Konstruktivisme dalam Pembelajaran IPA Pengembangan Ketrampilan Proses Sains

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1. Konstruktivisme dalam Pembelajaran IPA

Berdasarkan kurikulum 1994 dan KTSP, pendekatan yang dianjurkan dalam pengajaran sains khususnya kimia adalah pendekatan ketrampilan proses. Pendekatan ketrampilan proses berdasar pada teori Konstruktivisme atau teori perkembangan Kognitif yang menekankan peran aktif siswa dalam membangun pemahaman mereka tentang realita. Implikasi konstruktivisme dalam pembelajaran IPA adalah: belajar berarti membentuk makna yang diciptakan dan dipengaruhi oleh pengertian sebelumnya. Teori belajar konstruktivisme memandang anak sebagai mahluk yang aktif dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungannya. Konstruktivisme merupakan proses terus-menerus dan adanya rekonstruksi belajar merupakan pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian baru. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman dunia fisik dan lingkungan. Hasil belajar tergantung pada apa yang telah diketahui, konsep tujuan dan motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari.Abu Ahmadi dan Widodo S, 2004: 228 Katrampilan proses merupakan salah satu pendekatan-pendekatan dalam mengajar yang menekankan pada pembentukan ketrampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya. 9

2.2. Pengembangan Ketrampilan Proses Sains

Ilmu kimia sebagai bagian dari IPA merupakan pengetahuan yang berisi konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dapat diperoleh siswa bila siswa memiliki kemampuan-kemapuan dasar tertentu yaitu ketrampilan proses sains yang dibutuhkan untuk memahami dan menggunakan sains. Ketrampilan proses sains merupakan kegiatan intelektual yang biasa dilakukan oleh para ilmuwan dalam menyelesaikan masalah dan menghasilkan produk-produk sains yang terdiri dari sejumlah ketrampilan antara lain : observasi, interpretasi, klasifikasi, prediksi, berkomunikasi, berhipotesis, merencanakan penelitian, menerapkan konsep, mengajukan pertanyaan Rustaman, 1994: 5. Ketrampilan proses dalam pengajaran sains merupakan model atau perangkat yang dapat melibatkan siswa dalam tingkah laku ilmuwan dan proses mental yang dapat digunakan untuk melatih dan mengembangkan ketrampilan intelektual atau kemampuan berpikir siswa, bersikap ilmiah dan kemapuan siswa menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari secara obyektif dan rasional. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mengembangkan ketrampilan proses sains siswa dalam pembelajaran kimia antara lain melalui pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat STM.

2.3. Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat dalam Pembelajaran Kimia