yang merupakan penggabungan dengan teknik olah nafas yang diperkenalkan oleh Handoyo yang diberi nama teknik relaksasi pernafasan.
2.2.2 Teknik Relaksasi Pernafasan
Relaksasi  pernafasan  merupakan  salah  satu  metode  dalam  mengurangi ketegangan  fisik  maupun  psikis.  Handoyo  2002:7  menjelaskan  bahwa  nafas
merupakan proses penarikan unsur oksigen  yang dibutuhkan oleh tubuh manusia yang digunakan untuk proses pembakaran zat dalam tubuh sehingga menghasilkan
tenaga dan zat arang yang dikeluarkan melalui rongga hidung sebagai bagian dari proses  pernafasan  itu  sendiri.  Sedangkan  ia  menyebutkan  olah  nafas  adalah
melatih  dan  mengatur  irama  penafasan  secara  baik  dan  benar,  juga  melatih  alat- alat  bagian  dalam  tubuh  atau  organ  tubuh  agar  berfungsi  dengan  baik.
Ganong  2001:621  mengungkapkan  dalam  buku  kedokteran  bahwa istilah pernafasan yang lazim digunakan  mencakup dua proses, yaitu; pernafasan
luar,  yaitu  penyerapan  O
2
dan  pengeluaran  CO
2
dari  tubuh  secara  keseluruhan, serta  pernafasan  dalam,  yaitu  penggunaan  O
2
dan  pembentukan  CO
2
oleh  sel-sel serta  pertukaran  gas  antara  sel-sel  tubuh  dengan  media  cair  sekitarnya  seperti
darah.  Sistem  pernafasan    terdiri  dari  organ  pertukaran  gas  paru  dan  sebuah pompa  ventilasi  paru.  Pompa  ventilasi  ini  terdiri  dari  dinding  dada,  otot-otot
penafasan  untuk  memperkecil  dan  memperbesar  rongga  dada,  saraf  yang menghubungkan pusat pernafasan dengan otot pernafasan, serta pusat pernafasan
di otak yang mengendalikan otot pernafasan. Ketika  kerja  otak  meningkat  diakibatkan  oleh  kecemasan,  hal  ini
mempengaruhi  kerja  otot-otot  pernafasan  yang  kemudian  menjadikan  nafas
terengah-engah  sehingga  penyerapan  oksigen  dari  luar  dan  pembentukan karbondioksida dalam tubuh tidak maksimal. Hal ini menyebabkan otak dan darah
kekurangan  suplai  oksigen  sehingga  sistem  metabolisme  tubuh  menjadi terganggu.  Hal  inilah  yang  mengakibatkan  berbagai  gejala-gejala  fisik  yang
beriringan  dengan  munculnya  kecemasan  seperti  otot  menjadi  tegang,  tubuh serasa  lemas,  sulit  berkonsentrasi,  dan  sebagainya,  sehingga  teknik  untuk
mengurangi  kecemasan  dengan  latihan  pernafasan  sangat  efektif  untuk mengurangi gejala-gejala baik fisik maupun psikis atlet.
Menurut  Handoyo  2002:92  bentuk  nafas  untuk  relaksasi  yaitu  melatih pernafasan  dengan  mengatur  irama  secara  baik  dan  benar,  sehingga  pemusatan
pikiran  dan  penghayatan  akan  lebih  mempercepat  proses  penyembuhan  atau menghilangkan  stress  dan  kecemasan    serta  memelihara  dan  meningkatkan
kesehatan fisik dan mental. Berdasarkan  pendapat  para  ahli  di  atas  maka  dapat  disimpulkan  bahwa
teknik  relaksasi  pernafasan  adalah  sebuah  teknik  untuk  mengurangi  keadaan cemas dan tegang seseorang dengan mengatur irama pernafasan dan memusatkan
perhatian  pada  sugesti  positif  agar  dapat  mempercepat  proses  kesembuhan  fisik dan mental.
2.2.3 Fungsi-Fungsi Teknik Relaksasi Pernafasan