melakukan sesuatu bukanlah
dari dalam dirinya sendiri, akibatnya apa yang ia lakukan tidak sejalan dengan kreativitas yang ingin ia kembangkan.Kreativitas tidak dapat dipaksakan, karena
seharusnya kreativitas tumbuh dari dorongan individu sendiri. Agar terjadi harmonisasi antara kreativitas dengan minat bakat dari individu yang
bersangkutan. Apabila dipaksakan, bukan tidak mungkin terjadi konflik batin pada individu tersebut, yang dapat berakibat berkurangnya kreativatas yang
dimilikinya. Padahal boleh jadi kreativitas yang dimilikinya sangatlah besar. Akhirnya kreativitasnya hanya akan terbiarkan sia-sia.Teori stimulus respon dan
operant conditioning berkaitan dengan minat-bakat individu. Contohnya seorang anak yang sedari kecil memiliki bakat bermain sepak bola, dapat terlihat dari
caranya mendribble bola. Apabila ia termotivasi untuk mengembangkan bakatnya, ia akan berusaha keras untuk meningkatkan kemampuannya dengan banyak
berlatih, menonton pertandingan, mempelajari dan mempraktikkan teknik-teknik dalam sepak bola. Dengan demikian maka tubuh dan pikirannya akan terbiasa dan
semakin terasah untuk bermain sepak bola. Maka minat dan bakatnya akan tersalurkan secara maksimal.
2.1.11 Pentingnya Motivasi dalam Proses Pembelajaran