Skala Psikologi Metode dan Alat Pengumpulan Data

fasilitas, mediator, motivator memberi dukungan dan kolaborator dalam membantu pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. 2. Persepsi guru mata pelajaran terhadap bimbingan dan konseling. Persepsi guru mata pelajaran yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah penafsiran guru tentang adanya layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang melibatkan aspek –aspek pengindraan, kemampuan berfikir, pengetahuan serta perasaan, pengorganisasian, penginterpretasian, pengalaman dan informasi tentang bimbingan dan konseling. Pada penelitian ini yang mempersepsi adalah guru mata pelajaran dan subjek persepsinya adalah layanan bimbingan dan konseling di sekolah

3.5 Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara peneliti dalam mengumpulkan data penelitian, untuk memperoleh data-data yang diinginkan sesuai dengan tujuan peneliti sebagai bagian dari langkah pengumpulan data merupakan langkah yang sukar karena data yang salah akan menyebabkan kesimpulan-kesimpulan yang ditarik akan salah pula Arikunto, 2002: 151. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:

3.5.1 Skala Psikologi

Skala psikologi merupakan alat ukur aspek atau atribut afektif Azwar, 2005: 3. Sutoyo 2009: 170 juga menjelaskan skala psikologis digunakan untuk mengungkap konstrak atau konsep skala psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu seperti: tendensi agresifitas, sikap terhadap sesuatu, self esteem, kecemasan, persepsi, dan motivasi. Adapun karakteristik skala sebagai alat ukur psikologi menurut Azwar 2013: 6-7 antara lain: 1. Stimulus atau item dalam skala psikologi berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan. 2. Dikarenakan atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk item-item, maka skala psikologi selalu berisi banyak item. 3. Respons subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban “benar” atau “salah”. Sedangkan, kelemahan skala psikologis menurut Azwar 2013: 2 ialah sebagai berikut: 1. Atribut psikologis bersifat latenttidak tampak 2. Item dalam skala psikologis didasari oleh indikator-indikator perilaku yang jumahnya terbatas. 3. Respon yang diberikan oleh subjek sedikit-banyak dipengaruhi oleh variabel tidak relevan seperti suasana hati subyek, kondisi dan situasi di sekitar, kesalahan prosedur administrasi, dan semacamnya. 4. Atribut psikologis yang terdapat dalam diri manusia stabilitasnya tidak tinggi 5. Intepretasi terhadap hasil ukur psikologis hanya dapat dilakukan secara normatif. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode non tes dengan alat pengumpul data skala psikologis yaitu skala partisipasi dan skala persepsi. Skala partisipasi dimaksudkan untuk mengetahui tingkat partisipasi guru mata pelajaran dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah, sedangkan skala persepsi dimaksudkan untuk menggali informasi mengenai pandangan atau persepsi guru mata pelajaran terhadap bimbingan dan konseling. Data yang diperoleh dari hasil skala psikologis masih bersifat kualitatif. Agar dapat dianalisis secara kuantitatif maka jawaban dari responden diberi skor berdasarkan skala interval dengan metode likert. Skala likert memiliki lima kategori kesesuaian dan memiliki interval skor 1-5. Untuk jawaban yang mendukung pernyataan diberi skor tertinggi dan untuk jawaban yang tidak mendukung diberi skor terendah. Adapun pemberian skor tersebut dapat dilihhat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3.2 Kategori Jawaban Skala Partisipasi dan Skala Persepsi No Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Jawaban Nilai Jawaban Nilai 1 Sangat Sesuai 5 Sangat Sesuai 1 2 Sesuai 4 Sesuai 2 3 Cukup Sesuai 3 Cukup Sesuai 3 4 Tidak Sesuai 2 Tidak Sesuai 4 5 Sangat Tidak Sesuai 1 Sangat Tidak Sesuai 5

3.5.2 Penyusunan Instrumen Penelitian