Sintaks model pembelajaran Project Based Learning

8 Ada tiga kategori umum penerapan proyek untuk siswa, yakni mengembangkan keterampilan, meneliti permasalahan dan menciptakan solusi. Menurut Baharuddin et al., 2009, pada penugasan proyek siswa dilibatkan dalam memecahkan permasalahan yang ditugaskan, mengarahkan para siswa untuk aktif membangun dan mengatur pembelajarannya, dan dapat menjadikan siswa yang realistis. Menurut Gaer 1998, proyek dilakukan secara kolaboratif, inovatif, unik, yang berfokus pada pemecahan masalah yang berhubungan dengan kehidupan siswa atau masyarakat atau industri lokal. Pada model pembelajaran Project Based Learning terdapat beberapa komponen. Menurut Seungyeon Kakali, sebagaimana dikutip oleh Warsono Hariyanto 2012: 156, mengemukakan ada tujuh komponen kunci bagi Model pembelajaran Project Based Learning. Ketujuh komponen ini dapat digunakan dalam merencanakan, menggambarkan, dan menilai proyek yaitu, 1 lingkungan yang menunjang timbulnya pembelajaran berbasis pebelajar learner; 2 kolaborasi; 3 isi kurikulum; 4 tugas-tugas otentik, maksudnya mengaitkan tugas proyek dengan dunia nyata atau profesi nyata yang ada di sekeliling atau dengan kata lain dikomunikasikan dengan dunia di luar kelas; 5 menggunakan modus ekspresi majemuk, yaitu para siswa diberi keleluasaan menggunakan berbagai teknologi sebagai perangkat untuk merencanakan, mengembangkan atau mempresentasikan proyeknya; 6 manajemen waktu, yaitu para siswa diberi kesempatan untuk merencanakan, melakukan revisi, dan merefleksi pembelajarannya; 7 asesmen inovatif, sebagaimana pembelajaran yang merupakan suatu proses yang berlangsung on going demikian pula asesmen merupakan proses yang berlanjut.

2.2.1 Sintaks model pembelajaran Project Based Learning

Sintaks pembelajaran menggunakan penugasan proyek sebagaimana yang dikembangkan oleh The George Lucas Educational Foundation 2005 terdiri dari: 1. Bermula dari pertanyaan start with the essential question Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan kepada siswa dalam melakukan suatu aktivitas. 8 Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. 2. Merancang kegiatan proyek design a plan for the project Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa. Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial serta mengetahui alat dan bahan yang dapat digunakan untuk membantu penyelesaian kegiatan proyek. 3. Membuat jadwal aktivitas create a schedule Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, membuat deadline penyelesaian proyek, membimbing siswa membuat cara yang sesuai dan berhubungan dengan proyek dan meminta siswa untuk membuat penjelasan alasan tentang pemilihan suatu cara. 4. Memonitor perkembangan kegiatan proyek monitor the students and the progress of the project Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktvitas siswa selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan oleh guru sebagai mentor. Agar mempermudah proses monitoring dibuat sebuah rubrik yang berupa kartu kendali. 5. Melakukan penilaian asses the outcome Penelitian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa. 6. Refleksi pengalaman yang didapat evaluate the experience Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dilakukan. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan siswa mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran. 8

2.2.2 Keuntungan penggunaan Model pembelajaran Project Based Learning

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV SDN I Sajira Pada Mata Pelajaran IPA Konsep Ekosistem,

0 7 171

Pengaruh model pembelajaran learning cycle terhadap keterampilan berpikir kritis siswa

0 22 8

EFEK MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MACROMEDIA FLASH DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH AUTENTIK.

2 2 18

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Ak

0 3 16

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Pengantar Akuntans

0 2 17

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP melalui Model Problem-Based Learning dan Project-Based Learning.

0 4 39

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 6 40

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK - repositoryUPI S KTP 1006513 Title

0 0 3

laporan penelitian efektivitas model learning cycle dengan project based learning

0 0 34

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PADA IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

0 2 6