Penerapan Model Treffinger Berbantuan Media Audio Visual pada

g. Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir. Oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme. Berdasarakan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran Audio Visual adalah media yang memerlukan indera penglihatan dan indera pendengaran dalam penyampaiannya. Media Audio Visual sangat cocok apabila diterapkan dalam pembelajaran PKn karena dengan menggunakan media Audio Visual siswa diajak untuk menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Media Audio Visual yang direncankan akan digunakan dalam pembelajaran PKn pada penelitian ini adalah Video pembelajaran.

2.1.8. Penerapan Model Treffinger Berbantuan Media Audio Visual pada

Pembelajaran PKn Hasil refleksi terhadap pembelajaran di kelas IVB SDN Bojong Salaman 02 Semarang.menunjukkan bahwa kondisi pembelajaran PKn pada kelas IVB masih belum optimal, hal ini dikarenakan penggunaan metode pembelajaran yang kurang sesuai dengan keadaan siswa. Guru juga belum memaksimalkan penggunaan multimedia dalam pembelajaran PKn sehingga menyebabkan siswa kurang aktif dan cepat merasa bosan, perolehan hasil belajar siswa pun menjadi tidak optimal. Perilaku siswa di dalam kelas tidak menunjukkan perilaku yang ideal. Pada saat guru sedang menyampaikan materi, beberapa siswa membuat suasana menjadi tidak kondusif yaitu berbicara sendiri dengan siswa lain. Hal tersebut mengakibatkan konsentrasi siswa yang lain menjadi terganggu. Guru dalam mengajar hanya menggunakan ceramah satu arah, siswapun cenderung pasif karena siswa hanya mendengarkan penjelasan guru kemudian mencatat, lalu mengerjakan soal yang diberikan. Tidak ada aktivitas tanya jawab antara guru dan siswa sebagai suatu interaksi. Hal-hal tersebut mengakibatkan tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran PKn menjadi rendah. Hal tersebut didukung data hasil evaluasi ulangan harian mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraam siswa kelas IVB SDN Bojong Salaman 02 semester I tahun pelajaran 20142015 masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Dari 31 siswa hanya 11 siswa 35 yang mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sedangkan sisanya 20 siswa 65 nilainya di bawah KKM. Data hasil belajar ditunjukkan dengan nilai terendah 45 dan nilai tertinggi 90. Dari data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PKn pada kelas IVB SDN Bojong Salaman 02 Semarang perlu ditingkatkan lagi kualitas proses pembelajarannya sehingga dapat mengaktifkan guru dan siswa, serta meningkatkan hasil belajar siswa. Peneliti merencanakan pemecahan masalah dengan tahapan- tahapan model Treffinger menurut Treffinger Huda. 2013: 318 dimodifikasi dengan menggunakan media Audio Visual, sebagai berikut : a. Guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan b. Guru menyampaikan tujuankompetensi yang harus dicapai siswa dalam pembelajarannya Komponen I: Understanding Challenge c. Guru menyampaikan materi dengan menggunakan video pembelajaran Komponen I: Understanding Challenge d. Siswa mengamati video pembelajaranyang diputar guru KomponenI: Understanding Challenge e. Guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok f. Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok g. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi permasalahan Komponen I: Understanding Challenge h. Guru memberi waktu dan kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan gagasannya dan juga membimbing siswa dalam berdiskusi Komponen II: Generating Ideas i. Siswa dalam kelompok saling bertanya dan berdiskusi j. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai Komponen III: Preparing for Action k. Siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok l. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya m. Guru bersama siswa yang lain mengecek solusi yang telah diperoleh kelompok Komponen III: Preparing for Action n. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran o. Siswa mengerjakan soal evaluasi p. Guru menutup pelajaran

2.2. KAJIAN EMPIRIS

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 SEMARANG

0 12 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 8 237

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 SEMARANG

0 11 293

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI THE POWER OF TWO BERBANTUAN POWERPOINT PADA SISWA KELAS VA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 23 442

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 15 263

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN SUKOREJO 02 SEMARANG

0 14 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 4 315

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL VISUAL AUDITORY KINESTHETIC BERBANTU MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVB SDN PETOMPON 02 SEMARANG

1 27 178

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 10 343

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

0 3 276