prakteknya di Indonesia peta konsep lebih sering diterapkan sebagai strategi pembelajaran dibanding sebagai alat evaluasi. Beberapa pakar pendidikan telah
menerapkan peta konsep untuk mengukur struktur kognitif atau yang lebih dikenal sebagai Concept Maping McClure, 1999; Liu, 2002; Plummer, 2008; Sarwar,
2008; Yin, 2005; Ruiz-Primo, 1997; Rice, 1998. Perubahan kurikulum pendidikan untuk sekolah menengah dan sekolah
dasar di Indonesia mengharuskan universitas keguruan seperti UNNES untuk mereformasi kurikulum dan metode pembelajarannya agar sesuai dengan
kebutuhan. Salah satu langkah nyata yang harus ditempuh dalam rangka reformasi kurikulum dan metode pembelajaran tersebut adalah dengan mempelajari kognisi
siswa sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung. Informasi struktur kognitif siswa tersebut digunakan sebagai dasar menentukan model pembelajaran dan
perbaikan kurikulum. Berdasarkan uraian di atas peneliti tergugah untuk mengangkat peta
konsep sebagai alat evaluasi untuk mengukur struktur kognitif siswa kelas VIII pada pokok bahasan bunyi di SMP Negeri 24 Semarang. Bunyi termasuk salah
satu pokok bahasan yang harus dikuasai oleh siswa dan sering terjadi miskonsepsi oleh siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah bentuk perangkat evaluasi peta konsep yang dapat digunakan
untuk mengukur struktur kognitif siswa? 2.
Bagaimanakah validitas dan reliabilitas peta konsep yang dikembangkan?
3. Bagaimanakah efektivitas peta konsep yang dikembangkan dalam mengukur
struktur kognitif siswa kelas VIII di SMP N 24 Semarang? 4.
Bagaimanakah gambaran struktur kognitif siswa kelas VIII di SMP N 24 Semarang diukur dengan peta konsep yang dikembangkan?
C. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1.
Memperoleh bentuk perangkat evaluasi peta konsep yang dapat digunakan untuk mengukur struktur kognitif siswa.
2. Menentukan validitas dan reliabilitas peta konsep yang dikembangkan.
3. Menentukan efektivitas peta konsep yang dikembangkan dalam mengukur
struktur kognitif siswa kelas VIII di SMP N 24 Semarang. 4.
Memperoleh gambaran struktur kognitif siswa kelas VIII di SMP N 24 Semarang diukur dengan peta konsep yang dikembangkan.
D. Manfaat
Manfaat yang ingin diberikan dari penelitian ini diantaranya: 1.
Bagi guru Memberi informasi kepada guru untuk mengembangkan perangkat evaluasi
yang dapat mengukur struktur kognitif siswa. 2.
Bagi sekolah Sebagai pertimbangan bagi sekolah dalam menentukan kebijakan penggunaan
teknik evaluasi yang sesuai dengan kebutuhan di sekolah yang bersangkutan. 3.
Bagi peneliti Meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan teknik evaluasi hasil
belajar sekaligus sebagai panduan dalam praktek nyata di sekolah.
E. Penegasan Istilah
1.
Penelitian dan pengembangan pendidikan
Penelitian pengembangan ialah metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut
Sugiyono, 2008:297. 2.
Evaluasi didefinisikan sebagai proses mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok Mardapi, 2008:9.
3. Alat Evaluasi
Alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang untuk melakukan tugas atau tujuan secara lebih efektif dan efisien, atau lebih
sering disebut sebagai instrumen. Dengan demikian alat evaluasi adalah instrumen evaluasi Suharsimi, 2007:25.
4. Peta konsep merupakan suatu alat skematis untuk mempresentasikan suatu
rangkaian konsep yang digambarkan dalam suatu kerangka proposisi Novak Canas, 2006.
F. Sistematika Penulisan Skripsi