Sedangkan persepsi guru tentang bimbingan dan konseling di sekolah adalah bagaimana guru tersebut memberi penilaian atau memandang terhadap
adanya bimbingan dan konseling yang mencakup berbagai layanan diantaranya layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran,
layanan penguasaan konten, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan konsultasi, dan layanan mediasi
serta berbagai kegiatan pendukung BK yang meliputi Aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus. Dan
aspek yang dapat mempengaruhi persepsi guru mata pelajaran terhadap bimbingan dan konseling di sekolah adalah pengindraan, kemampuan berfikir atau
pengetahuan dan perasaan terhadap objek yang dipersepsi, objek yang dipersepsi disini yaitu tetntang bimbingan dan konseling di sekolah.
2.3.2 Indikator Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh pengindraan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indra. Namun
proses ini tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan ke proses selanjutnya yang merupakan proses persepsi. Stimulus yang diindra
individu kemudian oleh individu diorganisasikan dan diinterpretasikan sehingga individu menyadari, mengerti tentang apa yang diindra itu. Bimo Walgito, 2002 :
67 Dari pengertian persepsi di atas terdapat beberapa indikator persepsi guru
mata pelajaran terhadap bimbingan dan konseling di sekolah yaitu sebagai berikut :
2.3.2.1 Proses Pengamatan atau Pengindraan 1 Mendengar tentang BK
Mendengar dalam proses pengindraan ini yaitu guru mata pelajaran mendengar tentang informasi baik positif maupun negatif tentang
persepsi guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan BK di sekolah. 2 Melihat tentang BK
Melihat dalam proses pengindraan ini yaitu guru mata pelajaran melihat bagaimana proses pelaksanaan BK yang diberikan terhadap siswa di
sekolah. 2.3.2.2 Proses Pengelolaan Informasi
1 Proses Pengorganisasian Proses pengorganisasian merupakan proses pembagian kerja kedalam
tugas-tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya,
serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan organisasi. Yang mana hal tersebut dapat dituangkan dalam bagan proses
pengorganisasian sebagai berikut Nanang Fatah, 2004: 71 :
Gambar 2.1 Proses Pengorganisasian
2 Proses menyeleksi informasi tentang BK Proses menyeleksi informasi tentang BK yang dimaksud yaitu guru mata
pelajaran bisa menyeleksi informasi baik yang bersifat positif maupun negatif tentang BK di sekolah, dan dapat mengetahui pentingnya
informasi yang diperoleh melalui pelaksanaan BK di sekolah. 3 Pengalaman tentang BK
Pengalaman terhdap pelaksanaan BK yaitu dapat merasakan peran guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan BK di sekolah, dan mengetahui
kelemahan dan kelebihan pelaksanaan BK di sekolah. 2.3.2.3 Proses Penginterpretasian
Proses penginterpretasian tentang pelaksanaan BK yang dimaksud yaitu guru mata pelajaran dapat menginterpretasikan pelaksanaan BK di
sekolah. 2.3.2.4 Proses Penyimpulan atau Evaluasi
Setelah terbentuk
pengamatan, pengolahan
informasi, penginterpretasian, terjadilah penilaian atau evaluasi dari individu. Individu
membandingkan pengamatan, pengolahan informasi, penginterpretasian yang baru diperoleh tersebut dengan kriteria atau norma yang dimiliki
individu secara subjektif. Penilaian individu berbeda -beda meskipun objeknya sama. Oleh karena itu persepsi bersifat individual. Penilaian atau
evaluasi yang dimaksud adalah guru mata pelajaran memberikan penilaian atau Evaluasi tentang BK di sekolah. Evaluasi tersebut meliputi dari evaluasi
terhadap pelaksanaan BK di sekolah, kegiatan-kegiatan BK, layanan yang diberikan guru pembimbing kepada siswa di sekolah.
2.3.3 Proses Terjadinya Persepsi