hasil keputusan. Karenany, akuntabilitas merupakan basis penting.
6 Patnership
memerlukan kerja secara equal menuju hasil yang mutual. Equal tidak hanya sekedar dalam bentuk syukur dan fungsi tetapu
dalam tanggung jawab.
7 Self-management
Puncak dari partisipasi . Stakeholder berinteraksi dalam proses saling belajar learning prosess untuk mengoptimalkan hasil
dan hal-hal yang menjadi perhatian.
Dari penjelasan di atas maka dapat saya simpulkan bahwa begitu penting partisipasi seorang guru mata pelajaran dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling di sekolah, karena tanpa partisipasi dari guru mata pelajaran bimbingan dan konseling di sekolah tidak akan berjalan dengan lancar, tentunya dengan
tingkat partisipasi yang baik dan memenuhi kriteria yang berlaku, oleh karena itu peran serta dari guru mata pelajaran tersebut sangat berpengaruh dan berperan
penting demi terwujudnya tujuan dari bimbingan dan konseling di sekolah.
2.2.5 Tahap–Tahap Partisipasi
Tahap –tahap partisipasi secara umum antara lain sebagai berikut :
1 Tahap partisipasi dalam pengambilan keputusan.
Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan ini terutama berkaitan dengan penentuan alternatif dengan masyarakat untuk menuju kata sepakat
tentang berbagai gagasan yang menyangkut kepentingan bersama. Partisipasi dalam hal pengambilan keputusan sangat penting, karena
masyarakat menuntut untuk ikut melakukan arah dan orientasi pembangunan. Dengan demikian partisipasi masyarakat dalam mengambil
keputusan ini merupakan suatu proses pemilihan alternatif berdasarkan pertimbangan yang menyeluruh dan rasional.
2 Tahap partisipasi dalam pelaksanaan
Partisipasi dalam pelaksanaan program merupakan lanjutan dari rencana yang telah disepakati sebelumnya, baik yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan, maupun tujuan. Ruang lingkup partrisipasi dalam pelaksanaan suatu program meliputi menyelenggarakan sumber daya dan dana, kegiatan
administrasi dan koordinasi, dan penjabaran program. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan suatu
program merupakan suatu unsur penentu keberhasilan program itu sendiri. 3
Tahap partisipasi dalam pengambilan manfaat. Partisipasi ini tidak terlepas dari kualitas maupun kuantitas dari hasil
pelaksanaan program yang bisa dicapai. Dari segi kualitas, keberhasilan suatu program akan ditandai dengan kenaikan output, sedangkan dari segi
kuantitas dapat dilihat seberapa besar persentase keberhasilannya program yang dilaksanakan, apakah sesuai dengan target yang telah di tetapkan.
4 Tahap partisipasi dalam evaluasi.
Partisipasi masyarakat dalam evaluasi ini berkaitan dengan masalah pelaksanaan program secara menyeluruh. Partisipasi ini bertujuan untuk
mengetahui apakah pelaksanaan program telah sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau ada penyimpangan. Siti Irene, 2011:61-62
Dapat saya simpulkan bahwa dalam partisipasi guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling disekolah memiliki tahap
–tahap sebagai berikut : 1
Tahap pengambilan keputusan, yang diwujudkan dengan keikutsertaan guru mata pelajaran dalam kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
2 Tahap pelaksanaan, yang merupakan tahap terpenting dalam kegiatan
bimbingan dan konseling, sebab inti dari bimbingan dan konseling adalah pelaksanaannya. Wujud nyata dari partisipasi guru mata pelajaran pada
tahap ini dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu 1 Partisipasi dalam bentuk sumbangan pemikiran, 2 Partisipasi dalam bentuk sumbangan materi, 3
Partisipasi dalam bentuk keterlibatan sebagai anggota dalam kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah..
3 Tahap pengambilan manfaat, berkaitan dengan kualitas dan kuantitas hasil
yang bisa dicapai dalam partisipasi guru mata pelajaran pada tahap perencanaan dan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
4 Tahap evaluasi, dianggap penting sebab partisipasi guru mata pelajaran pada
tahap ini dianggap sebagai umpan balik yang dapat memberi masukan demi perbaikan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah selanjutnya.
Dari tahap –tahap partisipasi di atas partisipasi guru mata pelajaran dalam
pelaksanaan bimbingan konseling hendaknya memiliki tahapan seperti di atas, dalam partisipasinya pada pelaksanaan bimbingan dan konseling dikaji dari
persepsi mereka terhadap bimbingan dan konseling di sekolah. dengan adanya tahapan partisipasi tersebut guru dapat memahami peran mereka terhadap
bimbingan dan konseling sehingga tingkat partisipasi guru tinggidemikian guru dapat berpartisipasi dengan aktif terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling
di sekolah.
2.2.6 Partisipasi Guru Mata Pelajaran Terhadap Pelaksanaan Bimbingan