DEFINISI WARGA BELAJAR KONSEP WARGA BELAJAR

fisik, psikis, dan indera yang akan mempengaruhi diri dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan.

2.2 KONSEP WARGA BELAJAR

2.2.1 DEFINISI WARGA BELAJAR

Warga belajar adalah anggota masyarakat, tanpa batas umur, yang memerlukan suatu atau beberapa jenis pendidikan tertentu, mempunyai hasrat untuk belajar, serta bersedia membiayai sebagian atau segala keperluan belajarnya. Pengertian warga belajar adalah proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna pada suatu individu dan bersifat kualitatif. Perkembangan merupakan proses yang berjalan sejajar dengan pertumbuhan, faktor “ faktor yang mempengaruhinya yaitu factor internal dan factor eksternal ligkungan. Faktor lingkungan bisa saja di dapatkan dari dalam rumah dan sekolah melalui interaksi social. Hubungannya dengan pendidikan, sekolah merupakan pusat pengembangan peserta didik, guru dan lainnya, artinya sekolah berfungsi sebagai tempat pemberdayaan masyarakat dan sekolah juga harus dapat melakukan pengembangan dan perubahan transformasional kurikulum diharapkan dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar dan mengajar. Tetapi keluhan tentang lemahnya minat belajar anak juga dapat ditimbulkan ketika anak berhadapan dengan guru dan biasanya yang sering terjadi di lingkungan sekolah berkaitan kriteria guru yang mereka sukai yang dapat meningkatkan minat belajar mereka. Warga belajar merupakan suatu komponen masukan dalam system pendidikan, yang selanjutnya di proses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan.Pendekatan sosial warga belajar adalah anggota masyarakat yang sedang di siapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang lebih baik. Pendekatan psikologis warga belajar adalah suatu organisme yang sedang tumbuh dan berkembang menggambarkan perubahan kualitas dan abilitas dalam diri seseorang, yakni adanya perubahan dalam struktur, kapisitas, fungsi dan afisiensi. Perkembangan itu bersifat keseluruhan, misalnya perkembangan intelegensi, sosial, emosional, sepiritual, yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Pedekatan Edukatif yaitu pendekatan pendidikan menempatkan peserta didik sebagai unsur penting yang memiliki hak dan kewajiban dalam rangka sistem pendidikan menyeluruh dan terpadu. a. Aspek Perkembangan Warga Belajar Pengajaran konvensional menitik beratkan pada perkembangan intelektual melalui cara belajar ingatan mengenai hal-hal yang telah dibaca dan tugas-tugas yang telah dikerjakan. Pengetahuan yang telah diperoleh langsung dapat ditranferkan ke dalam situasi kehidupan. Perencanaan belajar dan perkembangan aspek ketrampilan, sosial, sikap dan apresiasi. Pengajaran baru tidak hanya bertujuan mengembangkan aspek intelektual tetapi juga meliputi perkembangan aspek jasmania, sosial, dan emosional. b. Kemandirian Dalam Belajar Kemandirian dalam belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kamauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajaran. Konsep kemandirian dalam belajar bertumpu pada prinsip bahwa individu yang belajar akan sampai kepada perolehan hasil belajar. Warga belajar berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.

2.2.2 KEWAJIBAN WARGA BELAJAR