2.3. KERANGKA BERPIKIR
Kualitas pembelajaran PKn di SDN Bojong Salaman 02 Semarang khususnya kelas IVB masih sangat rendah. Rendahnya kualitas
pembelajaran PKn disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor guru, siswa, kegiatan pembelajaran dan fasilitas. Guru kurang berinteraksi
dengan siswa dan cenderung menggunakan ceramah satu arah, tidak ada aktivitas tanya jawab antara guru dan siswa sebagai suatu interaksi.
Kebanyakan siswa hanya mencatat materi dari guru dalam pembelajaran, sehingga siswa kurang tertarik dan kurang termotivasi
dalam mengikuti pembelajaran. Sebagian besar siswa kurang berpartisipasi dalam pembelajaran.
Dalam menjelaskan, guru kurang mengenalkan siswa ke dalam materi yang konkret, terlihat dari belum optimalnya alat peraga dan media
pembelajaran yang
dapat mendukung
penyampaian materi
pembelajaran, sehingga perolehan hasil belajar siswa pun belum optimal. Guru belum bisa memilih metode pembelajaran yang sesuai
sehingga siswa mudah bosan. Perilaku siswa di dalam kelas juga tidak menunjukkan perilaku yang ideal. Pada saat guru sedang menyampaikan
materi, beberapa siswa membuat suasana menjadi tidak kondusif, yaitu
berbicara sendiri dengan siswa lainnya. Hal ini mengakibatkan konsentrasi siswa yang lain menjadi terganggu.
Hal itu didukung data hasil evaluasi ulangan harian mata pelajaran PKn siswa kelas IVB SDN Bojong Salaman 02 semester I
tahun pelajaran 20142015 masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Dari 31 siswa
hanya 11 siswa 35 yang mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM sedangkan sisanya 20 siswa 65
nilainya di bawah KKM. Data hasil belajar ditunjukkan dengan nilai terendah 45 dan nilai tertinggi 90.
Melihat kondisi tersebut, peneliti bersama tim kolaborasi melakukan tindakan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model Treffinger
berbantuan media Audio Visual. Penerapan model Treffinger berbantuan media Audio Visual dapat membantu guru dalam mengkaitkan antara
materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk membangun sendiri pengetahuannya serta
termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran sehingga kualitas pembelajaran PKn yang meliputi keterampilan guru,
aktivitassiswa, dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Peneliti berusaha mencari pemecahan masalah yaitu melalui penerapan model
Treffinger berbantuan media Audio Visual untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKn di kelas IVB SDN Bojong Salaman 02 Semarang.
Alur pikir tersebut dapat digambarkan dalam gambar 2.3 sebagai berikut :
KONDISI AWAL
Kualitas Pembelajaran PKn belum optimal dengan indikasi : 1. Guru
a. Guru kurang berinteraksi dengan siswa, cenderung menggunakan ceramah satu arah
b. Guru kurang mengenalkan siswa ke dalam materi yang konkret c. Guru kurang bisa memilih metode yang sesuai dengan keadaan siswa
2. Siswa a. Kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran PKn
b. Siswa kurang motivasi dalam mengikuti pembelajaran PKn c. Siswa hanya mencatat dalam pembelajaran
d. Siswa kurang tertarik dalam pembelajaran e. Data hasil belajar menunjukkan siswa yang memperoleh nilai di bawah
KKM adalah 11 dari 31 siswa, sehingga ketuntasan klasikalnya hanya 35 .
PELAKSANAN TINDAKAN
MELALUI MODEL
TREFFINGER BERBANTUAN
MEDIA AUDIO VISUAL
Langkah-langkah atau tahapan model Treffinger berbantuan media Audio Visual:
a. Guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan b. Guru menyampaikan tujuankompetensi yang harus dicapai siswa
dalam pembelajarannya Komponen I: Understanding Challenge
c. Guru menyampaikan materi dengan menggunakan video pembelajaranKomponenI: Understanding Challenge
d. Siswa mengamati Video yang diputar guru Komponen I: Understanding Challenge
e. Guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok f. Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok
g. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi permasalahanKomponen I: Understanding Challenge
h. Guru memberi waktu dan kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan
gagasannya dan juga membimbing siswa dalam berdiskusi Komponen II:
Generating Ideas i. Siswa dalam kelompok saling bertanya dan berdiskusi
j. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai KomponenIII: Preparing for Action
k. Siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok l. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
m. Guru bersama siswa yang lain mengecek solusi yang telah diperoleh kelompokKomponen III: Preparing for Action
n. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
KONDISI AKHIR
Kualitas pembelajaran PKn meningkat dengan indikator keberhasilan:
a. Keterampilan guru meningkat dengan kriteria sekurang- kurangnya baik
35≥skor≥46 b. Aktivitas siswa meningkat dengan kriteria sekurang-
kurangnya baik 27,5≥skor≥36
c. Siswa mengalami ketuntasan belajar klasikal sebesar 90 dengan perolehan nilai ≥70.
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN