Tahap Pendahuluan TAHAP EVALUASI

B. Subjek Ujicoba

Subjek ujicoba adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Semarang. Hasil penelitian ini akan digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran yang akan diterapkan pada mata pelajaran Fisika. Subjek ujicoba terbatas terdiri atas 16 siswa yang diambil secara acak dari kelas VIII di SMP Negeri 24 Semarang. Subjek ujicoba skala luas terdiri atas 24 siswa yang diambil dari kelas VIII F.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini menggunakan prosedur penelitian Sugiyono 2008 yang telah disediakan ke dalam tiga tahapan utama, yaitu: a tahap pendahuluan; b tahap pengembangan; c tahap evaluasi. Setiap tahapan diuraikan di bawah ini:

1. Tahap Pendahuluan

Permasalahan pokok yang dicari solusinya adalah belum diaplikasikannya perangkat evaluasi peta konsep. Perangkat evaluasi ini dapat memberikan informasi dengan tepat mengenai struktur kognitif siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, khususnya pada mata pelajaran Fisika. Berangkat dari permasalahan tersebut, maka kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan kajian teori pendukung tentang perangkat evaluasi peta konsep dan melakukan identifikasi terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya.

2. Tahap Pengembangan a. Desain Produk

Berdasarkan kajian berbagai teori dan hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan perangkat evalausi peta konsep, pada tahap ini peneliti merancang bentuk perangkat evaluasi peta konsep pada pokok bahasan bunyi dan instrumen pengumpul data. Instrumen yang akan disusun adalah sebagai berikut: 1 soal peta konsep 2 master map 3 rubrik penskoran peta konsep 4 modul pelatihan membuat peta konsep 5 soal uraian yang akan digunakan sebagai pembanding dalam menentukan efektivitas peta konsep. Desain alat yang berhasil disusun beserta instrumennya tersebut merupakan draf awal dari produk yang dikembangkan. Perangkat evaluasi yang dikembangkan mengaplikasikan peta konsep sebagai instrumen tesnya sehingga disebut alat evaluasi peta konsep. Rancangan perangkat ini digunakan untuk mengevaluasi struktur kognitif siswa pada pokok bahasan bunyi.

b. Uji Ahli Expert Judgment

Setelah model peta konsep beserta instrumen dan perangkatnya disusun, aktivitas berikutnya dilanjutkan dengan validasi kepada para ahli Expert Judgment. Ahli yang dilibatkan dalam validasi perangkat evaluasi peta konsep ini meliputi: 1 ahli dalam bidang metodologi penelitian. 2 ahli dalam bidang evaluasi. 3 ahli dalam bidang pembelajaran fisika. Proses validasi pakar atau ahli menggunakan model group discussion kelompok diskusi. Pemilihan group discussion ini didasarkan pada pendapat Witkin 1984:132 yang menyatakan bahwa pemecahan masalah melalui diskusi kelompok dapat digunakan sebagai satu tahap dari assessment. Tingkatan dari diskusi yang diselenggarakan dengan baik dapat dijadikan pedoman untuk assessment, seleksi aktivitas dan evaluasi.

c. Analisis dan Revisi

Hasil diskusi dengan pakar dikumpulkan dan digunakan sebagai panduan untuk memperbaiki desain produk awal. Setelah desain produk awal direvisi maka desain produk tersebut siap untuk diujicobakan pada skala kecil.

d. Uji Terbatas

Uji terbatas dilakukan terhadap kelompok kecil terdiri atas 16 siswa yang diambil secara acak dari kelas VIII di SMP N 24 Semarang. Sebelum pelaksanaan ujicoba terbatas, subjek ujicoba diberi pelatihan membuat peta konsep terlebih dahulu. Tahapan pelatihannya akan dijelaskan lebih rinci pada uraian tentang pelatihan membuat peta konsep.

e. Analisis dan Penyempurnaan

Hasil ujicoba terbatas dianalisis untuk menentukan reliabilitas dan validitasnya. Nilai reliabilitas dan validitas instrumen digunakan sebagai acuan untuk penyempurnaan produk.

f. Produk Hipotetik

Produk hipotetik merupakan produk yang telah disempurnakan setelah diujicobakan pada subjek ujicoba terbatas.

3. Tahap Evaluasi a. Ujicoba Produk pada Skala Luas

Pada tahap ini, produk yang telah disempurnakan setelah diujicobakan pada subjek terbatas diimplementasikan pada subjek lain yang tidak termasuk sebagai subjek ujicoba terbatas. Dalam penelitian ini subjek implementasi terdiri atas 24 siswa yang akan diambil dari siswa kelas VIII F di SMP N 24 Semarang.

b. Produk Final

Hasil akhir setelah ujicoba skala luas merupakan model final penelitian ini. Produk final tersebut merupakan perangkat evaluasi peta konsep pokok bahasan bunyi. Dengan demikian proses penelitian dan pengembangan perangkat evaluasi peta konsep ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. 1. TAHAP PENDAHULUAN 2. TAHAP PENGEMBANGAN

3. TAHAP EVALUASI

Gambar 3.1 Proses Pengembangan Perangkat Evaluasi Peta Konsep. Diadaptasi dari Sugiyono 2008:316 Analisis dan revisi Uji terbatas Study literature Diskripsi dan analisis temuan Desain produk awal Uji ahli Produk hipotetik Analisis dan penyempurnaan Ujicoba Skala Luas Produk Final

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah:

1. Soal Peta Konsep

Ada tiga soal peta konsep pada penelitian pengembangan ini, yakni: soal peta konsep tema karakteristik bunyi dengan instruksi disusun ke dalam bentuk hirarki, soal peta konsep tema karakteristik bunyi dengan instruksi disusun ke dalam bentuk spokes, dan soal peta konsep tema jenis-jenis bunyi berdasarkan frekuensinya dengan instruksi disusun ke dalam bentuk hirarki. Setiap soal peta konsep diberi daftar konsep dan linking phrasekata penghubung dengan instruksi untuk disusun ke dalam bentuk hirarki atau spokes. 2. Master Map Merupakan peta konsep hasil buatan peneliti yang telah melalui validasi ahli. 3. Rubrik Penskoran Peta Konsep Ada enam aspek penilaian untuk setiap peta konsep buatan siswa, yaitu jumlah konsep yang ditunjukkan oleh siswa, hubungan antar konsep, percabangan antar konsep, level hirarki, cross-link, dan contoh.

4. Panduan Pelatihan Membuat Peta Konsep

Panduan pelatihan merupakan sebuah modul yang digunakan ketika melatih siswa dalam membuat peta konsep sebelum pengambilan data. Tujuannya agar sumber interpretasi salah konsep pada peta konsep siswa bukanlah karena siswa tidak bisa membuat peta konsep yang benar melainkan karena siswa benar- benar tidak paham dengan materi bunyi.