Analisis Rekapitulasi Penilaian Kelas Eksperimen Analisis Rekapitulasi Penilaian Kelas Kontrol Analisis Data Tanggapan Siswa Analisis Data Tanggapan Guru
8
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase nilai pretest kelas eksperimen dan kontrol hampir sama yaitu 5,56 untuk kelas eksperimen dan
2,78 untuk kelas kontrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan keterampilan berpikir kritis awal siswa. Persentase pada nilai posttest
menunjukkan hasil yang berbeda, sebanyak 86,11 untuk kelas eksperimen dan 25 untuk kelas kontrol. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
keterampilan berpikir kritis siswa setelah pemberian pembelajaran menggunakan model PjBL dengan Brainstorming.
Pencapaian keterampilan berpikir kritis siswa sesudah pembelajaran menggunakan Model PjBL dengan Brainstorming berdasarkan nilai posttest dapat
dilihat pada Tabel 4.8 Tabel 4.8. Pencapaian keterampilan berpikir kritis siswa
Eksperimen Kontrol
Kategori 86,11
25 Tinggi
13,89 69,44
Sedang 5,56
Kurang Keterangan : data lengkap terdapat pada lampiran 20 halaman 99
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa pada kelas eksperimen 86,11 pada kategori tinggi dan 13,89 pada kategori sedang dan 0 pada kategori
kurang kritis, pada kelas kontrol 25 pada kategori tinggi, 69,44 kategori sedang dan 5,56 kategori kurang, berarti lebih banyak siswa yang tergolong
memiliki keterampilan berpikir kritis sedang. Berarti pada kelas eksperimen ≥75
siswa memperoleh nilai ≥85 atau memiliki kategori tingkat keterampilan berpikir
kritis yang tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model PjBL dengan Brainstorming dinyatakan efektif terhadap keterampilan
berpikir kritis pada pembelajaran sistem saraf.