untuk belajar hanya dilandasi oleh dorongan dari luar dirinya maka keinginan untuk belajar tersebut akan mudah hilang.
Seseorang yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa motivasi dari luar dirinya merupakan motivasi instrinsik yang sangat penting
dalam aktivitas belajar. Namun, seseorang yang tidak mempunyai keinginan untuk belajar, dorongan dari luar dirinya merupakan motivasi intrinsik yang
diharapkan. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik diperlukan apabila motivasi intrinsik tidak ada dalam diri seseorang sebagai subjek belajar.
2.1.7.1 Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Misalnya seorang yang senang membaca tidak perlu lagi didorong untuk membaca, ia dengan sendirinya akan mencari
buku-buku untuk dibacanya. Apabila ditinjau dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya misalnya
kegiatan belajar, maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah keinginan mencapai tujuan yang terkandung dalam perbuatan belajar. Contohnya,
siswa belajar karena sungguh-sungguh ingin mendapatkan pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif. Dengan
demikian motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan
dari dalam diri dan secara mutlak terkait dengan aktivitas belajarnya.
Menurut Santrock 2003 : 476 mengatakan motivasi intrinsik adala keinginan dari dalam diri seseorang untuk menjadi konpeten, dan melakukan
sesuatu demi usaha itu sendiri. Thursan 2008 : 28 mengemukakan motif intrinsik adalah motif yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan
. Menurut Sri Hapsari 2005 : 74 motivasi Intrinsik pada umumnya terkait
dengan bakat dan faktor intelegensi dalam diri siswa. Motivasi intrinsik dapat muncul sebagai suatu karakter yang telah ada sejak seseorang dilahirkan, sehingga
motifasi tersebut merupakan bagian dari sifat yang didorong oleh faktor endogen, faktor dunia dalam, dan sesuatu bawaan Singgih, 2008 : 50.
Menurut Thursam 2008 : 29, seorang siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan aktif belajar sendiri tanpa disuruh guru maupun orang tua. Motivasi
intrinsik yang dimiliki siswa dalam belajar akan lebik kuat lagi apa bila memiliki motivasi eksrtrinsik.
Orang yang termotivasi secara intrinsik cenderung bekerja lebih keras. merak lebih menikmati pekerjaan mereka dan selalu tampil lebih kreatif daripada
orang yang dimotivasi secara ekstrinsik. motivasi intrinsik dibentuk oleh pengalaman belajar kita. Contohnya anak dari keluarga yang menekankan bahwa
belajar itu menarik dan penting memiliki motivasi intrinsik untuk belajar di sekolah.
Bila seseorang sadar telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka ia secara sadar akan melakukan sesuatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi
dari luar dirinya. Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat diperlukan terutama jika belajar sendiri. Seseorang yang tidak memiliki motivasi intrinsik
sulit sekali melakukan aktivitas belajar terus menerus. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik selalu ingin maju dalam belajar. keinginan itu dilatarbelakangi
oleh pemikiran yang positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan dan sangat berguna kini dan di masa mendatang.
Berbagai pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan motivasi intrinsik adalah motivasi yang kuat berasal dari dalam diri individu tanpa adanya pengaruh dari
luar yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan. Fakta menyatakan bahwa jika suatu perilaku jarang terjadi, dapat
diasumsikan bahwa motivasi intrinsic tersebut rendah. Maka motivasi ekstrinsik baik digunakan dalam meningkatkan frekuensi terjadinya perilaku tersebut. Anak
yang tidak suka matematika akan lebih sering menegerjakannya jika diberi tambahan uang jajan misalnya. Sementara itu jika individu tersebut sudah
memiliki motivasi intrinsic untuk melakukan sesuatu aktivitas, menambahkan motivasi ekstrinsik justru dapat mengurangi motivasi intrinsiknya. Contohnya ada
anak yang suka menggambar di sebuah sekolah. Apabila ia diberi sertfikat atau hadiah setiap kali ia menggambar dengan baik maka mereka akhirnya jarang
menggambar disbanding anak yang tidak diberi hadiah. Banyak studi yang menyatakan bahwa kita harus berhati-hati untuk memberikan motivasi ekstrinsik
yang tidak penting karena bisa menurunkan motivasi intrinsik.
2.1.7.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Intrinsik