Teori Belajar yang Melandasi Penerapan Model Treffinger

lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat. 3 Lingkungan masyarakat Lingkungan alam sekitar sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi anak sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan tempat ia berada. Sesuai pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa faktor internal dan faktor eksternal sangat berpengaruh dalam proses belajar individu sehingga pada akhirnya dapat menentukan kualitas pembelajaran. Faktor- faktor ini tidak berdiri sendiri melainkan saling terkait, sehingga ketidakmaksimalan salah satu faktor akan berpengaruh pada ketidakmaksimalan faktor lain yang otomatis akan menyebabkan ketidakoptimalan hasil pembelajaran.

2.1.2. Teori Belajar yang Melandasi Penerapan Model Treffinger

Berbantuan Media Audio Visual Teori belajar yang melandasi Penerapan model Treffinger berbantuan media Audio Visual adalah teori Piaget. Piaget Thobroni. 2012: 96-97 berpendapat bahwa proses belajar harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan kognitif yang dilalui siswa. Tahapan tersebut dibagi menjadi empat tahap yaitu : a. Tahap sensori motor Pada tahap sensori motor 0-2 tahun, seorang anak belajar mengembangkan dan mengatur kegiatan fisik dan mental menjadi rangkaian perbuatan yang bermakna. b. Tahap pra-operasional Pada tahap pra-operasional 2-7 tahun, seorang anak masih sangat dipengaruhi oleh hal-hal khusus yang didapat dari pengalaman menggunakan indra sehingga ia belum mampu melihat hubungan- hubungan dan menyimpulkan sesuatu secara konsisten. c. Tahap operasional konkret Pada tahap operasional konkret 7-11 tahun, seorang anak dapat membuat kesimpulan dari sesuatu pada situasi nyata atau dengan menggunakan benda konkret, dan mampu mempertimbangkan dua aspek dari situasi nyata secara bersama-sama misalnya, antara bentuk dan ukuran. d. Tahap operasional formal Pada tahap operasional formal 11 tahun ke atas, kegiatan kognitif seseorang tidak mesti menggunakan benda nyata. Pada tahap ini, kemampuan menalar secara abstrak meningkat sehingga seseorang mampu untuk berpikir secara deduktif. Pada tahap ini pula, seorang mampu mempertimbangkan beberapa aspek dari situasi secara bersama-sama. Sesuai dengan teori perkembangan kognitif anak yang dikemukakan Piaget , dapat diketahui bahwa anak usia sekolah dasar SD berada pada tahap operasional konkret 7-11 tahun. Karena itu pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kemampuan anak dilakukan dengan menggunakan benda – benda konkret yaitu media pembelajaran. Materi PKn yang bersifat abstrak akan terbantu dengan media pembelajaran yang menggunakan benda –benda konkret. Sukiman 2012: 44 menjelaskan fungsi dari media pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dan lingkungannya dan kemungkinan peserta didik belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera ruang dan waktu Pembelajaran dapat menjadi efektif dan bermakna dengan menggunakan media pembelajaran karena siswa dapat dengan mudah memahami konsep-konsep yang yang diajarkan oleh guru.

2.1.3. Hakikat Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 SEMARANG

0 12 296

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 8 237

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 SEMARANG

0 11 293

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI THE POWER OF TWO BERBANTUAN POWERPOINT PADA SISWA KELAS VA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 23 442

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

1 15 263

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN SUKOREJO 02 SEMARANG

0 14 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 4 315

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL VISUAL AUDITORY KINESTHETIC BERBANTU MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVB SDN PETOMPON 02 SEMARANG

1 27 178

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 10 343

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN SAMPANGAN 02 KOTA SEMARANG

0 3 276