Wawancara Metode Pengumpulan Data

Tabel 3.1 Sumber data penelitian No. Data Sumber Hasil 1. Primer Warga belajar dan tutor di UPTD SKB Ungaran Kab. Semarang Informasi yang terkait dengan penelitian yang dilakukan dengan teknik wawancara kepada warga belajar dan tutor. 2. Sekunder Penyelenggara program kejar paket C di UPTD SKB Ungaran Kab. Semarang 1. Sumber tertulis berupa dokumen-dokumen, arsip dan catatan yang ada di UPTD SKB Ungaran Kab. Semarang. 2. Foto dokumentasi kegiatan pembelajaran di UPTD SKB Ungaran.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.6.1 Wawancara

Esterberg Sugiyono, 2012:231 mendefinisikan wawancara sebagai berikut: “a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint contruction of meaning about a particular topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai tekhnik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang mendalam. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis wawancara terstruktur dan mendalam dengan pedoman umum dimana peneliti menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber penelitian secara terbuka, akrab, dan penuh kekeluargaan. Hal ini dimaksudkan agar memperoleh data yang sesuai dengan pokok permasalahan. Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian Lerbin,1992 dalam Hadi, 2007. Tanya jawab „sepihak‟ berarti bahwa pengumpul data yang aktif bertanya, sermentara pihak yang ditanya aktif memberikan jawaban atau tanggapan. Charles Stewart dan W. B. Cash mendefinisikannya sebagai “sebuah proses komunikasi berpasangan dengan suatu tujuan yang serius dan telah ditetapkan sebelumnya yang dirancang untuk bertukar perilaku dan melibatkan tanya jawab” Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tanya jawab dilakukan secara sistematis, telah terencana, dan mengacu pada tujuan penelitian yang dilakukan. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan peneliti kepada warga belajar dan tutor di UPTD SKB Ungaran Kab. Semarang. Wawancara yang digunakan dengan menggunakan panduan wawancara yang telah dibuat peneliti. Dalam penelitian ini peneliti melaksanakan wawancara langsung dengan warga belajar yang berjumlah enam orang pada tanggal 20, 21, 23, 26, 27, 28 Februari 2015. Dan peneliti juga mewawancarai tutor yang berjumlah tiga orang pada tanggal 20, 21, 23 ,26 ,27, 28 Februari 2015 Dalam satu hari peneliti berhasil mewawancarai 2 orang warga belajar dan satu orang tutor . Waktu pelaksanaan wawancara pada siang hari sebelum dan setelah pembelajaran di UPTD SKB Ungaran Kab. Semarang 3.6.1 Observasi Menurut Hadi 1986 dalam Sugiyono, 2012:145 mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik observasi dilakukan atas pertimbangan sebagai berikut: 1 Dapat terhindar dari data semu, 2 Dapat diperoleh dari pengalaman secara langsung, 3 Memberi kemungkinan bagi peneliti mengamati secara langsung, 4 Peneliti dapat memahami berbagai permasalahan yang terjadi di lapangan. Pengertian observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan Riduwan, 2004 : 104. Pada dasarnya teknik observasi digunakan untuk melihat dan mengamati perubahan fenomena –fenomena social yang tumbuh dan berkembang yang kemudian dapat dilakukan perubahan atas penilaian tersebut, bagi pelaksana observaser untuk melihat obyek moment tertentu, sehingga mampu memisahkan antara yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan. Margono, 2007:159. Sehingga dapat disimpulkan bahwa observasi merupakan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada subyek penelitian. Teknik observasi sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik hendaknya dilakukan pada subyek yang secara aktif mereaksi terhadap obyek.

3.6.2 Dokumentasi