Alat evaluasi dikatakan baik apabila alat evaluasi tersebut memiliki ciri- ciri sebagai alat ukur yang baik, kriterianya antara lain:
1 Memiliki validitas yang tinggi
Validitas sering diartikan kesahihan. Suatu alat ukur disebut memiliki validitas jika alat tersebut dapat mengukur obyek yang seharusnya diukur.
Artinya ada kesesuaian antara alat ukur dengan fungsi dan sasaran pengukuran.
2 Memiliki reliabilitas yang baik
Reliabilitas sering diartikan sebagai keterandalan. Artinya jika alat tersebut digunakan berulang-ulang maka akan menunjukkan hasil yang sama. Atau
dapat diartikan pula sebagai keajegan atau stabilitas. 3
Memiliki nilai kepraktisan Sifat kepraktisan artinya praktis dari segi perencanaan, pelaksanaan
penggunaan alat, dan memiliki nilai ekonomik, disamping masih harus mempertimbangkan karahasiaan hasil.
B. Struktur Kognitif
Sesuai teori Ausubel bahwa struktur kognitif merupakan kata lain dari pemahaman Plummer,2008. Struktur kognitif terbentuk dari hubungan antara
konsep yang satu dengan konsep yang lainnya, membentuk sebuah organisasi atau rangkaian konsep yang bermakna.
Struktur kognitif atau dalam hal ini disebut juga sebagai struktur konsepsi diartikan sebagai organisasi dari ingatan jangka panjang peserta didik mengenai
sebuah disiplin ilmu. Konsepsi peserta didik oleh Liu Ebenezer dan Fraser 1999:426 diartikan sebagai cara yang dilakukan peserta didik umtuk
mengkonseptualkan sebuah fenomena atau konsep, jadi struktur kognitif dapat diartikan sebagai bentuk rangkaian pemahaman peserta didik dalam menangkap
keterkaitan antara konsep yang satu dengan konsep yang lainnya. Metode dan penelitian telah dilakukan untuk menangkap arti struktur kognitif. Diungkapkan
oleh Liu et al 1999:426 dalam penelitian Holley dan Dansereu
Gambar 2.1 Contoh Peta Konsep Hirarki. Novak dan Gowin 1984:18 menyatakan bahwa peta konsep harus
terstruktur secara hirarki. Namun, penelitian lain telah menunjukkan bahwa struktur hirarki tidak selalu diperlukan misalnya, Dansereau Holley, 1982;
Ruiz-Primo Shavelson, 1996 menunjukkan bahwa struktur kompleks merupakan indikasi dari belajar yang bermakna. Kinchin 2000 mengusulkan tiga
tipe struktur peta konsep yaitu: spokes, chain, dan net.
Pada kenyataanya tiga tipe struktur peta konsep tidak menunjukkan karakteristik dari hasil belajar siswa.
Oleh karena itu, Kinchin menambahkan dua tipe struktur peta konsep yaitu: circle dan line. Peneliti dari Stanford University Yin et al, 2005 mengusulkan lima
struktur peta konsep yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan peta konsep. Lima struktur peta konsep dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Lima Struktur Peta Konsep Yin, et. al., 2005 McClure et al 1999 menyebutkan bahwa ada empat kegunaan penting
dari peta konsep, yaitu: 1 sebagai strategi belajar
2 sebagai instruksi dalam pembelajaran 3 sebagai strategi untuk perencanaan kurikulum
4 sebagai alat untuk mengevaluasi pemahaman peserta didik tentang konsep- konsep
D. Komponen Evaluasi Peta Konsep